Dengan karya terbarunya, Sore: Istri dari Masa Depan, Yandy Laurens naik ke atas panggung FFI untuk menerima piala Sutradara Film Terbaik.
Ia mengaku bersyukur atas izin yang diberikan oleh Tuhan karena diizinkan untuk bekerja sebagai pembuat film. Apalagi, film garapannya merupakan produksi lokal Indonesia.
“Saya bersyukur pada Tuhan Yesus karena saya hidup pekerjaannya boleh bikin film. Filmnya film Indonesia pula,” ungkap Yandy Laurens, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis, 20 November 2025.
Ia pun sangat senang bisa terlibat dan menjadi bagian dari industri perfilman Indonesia.
Sepanjang malam puncak FFI 2025, Yandy Laurens merasa bangga bisa berada di satu ruangan dengan sosok-sosok yang ia kagumi selama menempuh pendidikan film.
“Kadang, selama acara, duduk di sana tadi, merasa bangga bisa satu ruangan sama orang-orang yang selama saya sekolah film, kita bedah filmnya, kita pelajari, dan kita kagumi,” jelas Yandy.
Ia berharap industri perfilman Indonesia terus hidup dan berkembang ke depannya.
Sementara itu, persaingan untuk Sutradara Terbaik FFI 2025 sangat ketat, mengingat adanya jajaran sutradara ternama lainnya yang memang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Nominasi lain di kategori tersebut antara lain Joko Anwar, Mouly Surya, Ryan Andriandhy, hingga Timo Tjahjanto.
Yandy Laurens adalah seorang sutradara dan penulis skenario Indonesia lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang sering kali mengeksplorasi dinamika hubungan dan keluarga. Ia telah menyutradarai sejumlah film ternama, termasuk Keluarga Cemara (2018), Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023), dan 1 Kakak 7 Ponakan (2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id