Polisi Myanmar mengarahkan laras panjangnya ke pedemo penentang kudeta. Foto: AFP
Polisi Myanmar mengarahkan laras panjangnya ke pedemo penentang kudeta. Foto: AFP

Dalam Sehari 15 Pedemo Tewas Berhadapan Pihak Keamanan Myanmar

Juven Martua Sitompul • 12 Maret 2021 08:53
Yangon: Pasukan keamanan Myanmar masih melakukan tindakan kekerasan terhadap pedemo penentang kudeta pada Kamis 11 Maret 2021.15 orang pedemo dilaporkan tewas dalam satu hari.
 
Korban tewas baru pada Kamis tersebut meningkatkan jumlah korban meninggal sepanjang lima minggu protes jalanan menjadi 73. Di saat bersamaan pemerintah junta militer mengumumkan penyelidikan korupsi pemimpin Aung San Suu Kyi dan pejabat tinggi lainnya dari pemerintah sipil yang digulingkan.
 
Tuduhan oleh rezim militer bahwa Aung San Suu Kyi telah menerima USD 600.000 atau sekitar Rp8 miliar dan lebih dari 11 kilogram emas. Tuduhan itu langsung dibantah oleh anggota parlemen dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi.

Baca: Militer Myanmar Tuduh Aung San Suu Kyi Terima Uang Rp8 Miliar dan Emas.
 
Tuduhan terbaru itu menambah daftar dakwaan yang dikenakan pada pemimpin berusia 75 tahun itu sejak dia digulingkan dalam kudeta dan ditahan pada 1 Februari.
 
Sementara militer mendesak kasusnya terhadap Aung San Suu Kyi dan tokoh NLD lainnya pada konferensi pers di Naypyidaw, tindakan keras oleh polisi dan tentara menewaskan sedikitnya 15 pengunjuk rasa di kota Yangon, Myaing, Mandalay, Myingyan, dan Bago. “Korban tewas yang dikonfirmasi sekarang 73,” menurut penghitungan Radio Free Asia (RFA), yang dikutip Jumat 12 Maret 2021.
 
Menurut keterangan saksi mata, di Kota Dagon, Chit Min Thu yang berusia 25 tahun tewas seketika ketika polisi menembak kepalanya. Saat itumembela sesama pengunjuk rasa dengan perisai buatan sendiri. Dua orang lainnya terkena tembakan, salah satunya dalam kondisi kritis.
 
"Kami harus lari karena mereka menggunakan peluru tajam, dan dia melindungi kami dari depan untuk melindungi pengunjuk rasa lain di belakang," kata seorang demonstran di tempat kejadian.
 
Para pendukung menggelar acara dadakan untuk Chit Min Thu, yang meninggalkan seorang istri yang sedang hamil dua bulan.
 
Di Myaing, sebuah kota di wilayah Magway, enam pengunjuk rasa tewas dan 10 lainnya luka-luka ketika pasukan keamanan menembak ke arah massa, kata penduduk setempat.
 
"Saya melihat enam orang tewas dan sekitar selusin terluka," kata seorang pria di tempat kejadian yang tidak menyebutkan namanya. Salah satu korban luka dalam kondisi kritis dan dikirim ke Rumah Sakit Umum Monywa.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan