FITNESS & HEALTH

Sebanyak 70% Kanker Serviks Ditemukan Terlambat, Ini Pentingnya Deteksi Dini

A. Firdaus
Selasa 03 Juni 2025 / 18:40
Jakarta: Berbicara tentang kanker, sering kali penyakit kritis ini dampaknya hanya dikaitkan secara fisik dan juga emosional. Padahal satu dampak besar yang perlu menjadi perhatian adalah tekanan finansial yang juga menyertainya.

Berdasarkan studi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam Rencana Kanker Nasional 2024–2034, yaitu sebanyak 79% pasien kanker mengalami toksisitas finansial, yakni kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar akibat tingginya biaya pengobatan, biaya tersebut melebihi 30% dari pendapatan rumah tangga.

Besarnya beban ini tidak hanya disebabkan oleh biaya pengobatan langsung, tetapi juga biaya tidak langsung, seperti transportasi, akomodasi, hingga kehilangan penghasilan selama pasien menjalani perawatan. Biaya pengobatan kanker serviks contohnya, dapat mencapai biaya hingga Rp120 juta per pasien. Tanpa dukungan keuangan yang memadai, kondisi ini dapat mengguncang stabilitas ekonomi keluarga.

Baca juga: Kemenkes Deteksi Ada 7 Kasus Covid-19 di Indonesia

Dalam tiga tahun terakhir, Allianz Life Indonesia mencatat bahwa kanker menempati salah satu dari tiga penyakit kritis yang paling banyak diajukan klaimnya, yakni sebesar 31%. Disusul oleh stroke dan serangan jantung.

Hal ini menjadi pengingat bahwa penyakit serius bisa datang tanpa peringatan, dan masyarakat perlu mempersiapkan perlindungan yang mencakup bukan hanya aspek kesehatan, tetapi juga ketahanan finansial.

Sejalan dengan hal tersebut, momentum International Day of Action for Women’s Health yang diperingati setiap 28 Mei menjadi saat yang tepat untuk kembali menyoroti pentingnya menjaga kesehatan perempuan secara menyeluruh. Tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga dari kesiapan dalam menghadapi risiko kesehatan jangka panjang, termasuk dari aspek perencanaan dan perlindungan finansial.


Pentingnya deteksi dini kanker sebelum biaya bengkak keluar dari dompetmu. Dok. Ist

Salah satu isu krusial yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah kanker serviks, yang merupakan jenis kanker terbanyak kedua yang dialami perempuan di Indonesia. Ironisnya, sekitar 70% kasus kanker serviks terdiagnosis ketika sudah memasuki stadium lanjut, saat gejala mulai mengganggu aktivitas dan pilihan pengobatan menjadi lebih terbatas.

"Kanker serviks masih menjadi tantangan kesehatan serius bagi perempuan Indonesia, tetapi sangat bisa dicegah dan ditangani jika dilakukan sejak awal. Kesadaran dan akses terhadap informasi serta layanan kesehatan adalah kunci," ujar dr. Maya Wardhani, Provider Credentialing & Claim Cashless Medical Advisor Allianz Life Indonesia.

Allianz Indonesia mengajak perempuan Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi serta mengambil langkah pencegahan secara proaktif dalam mencegah penyakit kanker serviks. Dokter. Maya memaparkan beberapa langkah preventif yang dilakukan yaitu dengan mengenali dan memantau beberapa tanda kanker serviks yang perlu diwaspadai, seperti:

- Perdarahan di luar siklus menstruasi atau setelah hubungan seksual.
- Keputihan yang tidak normal, berbau menyengat, atau bercampur darah.
- Nyeri pada panggul atau saat buang air kecil.
- Kelelahan berlebihan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Segera periksakan dirimu ke tenaga medis jika mengalami gejala tersebut. Kanker serviks jika cepat terdeteksi secara dini akan berpeluang besar untuk sembuh, apalagi jika masih dalam stadium awal dan segera ditangani.

Studi menunjukkan bahwa deteksi dini berperan signifikan dalam menurunkan angka kematian akibat kanker hingga 30–50%, terutama ketika disertai dengan intervensi tepat waktu dan pengobatan yang sesuai. Menurut Global Cancer Observatory, tanpa upaya pencegahan dan deteksi dini yang lebih luas, angka kejadian kanker di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 63% pada 2040.

Untuk itu, dr. Maya juga menjelaskan beberapa langkah pencegahan kanker serviks, yaitu:
 

- Vaksinasi HPV


Vaksin seperti Gardasil 9 dapat melindungi dari sejumlah tipe HPV penyebab kanker serviks. Disarankan untuk diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
 

- Skrining rutin


Tes Pap smear atau HPV secara berkala dapat mendeteksi perubahan sel sebelum berkembang menjadi kanker.
 

- Pola hidup sehat


Menerapkan gaya hidup aktif, konsumsi makanan bergizi, dan menghindari kebiasaan merokok dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh dalam melawan infeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH