FITNESS & HEALTH
Waktu yang Tepat Minum Kopi untuk Menurunkan Risiko Mati Muda
Mia Vale
Jumat 18 Juli 2025 / 19:23
Jakarta: Minum kopi telah dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik dan umur yang lebih panjang. Namun, semua itu bergantung pada waktu kamu meminumnya, menurut penelitian baru.
Dan menurut European Heart Journal, membatasi asupan kopi hingga pagi hari ternyata merupakan pilihan terbaik.
“Ini adalah studi pertama yang menguji pola waktu minum kopi dan dampaknya terhadap kesehatan,” jelas penulis utama Dr. Lu Qi, Ketua Terhormat HCA Regents dan profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis Celia Scott Weatherhead, Universitas Tulane, New Orleans, dalam siaran pers.
Baca juga: Mengenal White Coffee yang Dianggap Lebih Sehat dari Kopi Biasa
Para penulis mengikutsertakan subkelompok yang terdiri dari 1.463 orang dewasa, baik dari Studi Validasi Gaya Hidup versi perempuan maupun laki-laki, yang telah menyelesaikan setidaknya satu pencatatan pola makan selama seminggu.
Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein disertakan, dan waktunya dikategorikan dalam 3 periode, pagi (pukul 04.00 - 11.59), sore (pukul 12.00 - 16.59) dan malam (pukul 17.00 - 03.59).

(Yang pasti, minum kopi pada malam hari dapat menyebabkan insomnia pada sebagian orang, terutama jika mereka sensitif terhadap kafein atau minum kopi mendekati waktu tidur. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Para peneliti mengidentifikasi 2 pola waktu konsumsi, pagi hari dan sepanjang hari. Pada akhir periode tindak lanjut median yang hampir 10 tahun, terdapat 4.295 kematian akibat semua penyebab, 1.268 akibat penyakit kardiovaskular dan 934 akibat kanker.
Dan ternyata, mengutip laman CNN, minum kopi di pagi hari, dikaitkan dengan risiko kematian dini 16 persen lebih rendah akibat penyebab apa pun. Dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 31 persen lebih rendah.
Bagi peminum kopi pagi hari, jumlah kopi berkafein atau tanpa kafein yang dikonsumsi juga tidak menjadi masalah. Entah mereka minum kurang dari satu atau lebih dari tiga cangkir kopi setiap hari.
"Penelitian ini bersifat observasional, artinya bukan eksperimen, yang merupakan standar emas," ujar Vanessa King, ahli gizi terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Lantas bagaimana dengan mereka yang lebih sering minum kopi sepanjang hari? Ternyata cara minum kopi seperti ini tidak mengalami penurunan risiko.
Temuan ini tetap ada bahkan setelah penulis memperhitungkan faktor perancu seperti jam tidur, usia, ras, etnis, jenis kelamin, pendapatan keluarga, pendidikan, tingkat aktivitas fisik, skor diet, dan kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
"Penjelasan yang mungkin untuk temuan ini adalah mengonsumsi kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian dan kadar hormon seperti melatonin," ujar Qi.
Kadar melatonin yang rendah telah dikaitkan dengan tekanan darah dan stres oksidatif yang lebih tinggi, serta risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Kopi juga mengandung antioksidan yang mengurangi peradangan dalam tubuh dengan menetralkan radikal bebas yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kopi Dapat Membuat Mengantuk Bagi Beberapa Orang
Ingat, radikal bebas, molekul tidak stabil dari sumber lingkungan seperti asap rokok atau pestisida, dapat merusak sel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan menurut European Heart Journal, membatasi asupan kopi hingga pagi hari ternyata merupakan pilihan terbaik.
“Ini adalah studi pertama yang menguji pola waktu minum kopi dan dampaknya terhadap kesehatan,” jelas penulis utama Dr. Lu Qi, Ketua Terhormat HCA Regents dan profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis Celia Scott Weatherhead, Universitas Tulane, New Orleans, dalam siaran pers.
Baca juga: Mengenal White Coffee yang Dianggap Lebih Sehat dari Kopi Biasa
Para penulis mengikutsertakan subkelompok yang terdiri dari 1.463 orang dewasa, baik dari Studi Validasi Gaya Hidup versi perempuan maupun laki-laki, yang telah menyelesaikan setidaknya satu pencatatan pola makan selama seminggu.
Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein disertakan, dan waktunya dikategorikan dalam 3 periode, pagi (pukul 04.00 - 11.59), sore (pukul 12.00 - 16.59) dan malam (pukul 17.00 - 03.59).
Minum kopi pada pagi hari

(Yang pasti, minum kopi pada malam hari dapat menyebabkan insomnia pada sebagian orang, terutama jika mereka sensitif terhadap kafein atau minum kopi mendekati waktu tidur. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Para peneliti mengidentifikasi 2 pola waktu konsumsi, pagi hari dan sepanjang hari. Pada akhir periode tindak lanjut median yang hampir 10 tahun, terdapat 4.295 kematian akibat semua penyebab, 1.268 akibat penyakit kardiovaskular dan 934 akibat kanker.
Dan ternyata, mengutip laman CNN, minum kopi di pagi hari, dikaitkan dengan risiko kematian dini 16 persen lebih rendah akibat penyebab apa pun. Dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 31 persen lebih rendah.
Bagi peminum kopi pagi hari, jumlah kopi berkafein atau tanpa kafein yang dikonsumsi juga tidak menjadi masalah. Entah mereka minum kurang dari satu atau lebih dari tiga cangkir kopi setiap hari.
"Penelitian ini bersifat observasional, artinya bukan eksperimen, yang merupakan standar emas," ujar Vanessa King, ahli gizi terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Dampak minum kopi sore hari
Lantas bagaimana dengan mereka yang lebih sering minum kopi sepanjang hari? Ternyata cara minum kopi seperti ini tidak mengalami penurunan risiko.
Temuan ini tetap ada bahkan setelah penulis memperhitungkan faktor perancu seperti jam tidur, usia, ras, etnis, jenis kelamin, pendapatan keluarga, pendidikan, tingkat aktivitas fisik, skor diet, dan kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
"Penjelasan yang mungkin untuk temuan ini adalah mengonsumsi kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian dan kadar hormon seperti melatonin," ujar Qi.
Kadar melatonin yang rendah telah dikaitkan dengan tekanan darah dan stres oksidatif yang lebih tinggi, serta risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Kopi juga mengandung antioksidan yang mengurangi peradangan dalam tubuh dengan menetralkan radikal bebas yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kopi Dapat Membuat Mengantuk Bagi Beberapa Orang
Ingat, radikal bebas, molekul tidak stabil dari sumber lingkungan seperti asap rokok atau pestisida, dapat merusak sel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)