Jakarta: Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menargetkan sebanyak 5.000 sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) akan terpasang di seluruh Indonesia pada tahun 2026.
“ETLE di republik ini baru 1.263. Saya minta di 2026 itu 5.000 kamera,” kata Agus dikutip dari Antara.
Agus menekankan penegakan hukum lalu lintas berbasis teknologi harus menjadi prioritas utama, dengan penerapan ETLE mencapai 95 persen, sementara tilang manual hanya lima persen.
“Gunakan teknologi yang kita punya. Kita punya ETLE statis, kita punya ETLE handheld, mobile onboard, dan kita punya portable. Termasuk kalau tidak salah, sudah ada drone. Tolong nanti dikembangkan, teknologi ini sesuai dengan situasi dan kondisi,” ujarnya.
Menurut Agus, penegakan hukum harus menjadi langkah terakhir. Ia meminta seluruh jajaran kepolisian untuk mengutamakan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Interior Jaecoo J5 EV Mulai Dibuka
“Tidak harus dan tidak bangga kita harus melakukan pendekatan hukum, tetapi kedepankan humanis, edukatif. Jadikan pengguna jalan itu sadar dengan dirinya sendiri. Jadi, dikelola dengan baik, tidak harus dikejar-kejar, situasinya beda,” ucapnya.
Pada Selasa (21/10), Kakorlantas juga mengapresiasi kinerja Ditlantas Polda Jateng dalam penegakan hukum berbasis digital melalui sistem ETLE. Ia menegaskan akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja ETLE di seluruh Indonesia.
Selain itu, Agus juga berpesan agar polantas bersahabat dengan masyarakat, terutama pengguna jalan dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis di era modern.
"Program ‘Polantas Menyapa’ saya titip betul. Saya banyak laporan di Jawa Tengah, luar biasa. Jadi bersahabat dengan komunitas, menyapa dengan para driver, menyapa dengan pengguna jalan lainnya, bahwa polantas itu tidak boleh punya musuh,” katanya.
Jakarta: Kepala Korps
Lalu Lintas (
Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menargetkan sebanyak 5.000 sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) akan terpasang di seluruh Indonesia pada tahun 2026.
“ETLE di republik ini baru 1.263. Saya minta di 2026 itu 5.000 kamera,” kata Agus dikutip dari Antara.
Agus menekankan penegakan hukum lalu lintas berbasis teknologi harus menjadi prioritas utama, dengan penerapan ETLE mencapai 95 persen, sementara tilang manual hanya lima persen.
“Gunakan teknologi yang kita punya. Kita punya ETLE statis, kita punya ETLE handheld, mobile onboard, dan kita punya portable. Termasuk kalau tidak salah, sudah ada drone. Tolong nanti dikembangkan, teknologi ini sesuai dengan situasi dan kondisi,” ujarnya.
Menurut Agus, penegakan hukum harus menjadi langkah terakhir. Ia meminta seluruh jajaran kepolisian untuk mengutamakan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Tidak harus dan tidak bangga kita harus melakukan pendekatan hukum, tetapi kedepankan humanis, edukatif. Jadikan pengguna jalan itu sadar dengan dirinya sendiri. Jadi, dikelola dengan baik, tidak harus dikejar-kejar, situasinya beda,” ucapnya.
Pada Selasa (21/10), Kakorlantas juga mengapresiasi kinerja Ditlantas Polda Jateng dalam penegakan hukum berbasis digital melalui sistem ETLE. Ia menegaskan akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja ETLE di seluruh Indonesia.
Selain itu, Agus juga berpesan agar polantas bersahabat dengan masyarakat, terutama pengguna jalan dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis di era modern.
"Program ‘Polantas Menyapa’ saya titip betul. Saya banyak laporan di Jawa Tengah, luar biasa. Jadi bersahabat dengan komunitas, menyapa dengan para driver, menyapa dengan pengguna jalan lainnya, bahwa polantas itu tidak boleh punya musuh,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
