WISATA

Eco Tourism Bali Pimpin Peringatan Hari Pariwisata Dunia 2025

Alfa Mandalika
Jumat 10 Oktober 2025 / 14:42
Sanur: Eco Tourism Bali dengan bangga menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Tourism Day (Hari Pariwisata Dunia) seri ke-3 yang mengusung tema global “Tourism & Climate Action” pada Kamis, 8 Oktober 2025 di The Meru Sanur-Bali.

Acara ini menghadirkan lebih dari 300 pemangku kepentingan lintas sektor — perwakilan pemerintah, pelaku industri perhotelan, asosiasi, komunitas, dan mitra keberlanjutan yang bersatu dalam misi bersama: menjadikan pariwisata sebagai bagian dari solusi iklim.

Acara ini didukung penuh oleh The Meru Sanur sebagai Exclusive Sponsor dan ACT! Project — sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Rainforest Alliance bekerja sama dengan SCOPI (Sustainable Coffee Platform of Indonesia) dan CSP (Cocoa Sustainability Partnership) — dengan pendanaan dari Uni Eropa melalui SWITCH-Asia Programme.

Perayaan tahun ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan komitmen untuk memastikan keberlanjutan dalam pariwisata tidak berhenti pada pernyataan semata, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata yang terukur dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“ACT! Project bertujuan mengurangi dampak sosial dan lingkungan negatif dari konsumsi pangan domestik, khususnya kopi, cokelat, teh, dan minyak sawit melalui transformasi di sektor pariwisata dan ritel. Eco Tourism Bali adalah mitra yang tepat untuk mendorong praktik pengadaan dan promosi produk berkelanjutan berbasis kopi, teh, cokelat, dan minyak sawit di kalangan bisnis hotel, restoran, kafe, dan ritel. Perayaan Hari Pariwisata Dunia menjadi momentum yang relevan untuk berbagi inisiatif dan kolaborasi ini, sejalan dengan peluncuran Sustainable Procurement Guideline untuk sektor HORECA oleh Eco Tourism Bali,” ujar Margareth Meutia, Manager Consumer Campaign and Engagement Rainforest Alliance Indonesia yang memimpin implementasi ACT! Project.

Program sehari penuh ini dibuka dengan sambutan dari Ibu Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Pariwisata, yang menekankan: “Saat ini, wisatawan global semakin sadar. Mereka menilai kualitas destinasi bukan lagi dari jumlah bintang hotelnya, melainkan dari seberapa baik lingkungan dijaga, seberapa besar masyarakat lokal terlibat dan diberdayakan, serta bagaimana seluruh sektor dikelola dengan transparansi dan akuntabilitas. Inilah makna baru dari ‘premium’: pariwisata yang berkualitas, adil, dan berkelanjutan. Aset terbesar Bali bukan hanya pantai atau sawahnya, tetapi rakyatnya yang menjaga harmoni antara alam dan budaya. Ini adalah harta tak ternilai yang harus kita jaga bersama.”

Dua inisiatif penting diluncurkan dalam acara ini: Sustainable Procurement Guideline untuk HORECA dan Eco Climate Badge 2.0 untuk hotel. Kedua alat ini dirancang untuk mempercepat penerapan praktik ramah iklim dan bertanggung jawab sosial di seluruh ekosistem pariwisata. Dalam sambutannya, Suzy Hutomo, Co-Founder Eco Tourism Bali, menyoroti perjalanan organisasi selama empat tahun dari membangun kesadaran hingga mendorong aksi nyata untuk iklim dalam sektor pariwisata.

“Hari ini, kita sudah melangkah lebih jauh dari sekadar kesadaran. Kita mengambil tindakan nyata dan menyediakan alat praktis agar bisnis dapat menerapkan keberlanjutan dengan kredibilitas dan dampak yang terukur,” ujarnya.

Dua Tonggak Penting Diumumkan:

1. Sustainable Procurement Guideline untuk Sektor HORECA

Bekerja sama dengan Kopernik dan KEM (Koalisi Ekonomi Membumi), Eco Tourism Bali memperkenalkan panduan komprehensif untuk membantu hotel, restoran, kafe, dan pemasoknya membangun rantai pasok yang benar-benar berkelanjutan. “Perubahan nyata tidak hanya terjadi di operasional, tetapi juga di seluruh rantai pasok yang mendukung pariwisata,” tambah Co-Founder.

2. Peluncuran Eco Climate Badge 2.0

Versi terbaru dari program verifikasi keberlanjutan Eco Tourism Bali ini kini mengintegrasikan prinsip ESG (Environment, Social, and Governance). Dengan pendekatan yang lebih holistik, badge ini memperkuat kapasitas bisnis pariwisata lokal untuk mengukur dan mengkomunikasikan dampak keberlanjutannya dengan transparansi dan kredibilitas lebih tinggi.

Untuk pertama kalinya, perayaan tahun ini juga memperkenalkan Business Matching Session, yang menghubungkan pemasok berkelanjutan dengan anggota HORECA terverifikasi guna memperkuat kolaborasi dan praktik pengadaan yang bertanggung jawab di sektor pariwisata.

Hari perayaan ini juga menampilkan diskusi panel dinamis dengan para pemimpin perhotelan berkelanjutan, serta sesi lintas generasi bersama Melati Wijsen, aktivis muda iklim, yang berbagi bagaimana suara generasi muda membentuk bisnis dan industri menuju masa depan hijau yang berkelanjutan. Selain itu, Eco Games for Young Makers juga digelar sebagai tantangan interaktif yang mengajak peserta berkreasi melindungi lingkungan.

Eco Tourism Bali bekerja sama dengan The Meru Sanur juga untuk mengadakan kegiatan edukatif untuk anak-anak Banjar setempat, untuk menanamkan nilai pentingnya menjaga keindahan alam Bali untuk  hutan, laut, dan pesisirnya.

“Masa depan pariwisata Bali bergantung pada seberapa baik kita melindungi apa yang kita cintai hari ini. “Mari terus bekerja bersama untuk Bali yang positif iklim dan positif alam," tutup Co-Founder.

Fito Rahdianto, Executive Director Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), menyampaikan bahwa melalui kolaborasi dengan Eco Tourism Bali, KEM berupaya memastikan keberlanjutan tidak hanya menjadi aspirasi, tetapi praktik nyata yang memperkuat bioekonomi bertanggung jawab di Indonesia, memberdayakan masyarakat lokal, dan melindungi sumber daya alam. 

Melalui Sustainable Procurement Guideline dan Business Matching Session, KEM juga menghadirkan jejaring perusahaan ke dalam ekosistem bisnis pariwisata untuk mempercepat rantai pasok tangguh terhadap iklim.

Dengan menghadirkan 30 pemasok berkelanjutan, 30 anggota terverifikasi Eco Tourism Bali dalam sesi business matching, serta 300 peserta, World Tourism Day 2025 menjadi salah satu pertemuan paling signifikan bagi para pemimpin pariwisata berkelanjutan di kawasan ini. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini bertujuan membangun langkah nyata menuju pariwisata tangguh iklim, menjadikan Bali sebagai model bagi destinasi lain di seluruh dunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASM)

MOST SEARCH