FITNESS & HEALTH
Perbedaan Morning Sickness Saat Hamil Janin Laki-laki dan Perempuan
Medcom
Senin 01 September 2025 / 08:47
Jakarta: Kehamilan membawa berbagai perubahan fisik dan emosional yang berbeda-beda pada setiap ibu. Salah satu keluhan yang paling umum adalah mual dan muntah yang sering disebut morning sickness.
Banyak yang penasaran apakah jenis kelamin janin memengaruhi tingkat keparahan mual selama kehamilan. Selain itu, penting juga mengetahui kapan mual biasanya berakhir dan bagaimana cara mengatasinya agar kehamilan terasa lebih nyaman.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Detik-detik Jelang Persalinan?
Mungkin sudah sering terdengar bahwa ibu hamil yang mengalami mual lebih sering atau lebih parah cenderung mengandung janin perempuan. Ternyata, hal ini bukan sekadar mitos.
Sebuah studi besar dan terkontrol menunjukkan bahwa ibu hamil dengan janin perempuan memang cenderung mengalami mual dan muntah yang lebih berat dibandingkan dengan ibu yang mengandung janin laki-laki.
Perbedaan ini diduga berkaitan dengan kadar hormon dalam tubuh ibu hamil. Ibu yang mengandung janin perempuan biasanya memiliki tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang lebih tinggi dalam darahnya.
Hormon hCG ini diyakini menjadi salah satu pemicu utama rasa mual selama kehamilan. Selain itu, ibu yang mengandung bayi kembar juga cenderung memiliki kadar hCG yang lebih tinggi dan mengalami mual pagi yang lebih parah.
Berita baiknya, sebagian besar ibu hamil melewati fase terburuk morning sickness relatif cepat. Gejala mual dan muntah biasanya mencapai puncaknya sekitar minggu ke-9 kehamilan.
Setelah itu, banyak ibu mulai merasakan perbaikan dan gejala mual biasanya mereda pada akhir trimester pertama, sekitar minggu ke-14.
Namun, ada sebagian kecil ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan. Kondisi yang sangat parah disebut hyperemesis gravidarum (HG), yang dialami kurang dari 3% ibu hamil. HG adalah bentuk morning sickness yang sangat berat dan bisa menyebabkan komplikasi serius.

(Morning sickness dapat dicegah dengan menghindari makanan yang bisa memicu rasa mual, seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung banyak gula. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Jauhi makanan, minuman, dan bau yang dapat memicu rasa mual. Setiap ibu hamil mungkin memiliki pemicu yang berbeda, jadi penting untuk mengenalinya.
Daripada makan tiga kali dalam porsi besar, cobalah makan beberapa kali dalam porsi kecil sepanjang hari untuk menjaga kestabilan gula darah dan mengurangi mual.
Kerupuk asin, teh jahe, atau permen asam bisa membantu mengurangi rasa mual.
Minum air putih yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah mual.
Usahakan tetap dalam posisi tegak dan hindari langsung berbaring setelah makan agar pencernaan lebih lancar dan mual berkurang.
Baca juga: Bagaimana Perkembangan Bayi Kembar di Kandungan pada Usia 24 - 36 Minggu?
Beberapa ibu merasa terbantu dengan akupuntur atau akupresur untuk meredakan mual.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Banyak yang penasaran apakah jenis kelamin janin memengaruhi tingkat keparahan mual selama kehamilan. Selain itu, penting juga mengetahui kapan mual biasanya berakhir dan bagaimana cara mengatasinya agar kehamilan terasa lebih nyaman.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Detik-detik Jelang Persalinan?
Apakah morning sickness berbeda saat hamil janin perempuan dan laki-laki?
Mungkin sudah sering terdengar bahwa ibu hamil yang mengalami mual lebih sering atau lebih parah cenderung mengandung janin perempuan. Ternyata, hal ini bukan sekadar mitos.
Sebuah studi besar dan terkontrol menunjukkan bahwa ibu hamil dengan janin perempuan memang cenderung mengalami mual dan muntah yang lebih berat dibandingkan dengan ibu yang mengandung janin laki-laki.
Perbedaan ini diduga berkaitan dengan kadar hormon dalam tubuh ibu hamil. Ibu yang mengandung janin perempuan biasanya memiliki tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang lebih tinggi dalam darahnya.
Hormon hCG ini diyakini menjadi salah satu pemicu utama rasa mual selama kehamilan. Selain itu, ibu yang mengandung bayi kembar juga cenderung memiliki kadar hCG yang lebih tinggi dan mengalami mual pagi yang lebih parah.
Kapan morning sickness biasanya berakhir?
Berita baiknya, sebagian besar ibu hamil melewati fase terburuk morning sickness relatif cepat. Gejala mual dan muntah biasanya mencapai puncaknya sekitar minggu ke-9 kehamilan.
Setelah itu, banyak ibu mulai merasakan perbaikan dan gejala mual biasanya mereda pada akhir trimester pertama, sekitar minggu ke-14.
Namun, ada sebagian kecil ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan. Kondisi yang sangat parah disebut hyperemesis gravidarum (HG), yang dialami kurang dari 3% ibu hamil. HG adalah bentuk morning sickness yang sangat berat dan bisa menyebabkan komplikasi serius.
Tips mengatasi mual pagi selama kehamilan

(Morning sickness dapat dicegah dengan menghindari makanan yang bisa memicu rasa mual, seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung banyak gula. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
1. Hindari pemicu mual
Jauhi makanan, minuman, dan bau yang dapat memicu rasa mual. Setiap ibu hamil mungkin memiliki pemicu yang berbeda, jadi penting untuk mengenalinya.
2. Makan dalam porsi kecil tapi sering
Daripada makan tiga kali dalam porsi besar, cobalah makan beberapa kali dalam porsi kecil sepanjang hari untuk menjaga kestabilan gula darah dan mengurangi mual.
3. Konsumsi makanan yang membantu meredakan mual
Kerupuk asin, teh jahe, atau permen asam bisa membantu mengurangi rasa mual.
4. Tetap terhidrasi
Minum air putih yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah mual.
5. Posisi tubuh setelah makan
Usahakan tetap dalam posisi tegak dan hindari langsung berbaring setelah makan agar pencernaan lebih lancar dan mual berkurang.
Baca juga: Bagaimana Perkembangan Bayi Kembar di Kandungan pada Usia 24 - 36 Minggu?
6. Coba terapi alternatif
Beberapa ibu merasa terbantu dengan akupuntur atau akupresur untuk meredakan mual.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)