FITNESS & HEALTH
3 Berita Terpopuler Gaya: Beda Bucin dengan Stockholm Syndrome Hingga Heat Stroke
Yatin Suleha
Rabu 08 Mei 2024 / 06:05
Jakarta: Istilah "Bucin" atau Budak Cinta adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang begitu tergila-gila dalam sebuah hubungan hingga ia melupakan segalanya di sekitarnya. Tak jarang memang saat jatuh cinta bikin orang 'mabuk' cinta ya Teman Gaya.
Namun apakah pernah kamu mendengar soal Stockholm syndrome atau sindrom stockholm? Dinukil dari Alodokter, sindrom stockholm adalah gangguan psikologis pada korban penyanderaan yang membuat mereka merasa simpati atau bahkan muncul rasa kasih sayang terhadap pelaku.
Istilah ini lahir dari seorang kriminolog dan psikiater, Nils Bejerot. Bejerot menggunakannya sebagai penjelasan terhadap reaksi psikologis yang dialami korban sandera dan kekerasan. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Selasa, 7 Mei 2024:
Beberapa faktor terjadinya kondisi muncul rasa simpati tersandera terhadap si pelaku adalah, seperti penyandera dan korban berada di dalam ruangan dan tekanan situasi yang sama.
Situasi penyanderaan berlangsung cukup lama, bahkan hingga beberapa hari dan penyandera menunjukkan kebaikan kepada para sandera atau setidaknya menahan diri untuk tidak melukai mereka.
Nah, sedangkan bucin menurut pakar dalam laman yang sama yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami mabuk cinta.
Selengkapnya klik di sini
Survei terkait talasemia di DKI Jakarta dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Hal itu dibeberkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr. Eva Susanti.
Kemenkes RI melakukan skrining acak di 21 sekolah DKI Jakarta untuk melihat gambaran awal sebaran kasus. Hasilnya, lebih dari 5,6 persen anak di sekolah tersebut merupakan pembawa talasemia.
"Kemenkes RI juga sudah melakukan uji coba pelaksanaan skrining pembawa sifat pada anak sekolah di 21 sekolah DKI Jakarta dan ditemukan sekitar 5,6 persen anak sekolah yang di-skrining tersebut pembawa sifat talasemia," kata dr. Eva dalam temu media Hari Talasemia Sedunia, Selasa, 7 Mei 2024 secara daring.
Selengkapnya klik di sini
Cuaca panas akhir-akhir ini melanda sebagian besar kota di Indonesia. Masyarakat pun menjadi lebih rentan terkena serangan panas atau heat stroke, terutama mereka yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan.
Heat stroke pada dasarnya merupakan kondisi darurat medis yang cukup berbahaya, lantaran bisa menyebabkan kerusakan otak hingga kematian. Kondisi ini terjadi saat suhu tubuh meningkat tajam dalam waktu cepat, namun tubuh tidak bisa mendinginkan kembali.
Heat stroke dapat terjadi karena kelelahan saat melakukan banyak aktivitas fisik atau berolahraga pada siang hari. Kondisi ini menimbulkan gejala seperti demam lebih dari 40°C, kulit memerah, denyut nadi meningkat, berkeringat deras, mual, muntah, bahkan pingsan.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun apakah pernah kamu mendengar soal Stockholm syndrome atau sindrom stockholm? Dinukil dari Alodokter, sindrom stockholm adalah gangguan psikologis pada korban penyanderaan yang membuat mereka merasa simpati atau bahkan muncul rasa kasih sayang terhadap pelaku.
Istilah ini lahir dari seorang kriminolog dan psikiater, Nils Bejerot. Bejerot menggunakannya sebagai penjelasan terhadap reaksi psikologis yang dialami korban sandera dan kekerasan. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Selasa, 7 Mei 2024:
1. Beda Bucin dengan Stockholm Syndrome
Beberapa faktor terjadinya kondisi muncul rasa simpati tersandera terhadap si pelaku adalah, seperti penyandera dan korban berada di dalam ruangan dan tekanan situasi yang sama.
Situasi penyanderaan berlangsung cukup lama, bahkan hingga beberapa hari dan penyandera menunjukkan kebaikan kepada para sandera atau setidaknya menahan diri untuk tidak melukai mereka.
Nah, sedangkan bucin menurut pakar dalam laman yang sama yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami mabuk cinta.
Selengkapnya klik di sini
2. Data Kemenkes: 5,6 Persen Anak Sekolah di DKI Jakarta Pembawa Sifat Talasemia
Survei terkait talasemia di DKI Jakarta dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Hal itu dibeberkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr. Eva Susanti.
Kemenkes RI melakukan skrining acak di 21 sekolah DKI Jakarta untuk melihat gambaran awal sebaran kasus. Hasilnya, lebih dari 5,6 persen anak di sekolah tersebut merupakan pembawa talasemia.
"Kemenkes RI juga sudah melakukan uji coba pelaksanaan skrining pembawa sifat pada anak sekolah di 21 sekolah DKI Jakarta dan ditemukan sekitar 5,6 persen anak sekolah yang di-skrining tersebut pembawa sifat talasemia," kata dr. Eva dalam temu media Hari Talasemia Sedunia, Selasa, 7 Mei 2024 secara daring.
Selengkapnya klik di sini
3. Cuaca Panas Sebabkan Heat Stroke, Simak 7 Cara Mencegahnya!
Cuaca panas akhir-akhir ini melanda sebagian besar kota di Indonesia. Masyarakat pun menjadi lebih rentan terkena serangan panas atau heat stroke, terutama mereka yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan.
Heat stroke pada dasarnya merupakan kondisi darurat medis yang cukup berbahaya, lantaran bisa menyebabkan kerusakan otak hingga kematian. Kondisi ini terjadi saat suhu tubuh meningkat tajam dalam waktu cepat, namun tubuh tidak bisa mendinginkan kembali.
Heat stroke dapat terjadi karena kelelahan saat melakukan banyak aktivitas fisik atau berolahraga pada siang hari. Kondisi ini menimbulkan gejala seperti demam lebih dari 40°C, kulit memerah, denyut nadi meningkat, berkeringat deras, mual, muntah, bahkan pingsan.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)