WISATA
Kolaborasi Mengatasi Masalah Sampah di Tempat Wisata Bali
Medcom
Senin 20 Januari 2025 / 12:00
Jakarta: Pantai Kedonganan dan kawasan Jimbaran, Bali menghadapi ancaman sampah kiriman yang merusak keindahan pantai. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada ekosistem laut, tetapi juga pada sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali.
Hal itulah yang membuat Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kedonganan, Jimbaran.
Program ini merupakan rangkaian program Bulan Cinta Laut, sekaligus wujud kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, permasalahan sampah dapat ditangani lebih dini dan sistematis.
Aksi ini melibatkan lebih dari 8.500 peserta. Kegiatan ini tidak hanya menjadi langkah nyata dalam membersihkan pantai, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Ini adalah tantangan global yang membutuhkan solusi kolaboratif. Aksi hari ini mengirimkan pesan kuat kepada masyarakat lokal dan internasional bahwa kelestarian laut adalah tanggung jawab bersama," kata Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta perwakilan negara sahabat seperti Uni Emirat Arab (UEA), Norwegia, Denmark, dan UNDP Indonesia.
Selain itu, berbagai komunitas peduli lingkungan, pelajar, pengusaha, serta masyarakat setempat turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Salah satu langkah konkret dalam aksi ini adalah penyerahan bantuan trash boom untuk 14 sungai di Bali.
Alat ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan UEA, didukung oleh UNDP Indonesia dan Clean Rivers. KLH juga menyerahkan satu unit dump truck untuk Kabupaten Badung, sedangkan KKP memberikan satu unit motor roda tiga dan 10 unit kano pengumpul sampah kepada komunitas lokal.
"Kami terus memperkuat sistem pengelolaan sampah secara terintegrasi, terutama untuk mengatasi sampah kiriman yang setiap tahun menjadi ancaman serius bagi Pantai Kedonganan dan sekitarnya," katanya.
Data menunjukkan bahwa sampah kiriman di Bali selama 2024-2025 diperkirakan mencapai 6.000 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kolaborasi antara Indonesia dan UEA menjadi sorotan utama dalam penanganan sampah laut.
Fokus proyek ini meliputi efisiensi penanganan sampah sungai, pengelolaan limbah plastik terintegrasi, dan pemberdayaan masyarakat. Sungai-sungai yang menjadi prioritas meliputi kawasan Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga upaya membangun kesadaran masyarakat untuk mendukung keberlanjutan lingkungan," tutup Hanif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Hal itulah yang membuat Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kedonganan, Jimbaran.
Program ini merupakan rangkaian program Bulan Cinta Laut, sekaligus wujud kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, permasalahan sampah dapat ditangani lebih dini dan sistematis.
Aksi ini melibatkan lebih dari 8.500 peserta. Kegiatan ini tidak hanya menjadi langkah nyata dalam membersihkan pantai, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan.
| baca juga: 7 Wisata Pura di Bali yang Kaya Nilai Budaya dan Sejarah |
"Ini adalah tantangan global yang membutuhkan solusi kolaboratif. Aksi hari ini mengirimkan pesan kuat kepada masyarakat lokal dan internasional bahwa kelestarian laut adalah tanggung jawab bersama," kata Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta perwakilan negara sahabat seperti Uni Emirat Arab (UEA), Norwegia, Denmark, dan UNDP Indonesia.
Selain itu, berbagai komunitas peduli lingkungan, pelajar, pengusaha, serta masyarakat setempat turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Salah satu langkah konkret dalam aksi ini adalah penyerahan bantuan trash boom untuk 14 sungai di Bali.
Alat ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan UEA, didukung oleh UNDP Indonesia dan Clean Rivers. KLH juga menyerahkan satu unit dump truck untuk Kabupaten Badung, sedangkan KKP memberikan satu unit motor roda tiga dan 10 unit kano pengumpul sampah kepada komunitas lokal.
"Kami terus memperkuat sistem pengelolaan sampah secara terintegrasi, terutama untuk mengatasi sampah kiriman yang setiap tahun menjadi ancaman serius bagi Pantai Kedonganan dan sekitarnya," katanya.
Data menunjukkan bahwa sampah kiriman di Bali selama 2024-2025 diperkirakan mencapai 6.000 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kolaborasi antara Indonesia dan UEA menjadi sorotan utama dalam penanganan sampah laut.
Fokus proyek ini meliputi efisiensi penanganan sampah sungai, pengelolaan limbah plastik terintegrasi, dan pemberdayaan masyarakat. Sungai-sungai yang menjadi prioritas meliputi kawasan Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga upaya membangun kesadaran masyarakat untuk mendukung keberlanjutan lingkungan," tutup Hanif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)