FITNESS & HEALTH

Beda Bucin dengan Stockholm Syndrome

Yatin Suleha
Selasa 07 Mei 2024 / 22:48
Jakarta: Istilah "Bucin" atau Budak Cinta adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang begitu tergila-gila dalam sebuah hubungan hingga ia melupakan segalanya di sekitarnya. Tak jarang memang saat jatuh cinta bikin orang 'mabuk' cinta ya Teman Gaya.

Namun apakah pernah kamu mendengar soal Stockholm syndrome atau sindrom stockholm? Dinukil dari Alodokter, sindrom stockholm adalah gangguan psikologis pada korban penyanderaan yang membuat mereka merasa simpati atau bahkan muncul rasa kasih sayang terhadap pelaku.

Istilah ini lahir dari seorang kriminolog dan psikiater, Nils Bejerot. Bejerot menggunakannya sebagai penjelasan terhadap reaksi psikologis yang dialami korban sandera dan kekerasan. 
 

Beda bucin dengan Stockholm Syndrome dan OLD



(Obsessive love disorder/OLD dapat merusak hubungan atau menimbulkan masalah dalam kegiatan sehari-hari. Komplikasi yang dapat muncul akibat OLD mencakup mengalami masalah besar dalam hubungan serta terganggunya pekerjaan atau kegiatan lain. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Beberapa faktor terjadinya kondisi muncul rasa simpati tersandera terhadap si pelaku adalah, seperti penyandera dan korban berada di dalam ruangan dan tekanan situasi yang sama.

Situasi penyanderaan berlangsung cukup lama, bahkan hingga beberapa hari dan penyandera menunjukkan kebaikan kepada para sandera atau setidaknya menahan diri untuk tidak melukai mereka.
 
Nah, sedangkan bucin menurut pakar dalam laman yang sama yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami mabuk cinta. 

Kondisi ini dikaitkan dengan kondisi di mana sepasang kekasih merasakan rasa cinta dan sayang berlebih serta dapat dilakui tindakan dan perilaku yang irasional.

Namun, kondisi ini berbeda dengan stockholm syndrome. Kondisi yang dialami oleh orang yang sedang mabuk cinta dapat merupakan hal yang wajar ia alami selama hal tersebut tidak dilakukan secara berlebihan.

Adapun beberapa orang, dapat mencintai atau dicintai secara berlebih. Kondisi ini dikenal dengan Obsessive love disorder (OLD). OLD adalah suatu kondisi di mana seseorang menjadi terobsesi terhadap orang yang sangat dicintainya. 

Hal ini bisa terjadi pada orang yang sudah menjalin hubungan pernikahan maupun pacaran. Beberapa ciri kondisi ini seperti:
 
  • - Berpikir dan bertindak posesif secara berlebih
  • - Ingin selalu menghabiskan waktu bersama, tetapi dengan waktu yang berlebihan
  • - Cemburu yang berlebihan dan overprotektif terhadap pasangan atau orang yang disukai
  • - Berusaha membatasi kehidupan sosial orang yang dicintainya
  • - Berusaha untuk mengendalikan kehidupan pribadi orang yang dicintainya

Kondisi ini dapat dikaitkan dengan kondisi gangguan mental. Jika gangguan ini sudah menganggu kamu, ada baiknya kamu coba konsultasikan dengan psikolog terdekat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH