Warga Singapura memakai masker saat beraktivitas di tengah pandemi covid-19. (AFP)
Warga Singapura memakai masker saat beraktivitas di tengah pandemi covid-19. (AFP)

Rencana Mengejutkan Singapura: 'Hidup dengan Covid-19'

Willy Haryono • 27 Juni 2021 16:02

Tidak Ada Target Nol Transmisi
 
Seperti sebagian besar negara lainnya, Singapura mencapai puncak transmisi Covid-19 tahun lalu, yakni 600 infeksi harian pada pertengahan April 2020. Sejak saat itu, Covid-19 tidak pernah melonjak tajam lagi di Singapura.
 
Namun, negara berpenduduk 5,7 juta jiwa itu -- sedikit lebih besar dari kota Sydney -- mencatat infeksi harian Covid-19 di angka 20 hingga 30. Untuk angka kematian akibat Covid-19, Singapura mencatat angka total 35 sejak awal pandemi.

Dalam pengendalian Covid-19, Singapura memberlakukan pengendalian perbatasan yang ketat terhadap hampir semua negara. Pengendalian ini termasuk tes Covid-19 di waktu ketibaan, karantina hotel, dan perintah tinggal di dalam rumah (stay-at-home).
 
Semua aturan itu mungkin akan dicabut jika rencana menteri Kung, Yong, dan Wong benar-benar diterapkan. Ketiganya merupakan bagian dari gugus tugas pengendalian Covid-19 Singapura.
 
"Setiap tahunnya, banyak orang sakit flu. Sebagian besar dari mereka sembuh tanpa perlu dirawat di rumah sakit, atau pulih dengan hanya meminum obat seadanya atau bahkan hanya beristirahat. Namun kelompok minoritas, terutama orang lanjut usia atau yang memiliki penyakit bawaan, dapat menjadi sangat sakit, dan beberapa dari mereka meninggal," ucap ketiga menteri.
 
"Kita tidak dapat menghapus hal tersebut, tapi kita dapat mengubah pandemi menjadi sesuatu yang tidak terlalu mengancam, seperti influenza atau cacar air. Kita dapat melanjutkan kehidupan seperti biasa," sambung mereka.
 
 




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan