Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) melalui Program Orang Tua Angkat (OTA) tahun 2025 kembali memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang dianggap memiliki peran terhadap UMKM. Salah satunya Unifam.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi aktif Unifam dalam mendampingi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) sektor pangan olahan di Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung oleh Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D selaku Kepala BPOM RI kepada Steven Wijaya, CEO Unifam.
"Kami percaya bahwa kemajuan industri makanan Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Butuh kolaborasi, keterlibatan, dan kepedulian dari semua pihak, termasuk industri besar seperti kami. Penghargaan ini adalah bentuk semangat bersama untuk tumbuh dan bergerak maju," kata Steven Wijaya, CEO Unifam.
Tahun ini menjadi partisipasi perdana Unifam dalam Program Orang Tua Angkat BPOM RI dan langsung membuahkan apresiasi. Dalam program ini, mereka ikut berperan aktif mendampingi 14 UMK Pangan Olahan di Aceh dalam kegiatan Bimbingan Teknis Izin Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (IP-CPPOB) pada 14–16 Mei 2025, bertempat di Balai Besar POM Aceh.
Mereka memberikan berbagai bentuk dukungan mulai dari pelatihan, fasilitas, hingga pendampingan regulasi dan perizinan. Tujuannya tentu membantu UMK naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
"Bagi kami, mendampingi pelaku UMK bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga membangun ekosistem pangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan," ucapnya.
Program Orang Tua Angkat merupakan inisiatif strategis dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM RI sebagai bentuk kontribusi konkret dalam mendorong daya saing UMK di sektor pangan. Program ini juga merupakan dukungan terhadap agenda pemerintah yang tertuang dalam beberapa poin Asta Cita.
Steven berharap, apa yang sudah mereka lakukan di Aceh menjadi semacam blueprint kecil dari hal-hal besar yang ingin diwujudkan yakni, ekosistem UMK pangan olahan yang mandiri, sadar regulasi, dan siap tumbuh. Program ini diharapkan menjadi awal dari keterlibatan jangka panjang mendukung UMK di berbagai wilayah Indonesia.
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari langkah ini. Karena bagi kami, setiap usaha kecil yang tumbuh, adalah bagian dari keluarga besar yang turut membangun masa depan Indonesia," tutup Steven.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi aktif Unifam dalam mendampingi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) sektor pangan olahan di Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung oleh Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D selaku Kepala BPOM RI kepada Steven Wijaya, CEO Unifam.
"Kami percaya bahwa kemajuan industri makanan Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Butuh kolaborasi, keterlibatan, dan kepedulian dari semua pihak, termasuk industri besar seperti kami. Penghargaan ini adalah bentuk semangat bersama untuk tumbuh dan bergerak maju," kata Steven Wijaya, CEO Unifam.
Tahun ini menjadi partisipasi perdana Unifam dalam Program Orang Tua Angkat BPOM RI dan langsung membuahkan apresiasi. Dalam program ini, mereka ikut berperan aktif mendampingi 14 UMK Pangan Olahan di Aceh dalam kegiatan Bimbingan Teknis Izin Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (IP-CPPOB) pada 14–16 Mei 2025, bertempat di Balai Besar POM Aceh.
baca juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersamaan dengan Pisang |
Mereka memberikan berbagai bentuk dukungan mulai dari pelatihan, fasilitas, hingga pendampingan regulasi dan perizinan. Tujuannya tentu membantu UMK naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
"Bagi kami, mendampingi pelaku UMK bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga membangun ekosistem pangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan," ucapnya.
Program Orang Tua Angkat merupakan inisiatif strategis dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM RI sebagai bentuk kontribusi konkret dalam mendorong daya saing UMK di sektor pangan. Program ini juga merupakan dukungan terhadap agenda pemerintah yang tertuang dalam beberapa poin Asta Cita.
Steven berharap, apa yang sudah mereka lakukan di Aceh menjadi semacam blueprint kecil dari hal-hal besar yang ingin diwujudkan yakni, ekosistem UMK pangan olahan yang mandiri, sadar regulasi, dan siap tumbuh. Program ini diharapkan menjadi awal dari keterlibatan jangka panjang mendukung UMK di berbagai wilayah Indonesia.
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari langkah ini. Karena bagi kami, setiap usaha kecil yang tumbuh, adalah bagian dari keluarga besar yang turut membangun masa depan Indonesia," tutup Steven.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)