FITNESS & HEALTH
Dokter Paparkan Kita Butuh 3 Serat untuk Tubuh, Apa Saja?
Aulia Putriningtias
Kamis 20 Maret 2025 / 17:02
Jakarta: Kita mungkin mengetahui bahwa tubuh membutuhkan serat. Namun, tahukah kamu bahwa ada tiga serat yang dibutuhkan untuk kebutuhan diet seimbang? Ternyata ini jenis serat-seratnya!
Serat adalah jenis karbohidrat kompleks yang tidak dapat dipecah menjadi molekul gula oleh tubuh. Manfaat serat untuk kesehatan didapatkan secara maksimal dengan mengonsumsi setidaknya 25–35 gram serat per harinya.
Dr Karan Rajan, seorang ahli bedah NHS dari Inggris mengatakan bahwa untuk mendukung kesehatan usus yang optimal, penting untuk mengonsumsi berbagai jenis serat. Ia juga menyarankan untuk meningkatkan asupan serat secara bertahap agar mikrobioma usus dapat menyesuaikan diri.
"Jika ingin meningkatkan kesehatan usus, kamu sebenarnya membutuhkan tiga jenis serat berbeda dalam makanan – serat larut, serat tidak larut, dan pati resistan," ungkap Dr Rajan, dilansir dalam Hindustan Times.
Lantas apa saja serat yang dimaksud dan manfaatnya bagi tubuh? Berikut ada tiga serat yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain:
.jpg)
(Serat dalam wortel bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, seperti melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Serat larut menyerap cairan dan menambah volume di usus besar. Serat ini membuat tinja lebih besar dan lebih mudah dikeluarkan. Serat larut seperti yang ditemukan dalam sekam psyllium diketahui dapat memperbaiki gejala IBS (Irritable Bowel Syndrome).
Serat larut dapat ditemukan pada bji-bijian utuh, kacang-kacangan, buncis, biji-bijian, sayuran akar (seperti wortel, ubi, dan rutabaga), dan buah dengan biji yang dapat dimakan, seperti kiwi, anggur, rasberi, dan kismis.
Baca juga: 5 Buah Ini Mampu Tingkatkan Kesehatan Usus
Serat tak larut mengumpulkan molekul empedu, produk limbah metabolisme, hormon, dan bahan kimia eksogen sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Ketika serat larut tidak ada, produk limbah diserap kembali di usus dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan masalah.
Sumber serat tak larut dapat kamu temukan pada kacang, kacang polong, biji rami, apel, psyllium, alpukat, dan kubis brussel.
Pati resistan adalah karbohidrat yang berfungsi seperti serat untuk memberi makan bakteri usus. Ada beberapa sumber untuk menemukan pati resistan, tetapi biasanya dapat ditemukan pada mangga mentah dan pisang hijau atau karbohidrat yang dimasak dan didinginkan seperti kentang atau nasi.
Meskipun seluruh serat memang penting untuk tubuh, tetapi tak mengherankan bahwa manusia tak jauh dari memiliki energi. Untuk mengonsumsi serat yang tepat, kamu dapat melakukan tahapan-tahapan ini, yakni:
- Mencari tahu serat yang cocok untuk tubuh. Tingkatkan asupan serat secara perlahan dan tentunya tidak mengkonsumsi berlebihan.
- Tetap perlu berkonsultasi kepada dokter ahli untuk mengetahui serat yang cocok, jenis alergi, dan berapa banyak konsumsi yang dibutuhkan.
- Variasikan sumber seratmu dengan cara memperoleh manfaat dari berbagai prebiotik, antioksidan, dan nutrisi dalam makanan bernutrisi yang ingin dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Serat adalah jenis karbohidrat kompleks yang tidak dapat dipecah menjadi molekul gula oleh tubuh. Manfaat serat untuk kesehatan didapatkan secara maksimal dengan mengonsumsi setidaknya 25–35 gram serat per harinya.
Dr Karan Rajan, seorang ahli bedah NHS dari Inggris mengatakan bahwa untuk mendukung kesehatan usus yang optimal, penting untuk mengonsumsi berbagai jenis serat. Ia juga menyarankan untuk meningkatkan asupan serat secara bertahap agar mikrobioma usus dapat menyesuaikan diri.
"Jika ingin meningkatkan kesehatan usus, kamu sebenarnya membutuhkan tiga jenis serat berbeda dalam makanan – serat larut, serat tidak larut, dan pati resistan," ungkap Dr Rajan, dilansir dalam Hindustan Times.
Lantas apa saja serat yang dimaksud dan manfaatnya bagi tubuh? Berikut ada tiga serat yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain:
1. Serat larut
.jpg)
(Serat dalam wortel bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, seperti melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Serat larut menyerap cairan dan menambah volume di usus besar. Serat ini membuat tinja lebih besar dan lebih mudah dikeluarkan. Serat larut seperti yang ditemukan dalam sekam psyllium diketahui dapat memperbaiki gejala IBS (Irritable Bowel Syndrome).
Serat larut dapat ditemukan pada bji-bijian utuh, kacang-kacangan, buncis, biji-bijian, sayuran akar (seperti wortel, ubi, dan rutabaga), dan buah dengan biji yang dapat dimakan, seperti kiwi, anggur, rasberi, dan kismis.
Baca juga: 5 Buah Ini Mampu Tingkatkan Kesehatan Usus
2. Serat tak larut
Serat tak larut mengumpulkan molekul empedu, produk limbah metabolisme, hormon, dan bahan kimia eksogen sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Ketika serat larut tidak ada, produk limbah diserap kembali di usus dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan masalah.
Sumber serat tak larut dapat kamu temukan pada kacang, kacang polong, biji rami, apel, psyllium, alpukat, dan kubis brussel.
3. Serat pati resistan
Pati resistan adalah karbohidrat yang berfungsi seperti serat untuk memberi makan bakteri usus. Ada beberapa sumber untuk menemukan pati resistan, tetapi biasanya dapat ditemukan pada mangga mentah dan pisang hijau atau karbohidrat yang dimasak dan didinginkan seperti kentang atau nasi.
Bagaimana cara mengonsumsi serat yang tepat?
Meskipun seluruh serat memang penting untuk tubuh, tetapi tak mengherankan bahwa manusia tak jauh dari memiliki energi. Untuk mengonsumsi serat yang tepat, kamu dapat melakukan tahapan-tahapan ini, yakni:
- Mencari tahu serat yang cocok untuk tubuh. Tingkatkan asupan serat secara perlahan dan tentunya tidak mengkonsumsi berlebihan.
- Tetap perlu berkonsultasi kepada dokter ahli untuk mengetahui serat yang cocok, jenis alergi, dan berapa banyak konsumsi yang dibutuhkan.
- Variasikan sumber seratmu dengan cara memperoleh manfaat dari berbagai prebiotik, antioksidan, dan nutrisi dalam makanan bernutrisi yang ingin dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)