Dampak dari kondisi itu, di setiap waktu salat terjadi ketersendatan di jalur masuk masjid. Begitu pun sebaliknya, jemaah kerap berdesak-desakan ketika tiba waktu keluar.
Tidak cuma itu, ketika sudah mendekati waktu salat, bus salawat kerap dipenuhi jemaah. Terlebih, pada waktu jemaah hendak pulang ke pemondokan seusai salat Isya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk itu, Kepala Seksi Transportasi Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Mekah Asep Subhana menyarankan agar jemaah bergerak lebih awal.
"Pada saat keberangkatan menuju Masjidil Haram, jemaah sebaiknya datang lebih awal 1-2 jam," kata Asep di Mekah, Minggu, 5 Agustus 2018.
Berbeda dengan keberangkatan, Asep menyarankan agar jemaah berkenan pulang lebih lambat sekira 1 sampai 1,5 jam.
Waktu yang harus diantisipasi berikutnya adalah saat Jumatan. Jemaah yang hendak salat Jumat di Masjidil Haram, kata dia, sebaiknya berangkat sebelum jam 10.00 WAS dan pulang setelah pada pkl 15.00 WAS.
"Karena pada pkl 10.00 sampai 15.00 WAS terminal ditutup," jelas Asep.
Di sisi lain, terkait kasus terpisahnya koper dengan jemaah, Asep mengaku sudah menyampaikan komplain kepada pihak muasasah agar tidak terjadi lagi. Per Minggu, 5 Agustus 2018 pukul 16.30 WAS, jemaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Suci menacapai 135.202 atau 332 kloter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)
