WISATA

Sleep Tourism Jadi Tren Wisata 2025, Bisa Tidur Puas saat Liburan?

A. Firdaus
Kamis 06 Februari 2025 / 13:10
Jakarta: Sobat Medcom, tren wisata 2025 tentunya mulai terlihat dari saat long weekend beberapa waktu lalu. Sleep tourism adalah salah satu tren yang sedang menggaung belakangan ini, apa itu?

Sleep tourism sendiri diambil dari kata sleep dan tourism. Sleep yang diartikan sebagai tidur, dan tourism adalah wisata. Jadi, sleep tourism sendiri pada dasarnya menawarkan liburan untuk meningkatkan kualitas tidur.

Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa 36,8 persen orang Amerika mengalami kurang tidur, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan tingkat stres. Meski tidak ada penjelasan data di Indonesia, tetapi tak dipungkiri warga negara di sini pun ada yang merasakan hal sama.

Sementara itu, orang dewasa sendiri menurut Sleep Foundation membutuhkan waktu tidur setidaknya tujuh jam sehari. Jika mengalami tidur yang kurang, akan berdampak terhadap aktivitas sehari-hari dan juga imunitas tubuh.

Baca juga: 7 Desa Wisata dengan Konsep Sustainable Tourism: Liburan sambil Jaga Alam!

Terlebih jika mengalami stres akibat pekerjaan. Hubungan antara stres dan kurang tidur membentuk siklus yang sulit diputus, di mana kurang tidur menyebabkan stres, dan stres menyebabkan kurang tidur. Fenomena ini mendorong banyak orang mencari liburan yang dapat membantu mereka memulihkan pola tidur yang sehat.

Tren sleep tourism mencerminkan perubahan dalam cara orang untuk liburan, dari sekadar mencari hiburan menjadi upaya untuk meningkatkan kesehatan mental. Kian waktu, masyarakat menyadari betapa pentingnya kesehatan mental mereka dalam menjalankan aktivitas.

Tren wisata ini memang cocok bagi mereka yang merasa lelah ketika telah bekerja sekeras mungkin, seseorang yang kurang tidurnya, dan juga mengalami stres. Manfaatnya pun dapat kamu rasakan, seperti:
- Liburan tanpa rasa lelah.
- Meredakan bahkan menghilangkan stres.
- Membantu pola tidur lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas sebab imunitas membaik.
 

Apakah konsep sleep tourism dapat dilakukan di rumah?


Jika berbicara tujuan sleep tourism, maka sebenarnya tren ini bisa kamu lakukan di rumah. Buatlah seakan-akan kamu sedang berlibur, menikmati waktu dengan santai, dan tata kamarmu layaknya sedang di penginapan di luar sana.

Kamu bisa menjadwalkan waktu istirahat dan melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga atau mandi air hangat. Hal ini juga dapat membantu menciptakan suasana tidur yang lebih baik, loh!

Namun, tak sedikit juga yang rela untuk bepergian dan memesan akomodasi penginapan. Hal ini untuk mendapatkan kenyamanan dalam meningkatkan kualitas istirahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH