Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket. (Kedubes Uni Eropa)
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket. (Kedubes Uni Eropa)

Wawancara Khusus Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia

Uni Eropa di Pusaran Invasi Rusia ke Ukraina

Marcheilla Ariesta • 31 Maret 2022 13:42
Jakarta: Eropa khawatir atas situasi yang terjadi di Ukraina. Serangan Rusia ke Ukraina yang berada di kawasan Benua Biru membuat hampir semua negara di sana bergerak, tak terkecuali organisasi Uni Eropa.
 
Organisasi yang menaungi sebagian besar negara-negara Eropa tersebut juga turut mengambil aksi, tak diam begitu saja melihat situasi terkini Ukraina. Salah satu yang dilakukan adalah menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.
 
Invasi yang terjadi sejak 24 Februari ini telah membuat jutaan warga Ukraina melarikan diri, termasuk ke sejumlah negara Uni Eropa.

Sebenarnya, bagaimana pandangan Uni Eropa terkait invasi ini? Apa saja yang sudah mereka lakukan terkait krisis ini?
 
Medcom.id berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Duta Besar Uni Eropa di Indonesia, Vincent Piket, secara virtual. Selain soal Ukraina, hubungan Indonesia dan Uni Eropa juga menjadi bahasan menarik dengan Dubes Piket.
 
Berikut hasil wawancara Medcom.id dengan Dubes Piket:

1. Kita tahu tentang situasi di Ukraina saat ini. Bagaimana pendapat Anda mengenai situasi di sana, dan apa yang telah Uni Eropa lakukan terkait krisis ini?

Uni Eropa melihat invasi Rusia ke Ukraina ini sebagai krisis keamanan paling serius yang telah kita saksikan di Eropa sejak Perang Dunia II. Kita berbicara tentang sesuatu yang terjadi 70 tahun lalu. Ini adalah serangan militer besar-besaran terhadap negara berdaulat. Ini tidak bisa diterima oleh apapun. Ini ilegal. Tidak sesuai dengan kewajiban Rusia sebagai anggota PBB.

Dunia tahu tidak ada ancaman yang datang dari Ukraina sama sekali dapat membenarkan serangan ini. Jadi kami menganggap (serangan) ini sangat serius untuk hukum, ketertiban berbasis aturan, tidak hanya di Eropa tapi saya perluas menjadi di dunia. Karena pada akhirnya, Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB, negara dengan kekuatan nuklir, semacam memiliki tanggung jawab khusus untuk menerima, mengamati, dan kami tidak melihat itu sama sekali.

Apa yang telah kami lakukan sebagai Uni Eropa (UE)? Pertama, sebelum krisis dan invasi terjadi, kami telah melakukan sejumlah besar pendekatan diplomatik untuk mencoba mencegah invasi ini. Itu tidak berhasil, invasi terjadi. Kami telah menyatakannya di semua platform, khususnya PBB, dan di tempat (organisasi) lain, mengenai dukungan kuat kami untuk integritas teritorial Ukraina.
 
Ini sama sekali tidak dapat diterima dan kami bersama dengan 140 negara dari seluruh dunia, tidak hanya Uni Eropa, tapi 140 negara anggota PBB memilih dua resolusi dalam sepekan terakhir. Sangat kuat menentang invasi ini, dan mendesak Rusia untuk melakukan gencatan senjata dan ememinta mereka menarik pasukannya dari tanah Ukraina, tanpa sarat. Ini aksi diplomatik adalah yang pertama.
 
Kedua, kami telah memberikan banyak dukungan keuangan kepada pemerintah Ukraina sejumlah 1,2 miliar Euro, sejumlah besar uang bagi pemerintah untuk menjalankan (pekerjaan) dasarnya, menjaga negara tetap berjalan, untuk menjaga gaji tetap dibayarkan, dan untuk membantu pemerintah menyediakan kesehatan kemanusiaan dan sosial.
 
Uni Eropa telah melalukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu memberikan bantuan peralatan militer. Peralatan yang bersifat defensif untuk memungkinkan Ukraina mempertahankan diri dari agresi militer Rusia.
 
Dan terakhir, apa yang telah kami lakukan tentu saja menjangkau warga Ukraina. Jutaan orang jumlahnya, sekarang menuju 10 juta warga Ukraina yang kabur dari dalam negara mereka, atau harus meninggalkan negara mereka. Sekarang, sekitar 3 juta pengungsi Ukraina mencari perlindungan di Eropa.
 
Uni Eropa terbuka untuk warga Ukraina yang melarikan diri dari perang. Kami akan mengakomodasi Anda, kami akan menyediakan tempat penampungan dengan bantuan medis. Anda dapat mencari pekerjaan, menyekolahkan anak dan lain-lain. Setidaknya selama satu tahun, tapi mungkin lebih lama jika diperlukan. Kami harap tidak.
 
Jadi, itu adalah tawaran kemanusiaan yang luar biasa yang kami buat. Beberapa negara anggota kami bertetangga dengan Ukraina. Ada lima di antaranya, Polandia, Hungaria, Slovakia, Rumania dan Bulgaria. Tentu saja mereka luar biasa. Arus masuk pengungsi yang luar biasa untuk dikelola dan komitmen dalam solidaritas yang mereka tunjukkan benar-benar fantastis tidak hanya di level pemerintah, tapi juga warganya.
 
Tapi mereka tidak berdiri sendiri, kami memiliki sistem di masyarakat Uni Eropa untuk berbagi beban kemanusiaan di antara semuanya. Itulah yang kami lakukan di Ukraina.

2. Anda mengatakan bahwa banyak pengungsi Ukraina yang melarikan diri ke negara-negara Uni Eropa. Apakah ada jaminan dari Uni Eropa untuk melindungi para pengungsi Ukraina?

Ya, 100 persen kami menyatakan, bahwa pengungsi Ukraina akan menemukan tempat berlindung tanpa dibedakan dari manapun Anda berasal. Anda akan menemukan perlindungan di Eropa dari agresi ini, dan menjalani kehidupan yang aman di Eropa, selama itu diperlukan.

3. Uni Eropa mengumumkan akan membahas mengenai keanggotaan Ukraina. Apakah sudah ada keputusan mengenai hal tersebut. Dan jika Ukraina menjadi bagian dari Uni Eropa, apakah ada bantuan untuk Ukraina dalam hal militer?

Pertama-tama, para pemimpin Uni Eropa memang telah mengatakan kepada Ukraina, Anda akan diterima dan akan menjadi negara anggota Uni Eropa. Tentu ini tidak mudah. Tentu saja ini bukan seperti bergabung dengan pusat kebugaran atau klub tenis. Anda membayar dan bermain. Ini tentang menjadi bagian dari ekonomi dan masyarakat yang terintegrasi.
 
Jadi, kita harus mempersiapkannya dengan baik. Pada saat yang sama, kita tahu urgensi masalah ini dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan ada komitmen politik dari para pemimpin Uni Eropa untuk menjangkau warga dan pemerintah Ukraina dengan menawarkan perspektif keanggotaan ini.
 
Pertanyaan kedua, Anda menanyakan tentang bantuan militer. Ingatlah bahwa Uni Eropa bukan aliansi militer. Ini adalah aliansi negara-negara yang bersama-sama membangun Eropa yang terintegrasi dan bersatu dalam hal ekonomi, sosial, tren politik. Kami dari waktu ke waktu juga mengembangkan kerja sama pertahanan di antara negara-negara anggota.
 
Tapi, kami tidak memiliki tentara dan tujuan organisasi kami bukan untuk tidak membangunnya. Melainkan, pada saat yang sama dalam perjanjian kami, ada klausul di mana negara-negara anggota mengatakan, kami akan melindungi satu sama lain jika terjadi krisis. Dan itu adalah jelas komitmen bagi setiap negara anggota untuk mengamati negara-negara anggota lainnya.

4. Negara-negara Uni Eropa termasuk yang turut memberikan sanksi kepada Rusia. Apa yang diharapkan Uni Eropa dalam pemberian sanksi ini?

Sanksi-sanksi tersebut melemahkan dan melucuti kemampuan Rusia unutk mengobarkan perang di Ukraina. Ini adalah tujuan militer, jika Anda suka melalui cara militer. Tapi sanksi kami diberikan kepada sekitar 700 pejabat tinggi pemerintah Rusia dan lainnya yang bekerja dengan keuntungan dari pemerintah, di dalam daftar hitam kami.
 
Kami telah menjatuhkan sanksi pada sistem keuangan Rusia. Kami pada dasarnya mengecualikannya dari partisipasi dalam jaringan keuangan internasional. Kami memberikan sanksi kepada maskapai penerbangan khususnya milik pemerintah dan memberlakukan larangan penerbangan Rusia atas wilayah udara kami dan hak pendaratan di bandara.
 
Jadi, ini adalah paket besar sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bukan karena kami suka melakukan itu, tapi ini mutlak diperlukan. Ini adalah salah satu alat utama yang kami miliki untuk membendung dan mendorong kembali paket bantuan militer untuk Rusia dan Ukraina.

5. Anda tadi menyebutkan bahwa Uni Eropa sudah melakukan diplomasi sebelum invasi. Apakah menurut Anda, diplomasi masih menjadi jalan utama untuk menyelesaikan konflik ini?

Ada dua solusi untuk konflik ini, satu tentu saja adalah keputusan Presiden Putin untuk melakukan gencatan senjata dan menarik kembali pasukan Rusia dari tanah Ukriana tanpa syarat. Itu adalah yang kami garis bawahi. Kami harus meyakinkan landasan atas ini dan akan bertahan pada upaya yang sedang berlangsung.
 
Seperti yang kita bicarakan, kami tahu dan membaca laporan pertamu antara Ukraina dan Rusia dalam waktu dekat ini. Kami sangat berharap bahwa Rusia akan terlibat dalam pembicaraan ini dengan tulus dan tujuan nyata untuk mencapai minimal gencatan senjata dan juga koridor kemanusiaan.
 
Setelah penarikan pasukan, koridor kemanusiaan sangat penting. Anda telah melihat gambar-gambar yang berasal dari Ukraina di seluruh kota yang dikelilingi pasukan Rusia. Terputus dari luar, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada listrik. Orang-orang berlindung di gedung-gedung yang kadang diserang oleh rudal api Rusia dan pesawat mereka.
 
Situasi yang sangat, sangat parah. Upaya berulang-ulang untuk mengevakuasi orang-orang dari kota-kota terkutuk itu dihalangi oleh konvoi militer Rusia. Warga sipil tak berdosa yang mencoba melarikan diri ditembak dan dibunuh.
 
Jadi itu merupakan pelanggaran mutlak terhadap prinsip kemanusiaan apapun dari hukum humaniter yang harus dipatuhi semua anggota PBB. Dan tindakan ini, memenuhi syarat sebagai kejahatan perang.
 
 
Halaman Selanjutnya
  6. Terkait dengan ancaman…
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan