FITNESS & HEALTH

Apakah Denyut Jantung yang Lambat Berbahaya?

Yatin Suleha
Rabu 31 Januari 2024 / 20:54
Jakarta: Denyut jantung memiliki kecepatannya tersendiri. Dalam laman resmi Kemenkes disebutkan bahwa kisaran detak jantung normal orang dewasa sedikit lebih lambat, dan detak jantung normal berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit.

Selain usia dan jenis kelamin, faktor lain yang dapat memengaruhi detak jantung termasuk seberapa aktif kegiatannya, tingkat stres, atau obat apa yang sedang dikonsumsi.

Detak jantung berawal dari node sinus, yaitu jaringan di serambi jantung yang berfungsi sebagai alat pacu jantung. Node sinus akan mengeluarkan sinyal listrik dengan ritme yang teratur. Sinyal listrik tersebut kemudian disebarkan ke serambi jantung, lalu ke bilik jantung dan menyebabkan jantung berdetak.

Menurut laman resmi RS Eka Hospital dipaparkan bahwa denyut jantung lambat mungkin tidak selamanya menandakan sebuah penyakit atau kelainan, namun kondisi ini bisa menjadi masalah serius jika detak jantung menjadi sangat lambat dan jantung tidak dapat memompa cukup darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. 

Jika ini terjadi, penderitanya mungkin akan merasa gejala pusing, lelah atau lemah, sesak napas hingga dapat berisiko untuk menimbulkan komplikasi, seperti, lebih berisiko untuk sering hilang kesadaran atau pingsan, ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dan memenuhi asupan oksigen ke seluruh tubuh (gagal jantung), sampai risiko untuk serangan jantung hingga kematian mendadak.
 

Apa yang harus dilakukan jika denyut jantung lambat?



(Jantung manusia berdetak dalam jangkauan 60-100 kali per menitnya, namun dalam kondisi bradikardia jantung bisa berdetak dibawah 60. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menduga diri kamu maupun orang terdekat mengalami bradikardia (kondisi jantung yang berdetak lebih lambat dari normal) yang disertai dengan keluhan. 

Sebelum menentukan pengobatan, ada baiknya memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah atau Konsultan Aritmia untuk mendapatkan diagnosa yang jelas dan tepat.

Dokter dapat memberikan beberapa tes untuk memeriksakan gejala yang timbul melalui pemeriksaan fisik hingga fungsi jantung.

Pemeriksaan fungsi jantung dapat dilakukan oleh beberapa alat, salah satunya yaitu EKG atau Elektrokardiogram, mesin yang digunakan untuk menganalisa kerja jantung, termasuk dari aktivitas kelistrikannya yang dapat mendeteksi adanya aritmia atau gangguan irama jantung. 

Dokter akan memeriksa kerja jantung dalam beberapa waktu dan mendeteksi apakah adanya aktivitas abnormal yang dapat mengindikasikan adanya masalah lain selain bradikardia.

Apabila dokter telah mendeteksi dan mendiagnosa adanya kehadiran bradikardia, maka dokter akan menentukan jenis pengobatan berdasarkan dari tingkat keparahan dan jenis dari bradikardia.
 

Apakah denyut jantung yang lambat dapat disembuhkan?


Tidak perlu khawatir jika terdiagnosa denyut jantung lambat atau bradikardia, karena dengan metode penanganan yang tepat kondisi ini dapat dipulihkan kembali seperti normal. 

Pada jenis yang tidak terlalu parah, dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat dan penyesuaian pada gaya hidup, seperti rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, menyesuaikan pola makan menjadi lebih sehat, menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap terkontrol dan lainnya. 

Namun jika kondisi sudah parah atau tidak bereaksi baik pada pengobatan oral dan penyesuaian gaya hidup, dokter dapat merekomendasikan beberapa metode untuk menangani bradikardia yang kamu miliki, salah satunya yaitu pemasangan alat pacu jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH