FITNESS & HEALTH

Kebiasaan yang Terlihat Menyehatkan Ini Justru Bisa Memicu Diabetes

Mia Vale
Kamis 30 Oktober 2025 / 18:10
Jakarta: Kelebihan berat badan atau kebiasaan makan yang buruk bukan satu-satunya hal yang dapat menyebabkan diabetes. Kamu mungkin terkejut mengetahui bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini. 

Padahal bila dilihat, kebiasaan ini kelihatan menyehatkan, lho! Kebiasaan apa saja uang sebenarnya bisa jadi pemicu diabetes?
   

1. Menghabiskan banyak waktu sendirian 


Meskipun belum ada yang tahu pasti penyebabnya, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa orang dengan koneksi sosial yang lebih sedikit lebih mungkin terkena diabetes. 

"Terhubung secara sosial dengan orang lain membuat kamu lebih banyak keluar rumah atau tempat kerja," ujar psikolog Deborah Serani, PsyD, penulis buku Depression in Later Life. 

Ia mengatakan bahwa hal-hal sederhana seperti, mengemudi, berjalan, berbicara, dan bersosialisasi akan meningkatkan kesehatan fisik. 
 

2. Menghindari semua karbohidrat



(Ahli gizi, Jill Weisenberger, MS, RDN menyarankan untuk mengonsumsi beragam makanan bergizi dan mendapatkan karbohidrat dari makanan utuh. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
 
Ahli gizi, Jill Weisenberger, MS, RDN, sekaligus penulis, mengatakan orang-orang terkejut bahwa menghindari karbohidrat demi protein dan lemak, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, padahal biji-bijian utuh seperti oat dan barley justru meningkatkan resistensi insulin. 

Alih-alih menghindari karbohidrat sama sekali, Weisenberger menyarankan untuk mengonsumsi beragam makanan bergizi dan mendapatkan karbohidrat dari makanan utuh yang sehat seperti yoghurt, beri, buncis, dan kacang hitam, bukan dari biji-bijian olahan seperti pasta dan roti putih.

Kombinasi sayuran dan karbohidrat yang salah Sayuran merupakan bagian penting dari diet apa pun, tetapi penting untuk memahami sayuran mana yang mengandung pati agar porsi makan kamu seimbang. 

Lisa DeFazio, MS, RD, ahli gizi selebritas dan pakar media, mengatakan sayuran bertepung seperti kacang polong atau jagung lebih banyak dianggap sebagai karbohidrat daripada sayuran. 

Jadi, jangan berlebihan. Terus-menerus memadukan sayuran bertepung dengan biji-bijian olahan seperti nasi putih, misalnya, berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan dan lonjakan gula darah. Keduanya meningkatkan risiko diabetes.
 

3. Bebas gluten tanpa alasan 


Menghilangkan gluten dari pola makan mungkin tampak seperti tren yang sehat. Tapi sebuah studi dari American Heart Association justru menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi gluten paling banyak memiliki risiko diabetes 13 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang paling sedikit mengonsumsinya. 

"Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh berkurangnya konsumsi biji-bijian berserat tinggi pada kelompok bebas gluten," terang ahli diet, Erin Palinski-Wade, RD, CDE. 

Jika tidak memiliki alergi, menghindari gluten tidak akan membantu. Daripada mengkhawatirkan gluten, fokus pada kualitas biji-bijian dan pilihlah biji-bijian utuh berserat tinggi jika memungkinkan. Jika mengonsumsi satu makanan ini, kamu bisa menurunkan risiko diabetes.
 

4. "Rajin" minum antibiotik 


Apakah setiap sakit kamu selalu minum antibiotik untuk menyembuhkan, padahal belum membutuhkannya? Penelitian telah menemukan bahwa semakin banyak antibiotik yang dikonsumsi seseorang, semakin tinggi risiko diabetes mereka selama periode 15 tahun. 
 
Meskipun hasilnya hanya menunjukkan hubungan antara obat-obatan tersebut dan diabetes, "Temuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa antibiotik dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2," jelas penulis studi Kristian Hallundbæk Mikkelsen, MD, dari Rumah Sakit Gentofte di Hellerup, Denmark, dalam siaran pers. 

Dikatakan pula, antibiotik dapat menekan kadar bakteri usus "baik", sehingga menghambat kemampuan untuk memproses gula. Inilah sebabnya mengapa penggunaan obat kumur, yang juga memengaruhi kadar bakteri, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH