FITNESS & HEALTH
Di Era Digital Mata Kering Semakin Marak, Ini Penyebab dan Solusi Medisnya
A. Firdaus
Sabtu 08 November 2025 / 17:09
Jakarta: Mata kering atau yang dikenal secara medis sebagai dry eye disease merupakan kondisi kesehatan mata yang sering dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal bisa sangat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, mata kering bisa membuat aktivitas sederhana seperti membaca, menyetir, atau bahkan berkonsentrasi di depan layar menjadi sulit dan melelahkan. Misalnya, kamu mungkin merasakan mata seperti ada pasir di dalamnya setelah seharian bekerja di kantor dengan AC menyala terus, atau penglihatan tiba-tiba kabur saat sedang nonton film favorit.
Menurut para ahli, kondisi ini semakin umum karena gaya hidup modern yang jarang memberi kesempatan mata untuk istirahat. Faktanya, jutaan orang di seluruh dunia mengalami mata kering, dan di Indonesia sendiri, angka penderitanya terus meningkat akibat polusi udara dan penggunaan gadget yang tinggi.
Air mata terdiri dari tiga lapisan utama:
• Lapisan luar (minyak): Mencegah penguapan air mata.
• Lapisan tengah (air): Ini yang sering disebut sebagai air mata, berfungsi melembabkan.
• Lapisan dalam (lendir): Membantu air mata menempel di permukaan mata.
"Lapisan ini melapisi kornea atau bagian hitam mata untuk menjaganya tetap jernih dan sehat. Jika lapisan ini terganggu, kornea bisa rusak, menyebabkan erosi atau infeksi yang menyakitkan. Kita harus menjaga kornea ini karena ia hanya diberikan sekali oleh Tuhan," ujar dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM, Dokter Spesialis Mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics saat acara Konferensi Pers peluncuran kampanye "Bebas Mata SePeLe" dari Insto di Gandaria City (7/11/25).
Mata kering disebabkan oleh banyak faktor (multifaktorial), bukan hanya satu. Beberapa penyebab utama:
• Usia: Orang di atas 40 tahun lebih berisiko karena penuaan alami.
• Hormon: Perubahan hormon, seperti pada sindrom Sjogren (penyakit autoimun yang sering terkait dengan mata kering).
• Penyakit lain: Seperti arthritis, diabetes, atau penyakit kronis lainnya.
• Obat-obatan: Obat alergi, antidepresan, atau obat hipertensi bisa menyebabkan efek samping mata kering.
• Kontak lensa: Penggunaan yang tidak tepat bisa mengeringkan mata.
• Operasi mata: Manipulasi pada mata bisa memengaruhi produksi air mata.
• Gaya hidup: Merokok, asap rokok, kurang asupan omega-3, atau dehidrasi (kurang minum air).
• Lingkungan: Udara dingin, panas, AC, polusi, angin kencang, atau paparan layar gadget terlalu lama. Saat bekerja di depan layar, frekuensi berkedip mata berkurang, sehingga mata lebih cepat kering.

Konferensi pers gejala mata sepele Insto. Dok. Secillia/Medcom
Gejala mata kering bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat:
• Mata terasa kering, berpasir, perih, terbakar, atau seperti ada benda asing.
• Mata lelah, merah, atau berair (sebagai reaksi tubuh).
• Penglihatan kabur sesaat, yang hilang jika berkedip atau mengucek mata.
• Pada kasus berat: Erosi kornea (permukaan mata rusak), yang sangat sakit dan bisa membuat mata sulit dibuka, terutama saat bangun tidur.
Gejala ini berbeda dari mata merah akibat infeksi, seperti konjungtivitis yang biasanya disertai keluarnya cairan kuning atau hijau.
Jika mulai merasakan gejala, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
• Kompres hangat: Gunakan kain hangat di mata untuk membuka kelenjar air mata yang tersumbat.
• Tetes mata buatan (artificial tears): Sebagai pengganti air mata alami. Pilih berdasarkan jenisnya, seperti yang mengandung sodium hyaluronate atau hydroxypropyl methylcellulose, sesuai kebutuhan.
• Untuk kasus berat: Konsultasikan dokter untuk obat lanjutan, seperti agen sekretagog (merangsang produksi air mata), kortikosteroid, atau siklosporin jika ada autoimun.
• Perawatan lanjutan: Lensa skleral, tutup saluran air mata, atau terapi IPL (intense pulsed light) untuk merangsang kelenjar air mata.
"Selalu periksa dengan dokter untuk diagnosis yang tepat karena pengobatan tergantung pada penyebabnya," tambah dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dalam kehidupan sehari-hari, mata kering bisa membuat aktivitas sederhana seperti membaca, menyetir, atau bahkan berkonsentrasi di depan layar menjadi sulit dan melelahkan. Misalnya, kamu mungkin merasakan mata seperti ada pasir di dalamnya setelah seharian bekerja di kantor dengan AC menyala terus, atau penglihatan tiba-tiba kabur saat sedang nonton film favorit.
Menurut para ahli, kondisi ini semakin umum karena gaya hidup modern yang jarang memberi kesempatan mata untuk istirahat. Faktanya, jutaan orang di seluruh dunia mengalami mata kering, dan di Indonesia sendiri, angka penderitanya terus meningkat akibat polusi udara dan penggunaan gadget yang tinggi.
1. Fungsi dan struktur air mata
Air mata terdiri dari tiga lapisan utama:
• Lapisan luar (minyak): Mencegah penguapan air mata.
• Lapisan tengah (air): Ini yang sering disebut sebagai air mata, berfungsi melembabkan.
• Lapisan dalam (lendir): Membantu air mata menempel di permukaan mata.
"Lapisan ini melapisi kornea atau bagian hitam mata untuk menjaganya tetap jernih dan sehat. Jika lapisan ini terganggu, kornea bisa rusak, menyebabkan erosi atau infeksi yang menyakitkan. Kita harus menjaga kornea ini karena ia hanya diberikan sekali oleh Tuhan," ujar dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM, Dokter Spesialis Mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics saat acara Konferensi Pers peluncuran kampanye "Bebas Mata SePeLe" dari Insto di Gandaria City (7/11/25).
2. Penyebab mata kering
Mata kering disebabkan oleh banyak faktor (multifaktorial), bukan hanya satu. Beberapa penyebab utama:
• Usia: Orang di atas 40 tahun lebih berisiko karena penuaan alami.
• Hormon: Perubahan hormon, seperti pada sindrom Sjogren (penyakit autoimun yang sering terkait dengan mata kering).
• Penyakit lain: Seperti arthritis, diabetes, atau penyakit kronis lainnya.
• Obat-obatan: Obat alergi, antidepresan, atau obat hipertensi bisa menyebabkan efek samping mata kering.
• Kontak lensa: Penggunaan yang tidak tepat bisa mengeringkan mata.
• Operasi mata: Manipulasi pada mata bisa memengaruhi produksi air mata.
• Gaya hidup: Merokok, asap rokok, kurang asupan omega-3, atau dehidrasi (kurang minum air).
• Lingkungan: Udara dingin, panas, AC, polusi, angin kencang, atau paparan layar gadget terlalu lama. Saat bekerja di depan layar, frekuensi berkedip mata berkurang, sehingga mata lebih cepat kering.

Konferensi pers gejala mata sepele Insto. Dok. Secillia/Medcom
3. Gejala mata kering
Gejala mata kering bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat:
• Mata terasa kering, berpasir, perih, terbakar, atau seperti ada benda asing.
• Mata lelah, merah, atau berair (sebagai reaksi tubuh).
• Penglihatan kabur sesaat, yang hilang jika berkedip atau mengucek mata.
• Pada kasus berat: Erosi kornea (permukaan mata rusak), yang sangat sakit dan bisa membuat mata sulit dibuka, terutama saat bangun tidur.
Gejala ini berbeda dari mata merah akibat infeksi, seperti konjungtivitis yang biasanya disertai keluarnya cairan kuning atau hijau.
4. Pengobatan dan perawatan di rumah
Jika mulai merasakan gejala, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
• Kompres hangat: Gunakan kain hangat di mata untuk membuka kelenjar air mata yang tersumbat.
• Tetes mata buatan (artificial tears): Sebagai pengganti air mata alami. Pilih berdasarkan jenisnya, seperti yang mengandung sodium hyaluronate atau hydroxypropyl methylcellulose, sesuai kebutuhan.
• Untuk kasus berat: Konsultasikan dokter untuk obat lanjutan, seperti agen sekretagog (merangsang produksi air mata), kortikosteroid, atau siklosporin jika ada autoimun.
• Perawatan lanjutan: Lensa skleral, tutup saluran air mata, atau terapi IPL (intense pulsed light) untuk merangsang kelenjar air mata.
"Selalu periksa dengan dokter untuk diagnosis yang tepat karena pengobatan tergantung pada penyebabnya," tambah dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)