FITNESS & HEALTH

Penelitian Ungkap Mana Wajah Orang Kaya dan Miskin

Mia Vale
Senin 28 Oktober 2024 / 18:01
Jakarta: Sebuah studi tahun 2017 dari Universitas Toronto, yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, menemukan bahwa wajah seseorang dapat menunjukkan apakah mereka kaya atau miskin. Sedikit mengesalkan tapi ini berdasarkan penelitian lho!

Penelitian ini melibatkan menebak kekayaan orang sungguhan berdasarkan foto, dan peserta penelitian menebak dengan akurasi 53 persen. 

“Seiring waktu, wajah kamu secara permanen mencerminkan dan mengungkapkan pengalaman kamu,” jelas rekan penulis studi Nicholas Rule. Bahkan ketika kita merasa tidak sedang mengekspresikan sesuatu, sisa-sisa emosi tersebut masih ada.

“Orang-orang yang dianggap memiliki status sosial tinggi atau rendah juga sering dinilai memiliki sifat-sifat yang menguntungkan atau tidak menguntungkan," ujar penulis studi Dr. R. Thora Bjornsdottir, seperti yahg dinukil dalam New York Post.

Baca juga: Pasangan Selingkuh, Maafkan atau Tinggalkan?

"Penilaian semacam itu terbentuk bahkan hanya dari penampilan wajah, dan hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang besar, termasuk merugikan mereka yang berada di kelas sosial yang sama dianggap berasal dari kelas sosial yang lebih rendah,” tambahnya.
 

Ciri berdasarkan wajah



(“Penelitian kami menunjukkan bagaimana atribut wajah tertentu memainkan peran penting dalam menghubungkan persepsi kelas sosial dengan stereotip terkait," ujar penulis studi Dr. R. Thora Bjornsdottir, seperti yahg dinukil dalam New York Post.

Temuan yang diterbitkan dalam APA Journal of Experimental Psychology ini menyimpulkan bahwa orang-orang dengan wajah yang lebih sipit, mulut yang tersenyum dan terangkat, alis yang terangkat, jarak mata yang rapat, dan kulit yang cerah dan hangat akan terlihat lebih kaya.
 
Orang-orang juga mengasosiasikan fitur wajah ini dengan kepercayaan, kompetensi, dan kehangatan. Sementara itu, orang-orang dengan wajah lebih lebar, lebih pendek dan datar serta mulut yang lebih rendah dan kulit yang lebih dingin dipandang sebagai kelas bawah, kurang dapat dipercaya dan tidak kompeten.

Meski tidak disebutkan dalam penelitian tersebut, CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jess Bezos, yang keduanya adalah miliarder, memiliki beberapa fitur yang disebutkan dalam penelitian tersebut. 

Zuckerberg memiliki wajah yang sempit dan Bezos memiliki kulit yang hangat dan kemerahan. Penulis penelitian berkomentar tentang bagaimana penilaian terhadap penampilan dapat menimbulkan konsekuensi yang merugikan.
 

Raut wajah berperan penting


Hasilnya menunjukkan bahwa stereotip kelas sosial menjelaskan hubungan antara penampilan wajah dan penilaian terhadap status kelas sosial seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa stereotip yang kita miliki berdampak pada cara kita memandang orang lain. Stereotip tersebut membiaskan persepsi kita. 

Kesan kita terhadap orang lain kemudian bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian tertentu bagi mereka. Prof Rachael E. Jack, profesor Computational Social Cognition, berharap penelitian ini dapat menunjukkan bias masyarakat untuk mencegah hal tersebut terjadi di masa depan. 

“Penelitian kami menunjukkan bagaimana atribut wajah tertentu memainkan peran penting dalam menghubungkan persepsi kelas sosial dengan stereotip terkait."

Temuan ini tidak hanya berharga untuk memajukan pemahaman kita tentang teori persepsi sosial utama, namun juga dapat membantu intervensi di masa depan yang dirancang untuk menghentikan persepsi yang bias. Ini bukan satu-satunya penelitian yang mencoba menilai kekayaan seseorang hanya dengan melihat wajahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH