FITNESS & HEALTH
Waspadai Pemicu Diabetes di Era Digital! Makan Cepat Saji, Gadget, dan Kurang Tidur
A. Firdaus
Rabu 22 Oktober 2025 / 15:51
Tangerang: Di era modern, hampir semua hal serba instan. Makanan cepat saji mudah dipesan lewat aplikasi, pekerjaan bisa diselesaikan melalui layar gadget, bahkan hiburan pun hanya sejauh sentuhan jari. Praktis, memang, tetapi gaya hidup ini diam-diam membawa risiko besar: meningkatnya angka penderita diabetes.
“Banyak pasien yang tidak sadar bahwa kebiasaan sederhana seperti sering makan fast food, kurang gerak, hingga tidur larut malam karena gadget bisa memicu terjadinya diabetes,” jelas dr. Timoteus Richard, Sp.PD, Spesialis Penyakit Dalam Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Makanan cepat saji umumnya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh, namun miskin serat serta nutrisi penting. Jika dikonsumsi berlebihan, tubuh menyimpan energi berlebih sebagai lemak, terutama di perut, yang memicu resistensi insulin, awal mula diabetes tipe 2.
Ditambah lagi, lonjakan gula darah setelah makan membuat pankreas bekerja ekstra keras hingga lama-kelamaan kewalahan. Sehingga risiko diabetes pun meningkat.
Penggunaan gadget yang berlebihan membuat kita lebih sering duduk lama, mengurangi gerakan tubuh dan membuat metabolisme melambat. Kurangnya aktivitas fisik ini bisa menyebabkan penumpukan lemak tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan risiko resistensi insulin, salah satu penyebab diabetes.
Selain itu, paparan layar gadget sebelum tidur juga mengganggu pola tidur kita. Tidur yang kurang memadai dapat meningkatkan hormon stres, yang berdampak pada kestabilan kadar gula darah, memperburuk risiko diabetes.
Gejala diabetes sering muncul perlahan dan mudah terabaikan, seperti rasa haus berlebihan, sering buang air kecil di malam hari, serta rasa lelah meski tidak beraktivitas. Penurunan atau peningkatan berat badan yang drastis, penglihatan kabur, dan luka yang sulit sembuh juga bisa menjadi tanda.
Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal atau masalah jantung. Segera periksa kadar gula darah jika mengalami gejala-gejala ini.
Mengelola gaya hidup adalah kunci utama pencegahan diabetes. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain:
- Membatasi konsumsi makanan cepat saji.
- Mengatur screen time dan memberi jeda untuk bergerak.
- Rutin berolahraga ringan, minimal jalan kaki 30 menit sehari.
- Tidur cukup 7–8 jam setiap malam.
- Rutin memeriksakan kadar gula darah.
Selain itu, penting untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar kondisi dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani dengan tepat. Dengan langkah-langkah ini, diabetes dapat dicegah atau dikelola dengan lebih baik.
“Diabetes seringkali berkembang tanpa gejala jelas. Karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting agar kadar gula darah bisa dipantau sejak dini. Dengan pola hidup sehat dan deteksi dini, risiko komplikasi serius seperti gangguan jantung, ginjal, atau saraf dapat ditekan secara signifikan,” jelas dr. Timoteus.
Klinik Penyakit Dalam di Bethsaida Hospital Gading Serpong menyediakan layanan lengkap untuk diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit, termasuk diabetes. Didukung oleh dokter spesialis penyakit dalam berpengalaman dan fasilitas laboratorium modern serta pemeriksaan radiologi, kami memastikan perawatan yang tepat dan komprehensif, mulai dari konsultasi hingga perawatan jangka panjang.
"Di Bethsaida Hospital Gading Serpong, kami berkomitmen untuk memberikan perawatan kesehatan yang optimal. Karena bagi kami, setiap pasien adalah bagian dari keluarga yang harus dijaga dan didukung dengan penuh dedikasi." tutup dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
“Banyak pasien yang tidak sadar bahwa kebiasaan sederhana seperti sering makan fast food, kurang gerak, hingga tidur larut malam karena gadget bisa memicu terjadinya diabetes,” jelas dr. Timoteus Richard, Sp.PD, Spesialis Penyakit Dalam Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Fast Food & Risiko Diabetes
Makanan cepat saji umumnya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh, namun miskin serat serta nutrisi penting. Jika dikonsumsi berlebihan, tubuh menyimpan energi berlebih sebagai lemak, terutama di perut, yang memicu resistensi insulin, awal mula diabetes tipe 2.
Ditambah lagi, lonjakan gula darah setelah makan membuat pankreas bekerja ekstra keras hingga lama-kelamaan kewalahan. Sehingga risiko diabetes pun meningkat.
Gadget dan gaya hidup pasif
Penggunaan gadget yang berlebihan membuat kita lebih sering duduk lama, mengurangi gerakan tubuh dan membuat metabolisme melambat. Kurangnya aktivitas fisik ini bisa menyebabkan penumpukan lemak tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan risiko resistensi insulin, salah satu penyebab diabetes.
Selain itu, paparan layar gadget sebelum tidur juga mengganggu pola tidur kita. Tidur yang kurang memadai dapat meningkatkan hormon stres, yang berdampak pada kestabilan kadar gula darah, memperburuk risiko diabetes.
Waspadai gejala awal diabetes
Gejala diabetes sering muncul perlahan dan mudah terabaikan, seperti rasa haus berlebihan, sering buang air kecil di malam hari, serta rasa lelah meski tidak beraktivitas. Penurunan atau peningkatan berat badan yang drastis, penglihatan kabur, dan luka yang sulit sembuh juga bisa menjadi tanda.
Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal atau masalah jantung. Segera periksa kadar gula darah jika mengalami gejala-gejala ini.
Cegah dengan perubahan lifestyle
Mengelola gaya hidup adalah kunci utama pencegahan diabetes. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain:
- Membatasi konsumsi makanan cepat saji.
- Mengatur screen time dan memberi jeda untuk bergerak.
- Rutin berolahraga ringan, minimal jalan kaki 30 menit sehari.
- Tidur cukup 7–8 jam setiap malam.
- Rutin memeriksakan kadar gula darah.
Selain itu, penting untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar kondisi dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani dengan tepat. Dengan langkah-langkah ini, diabetes dapat dicegah atau dikelola dengan lebih baik.
“Diabetes seringkali berkembang tanpa gejala jelas. Karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting agar kadar gula darah bisa dipantau sejak dini. Dengan pola hidup sehat dan deteksi dini, risiko komplikasi serius seperti gangguan jantung, ginjal, atau saraf dapat ditekan secara signifikan,” jelas dr. Timoteus.
Klinik Penyakit Dalam di Bethsaida Hospital Gading Serpong menyediakan layanan lengkap untuk diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit, termasuk diabetes. Didukung oleh dokter spesialis penyakit dalam berpengalaman dan fasilitas laboratorium modern serta pemeriksaan radiologi, kami memastikan perawatan yang tepat dan komprehensif, mulai dari konsultasi hingga perawatan jangka panjang.
"Di Bethsaida Hospital Gading Serpong, kami berkomitmen untuk memberikan perawatan kesehatan yang optimal. Karena bagi kami, setiap pasien adalah bagian dari keluarga yang harus dijaga dan didukung dengan penuh dedikasi." tutup dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)