End Google Analytics -->
FAMILY

5 Tips Penggunaan Gula dan Garam pada MPASI

Putri Purnama Sari
Jumat 20 Januari 2023 / 15:14
Jakarta: Ketika sudah menginjak usia 6 bulan, si Kecil sudah diperbolehkan mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI). Oleh karena itu, tugas kita sebagai orang tua tentunya harus memastikan kebutuhan gizi dan nutrisinya cukup.

Untuk bisa memberikan kebutuhan gizi dan nutrisi yang cukup, seorang ibu perlu memilih menu dan bahan untuk MPASI. Selain itu, penggunaan gula dan garam dalam MPASI juga perlu diperhatikan.

Meskipun sebetulnya, penggunaan garam dan gula sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh si Kecil. Karena hal itu tidak dapat dirasakan oleh si Kecil karena langit-langit mulut si Kecil belum berkembang sempurna sehingga si Kecil belum dapat membedakan rasa asin maupun manis.

Ibu bisa memberikan tambahan garam saat si Kecil berusia 6-12 bulan dengan takaran 1 gram dengan 0,4 gram natrium per hari. Ibu bisa memberikannya berdampingan dengan MPASI.
 
Baca: Tidak Boleh Asal, Begini Cara Menyimpan MPASI yang Benar

Setelah si Kecil menginjak usia 1-3 tahun, si Kecil telah bisa mengkonsumsi garam sebanyak 2 gram dengan 0,8 gram natrium setiap harinya. Pada usia tersebut, Ibu bisa menambahkan kurang lebih ¼ sendok teh ke dalam makanan si Kecil.

Namun, jika Ibu ingin tetap menggunakan gula dan garam dalam MPASI, takarannya harus diperhatikan. Berikut ini, Medcom.id merangkum penggunaan beberapa tips penggunaan gula dan garam untuk MPASI.

1. Takaran jumlah gula yang dibutuhkan bayi

Dilansir dari American Heart Association Guidelines, bayi berusia enam sampai delapan bulan hanya boleh diberikan tambahan gula sebanyak setengah sampai satu sendok teh. Sedangkan bayi berusia delapan sampai 12 bulan hanya boleh mendapatkan tambahan gula sebanyak setengah sampai satu setengah sendok teh. Berdasarkan data itu, maka Ibu hanya boleh menambahkan gula pada MPASI sesuai takaran yang telah direkomendasikan.  

2. Takaran jumlah garam yang dibutuhkan bayi

Bayi berusia di bawah satu tahun hanya membutuhkan sedikit asupan garam. Seperti sudah dituliskan di atas, mereka hanya membutuhkan 0,4 gram natrium atau 5-10 persen dari total kebutuhan energi harian. Asupan garam itu dapat terpenuhi dari rasa murni makanan-makanan alami seperti kacang-kacangan, sayuran, dan daging. Selain itu, kebutuhan garam harian bayi masih bisa dipenuhi dari ASI.

3. Coba gunakan garam beryodium

Pada tahun 1994, WHO dan UNICEF merekomendasikan penambahan yodium pada garam sebagai strategi yang aman, murah, dan mudah untuk memastikan asupan yodium yang cukup. Garam dapur yang sudah beryodium bisa ditambahkan pada MPASI anak. Yodium adalah mineral yang berperan penting terhadap pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak.

4. Hindari makanan kalengan berkadar garam atau gula yang tinggi

Sebelum memberikan makanan kalengan untuk MPASI si kecil, perhatikan kandungan garam dan gulanya. Makanan dengan kandungan garam dan gula yang terlalu tinggi tidak cocok untuk bayi. Asupan garam yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko kenaikan tekanan darah saat anak menjadi dewasa kelak.

5. Coba gunakan bahan alami pengganti gula dan garam

Jika masih ragu untuk menambahkan gula dan garam pada makanan bayi, tetapi tetap ingin agar bayi makan dengan lahap. Mungkin kamu perlu mempertimbangkan untuk menggunakan bahan pengganti gula dan garam.

Tidak sulit mencari bahan pemanis alami, buah-buahan seperti pisang dan pepaya memiliki rasa manis yang disukai oleh bayi. Nah untuk gara, rasa asin dan gurih bisa kamu dapatkan dari kaldu ayam buatan dirumah atau rempah seperti kunyit dan kayu manis.
(WAN)

MOST SEARCH