FITNESS & HEALTH

Gejala dan Faktor Risiko Gagal Jantung

Yatin Suleha
Selasa 20 Juni 2023 / 18:52
Jakarta: Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan yang berbahaya di dunia. Dari berbagai macam jenis penyakit jantung, gagal jantung menjadi penyakit yang perlu ditangani secara khusus dan serius. 

Disebutkan dalam data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada tahun 2018, prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter diperkirakan sebesar 1,5 persen atau diperkirakan sekitar 29.550 orang.

Data Riskesdas 2018 melaporkan bahwa Prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5 persen, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara 2,2 persen, DIY 2 persen, Gorontalo 2 persen.

Selain ketiga provinsi tersebut, terdapat pula delapan provinsi lainnya dengan prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional. 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup yang kurang sehat, adanya berbagai penyakit penyerta lain, ataupun faktor genetik atau keturunan. 

Gejala gagal jantung bisa berkisar dari yang stabil hingga berat, dan berpotensi memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan serta berakhir dengan kematian.
 

Pengertian dan penyebab gagal jantung


Dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FESC, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Subspesialisasi Gagal Jantung di RS Siloam Kebon Jeruk, menyebutkan bahwa gagal jantung merupakan kondisi yang sangat serius dan berpotensi mengancam nyawa. 
Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan kegagalan dalam suplai darah, nutrisi, dan oksigen ke berbagai organ tubuh.

Kondisi ini dapat berkaitan dengan kelainan pada otot jantung, baik berupa otot yang melemah atau kaku, atau pembebanan jantung yang berlebih.

Penyebab dari kondisi gagal jantung bisa berasal dari berbagai macam penyakit jantung. Penyakit jantung koroner dan penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan penyebab yang paling sering ditemui.

“Selain itu, berbagai penyebab lainnya antara lain penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi, kelainan otot jantung spesifik (kardiomiopati), penyakit metabolik (kencing manis, gangguan hormon tiroid, kegemukan, anemia)," jelas dr. Paskah.

"Kelainan genetik, penyakit ginjal kronik, penyakit paru kronik, alkoholisme, infeksi atau peradangan jantung (miokarditis), efek toksik dari obat-obatan (tersering pasca kemoterapi atau radioterapi kanker), dan kelainan otot jantung terkait kehamilan,” tambah dr. Paskah lagi.
 

Gejala dan faktor risiko gagal jantung


Gejala-gejala gagal jantung antara lain sesak napas yang memberat seiring waktu, terutama setiap beraktivitas atau berbaring telentang. Menurut dr. Paskah, sering kali penderita membutuhkan ganjalan beberapa bantalan kepala saat tiduran agar tidak terasa sesak napas.

Cepat lelah dan tidak bertenaga saat beraktivitas, bengkak kedua tungkai, perut begah dan membesar, disertai dengan mual dan penurunan nafsu makan, gampang berdebar atau nadi yang cepat, bahkan pingsan, dan batuk-batuk saat tidur malam atau berbaring telentang. 


(Dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FESC, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Subspesialisasi Gagal Jantung yang berpratik di RS Siloam Kebon Jeruk - RS Siloam Groups. Foto: Dok. Istimewa)

“Keluhan-keluhan ini terkadang kurang jelas ditemukan pada kasus gagal jantung stadium awal atau pada penderita usia lanjut yang sudah kurang aktif bergerak, sehingga check up rutin pada penderita yang berisiko tinggi sangat dianjurkan untuk dilakukan,” lanjut peraih gelar dokter spesialis kardiologi dari Universitas Padjajaran tersebut.

Lebih lanjut, dr. Paskah menjelaskan mengenai beberapa faktor risiko dari kondisi gagal jantung antara lain penderita dengan penyakit jantung koroner atau riwayat serangan jantung/tindakan intervensi koroner (pasang stent jantung)/operasi bedah jantung (bypass), penderita hipertensi kronik, khususnya yang tidak terkontrol.

Penderita kencing manis lama atau yang tidak terkontrol, kegemukan, penyakit ginjal kronik stadium lanjut, yang memiliki riwayat penyakit jantung usia dini di keluarga, penderita kanker yang pernah mendapatkan kemoterapi tertentu atau radioterapi, dan penderita yang pernah didiagnosis dengan penyakit jantung katup semisal penyakit jantung rematik saat usia relatif muda.
 

Pemeriksaan dan terapi untuk gagal jantung


Dokter yang menamatkan studi lanjutan tentang gagal jantung di Belanda (2018) dan Singapura (2021-2022) ini lebih lanjut menjelaskan terdapat beberapa tahap pemeriksaan untuk kondisi gagal jantung. 

Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaaan fisik untuk menilai keluhan dan tanda-tanda khas, pemeriksaan rekam jantung (EKG) untuk dugaan adanya kelainan jantung, pemeriksaan ekokardiografi jantung untuk menilai struktur dan fungsi jantung, pemeriksaan laboratorium darah, untuk penunjang diagnosis (NTproBNP atau BNP) maupun untuk menilai berbagai kelainan penyerta yang berkaitan (misal fungsi ginjal, diabetes melitus, anemia, fungsi tiroid, kadar zat besi, dan lain sebagainya). 

Pemeriksaan pencitraan lanjut berupa ekokardiografi transesofageal (melalui kerongkongan)/MRI jantung/pencitraan nuklir/CT Scan jantung, juga dapat dilakukan untuk konfirmasi diagnosis maupun menentukan penyebab pasti dari gagal jantung. 


(CT Scan jantung. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
 

Adapun terapi yang dapat digunakan untuk kondisi gagal jantung antara lain:

 
  1. 1. Perubahan gaya hidup, misalnya diet rendah garam dan pembatasan asupan cairan baik dari minum maupun makanan, upaya menurunkan berat badan, meningkatkan kapasitas latihan dan olahraga.
  2. 2. Identifikasi dan mengobati penyebab yang mendasari. Misalnya apabila terdapat penyakit jantung koroner yang berat maka dilakukan intervensi pemasangan stent atau bahkan operasi bedah sepintas jantung (bypass).
  3. 3. Kombinasi berbagai obat-obatan khusus gagal jantung yang perlu diminum rutin dalam jangka Panjang.
  4. 4. Apabila gagal jantung sudah dalam stadium lanjut, maka memerlukan prosedur khusus: misalnya pemasangan pacu jantung khusus untuk sinkronisasi otot jantung (CRT), penjepitan katup mitral yang bocor melalui kateterisasi jantung (klip katup mitral), implantasi mesin pompa jantung buatan (LVAD) secara prosedur bedah jantung, hingga transplantasi jantung.

Selain itu, identifikasi segera melalui skrining atau medical check up sebelum bergejala juga dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko atau berusia lanjut di atas 65 tahun. 

RS Siloam Kebon Jeruk telah memiliki pusat unggulan di bidang gagal jantung yang didukung oleh tim multidisiplin dengan sertifikasi internasional, meliputi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis bedah jantung, dokter umum dan perawat khusus yang tersertifikasi gagal jantung.

Selain itu beberapa staf penunjang di bidang lainnya. Dan RS Siloam Kebon Jeruk juga telah dilengkapi dengan fasilitas dan pelayanan utama yang mumpuni di bidang gagal jantung.

Klinik Penunjang Gagal Jantung merupakan salah satu pelayanan yang rutin dilakukan oleh tim yang terdiri dari perawat gagal jantung, dokter umum, farmasi klinis, serta ahli nutrisi, dengan tujuan utama menyokong dokter spesialis jantung dalam menangani penderita gagal jantung secara komprehensif. 

Klinik yang berlokasi di poli rawat jalan tersebut menjalankan edukasi terkait penyakit spesifik ini serta telemonitoring pasien selama rawat jalan untuk menjaga komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, serta menjamin kesinambungan terapi komprehensif dalam jangka panjang. 

Dan sejak awal tahun ini, RS Siloam Kebon Jeruk juga telah memiliki tim multidisiplin yang berdedikasi untuk implantasi mesin pompa jantung buatan (Left Ventricular Assist Device/ LVAD) sebagai solusi akhir bagi penderita gagal jantung berat. Sejauh ini, prosedur mutakhir yang telah rutin dilakukan di mancanegara ini belum pernah dikerjakan di Indonesia.

Untuk mereka yang memiliki kondisi gagal jantung berat atau stadium lanjut, sangatlah dianjurkan untuk berobat ke fasilitas kesehatan yang memiliki unit pelayanan khusus serta tim yang berdedikasi dalam penanganan gagal jantung seperti yang tersedia. Dengan memahami kondisi dan penanganannya, pasien dapat membantu proses penyembuhan dan memperoleh hasil yang optimal.

Jika kamu, kerabat, maupun teman di lingkungan Anda memerlukan bantuan dalam mengatasi permasalahan pada jantung seperti di atas, RS Siloam Kebon Jeruk telah menyediakan layanan tersebut. dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FESC akan memberikan penanganan yang tepat sesuai prosedur dan kebutuhan pasien. Berikut ini paparan tentang gagal jantung dan pembengkakan jantung dari dr. Paskah. 


(Paparan tentang gagal jantung dan pembengkakan jantung. Video: Dok. Instagram Siloam Hospitals Kebon Jeruk/@siloamkebonjeruk)


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH