FITNESS & HEALTH

Mengenal Stroke Iskemik dan Hemoragik: Apa Bedanya?

Mia Vale
Kamis 16 Januari 2025 / 06:05
Jakarta: Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan. Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu. Dengan berkurangnya aliran darah bisa menyebabkan kematian jaringan otak. 

Dan dua jenis stroke yang paling umum adalah stroke iskemik dan stroke hemoragik. Kedua jenis stroke ini merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera. So, yuk, kenali lebih jauh perbedaan keduanya, agar kamu tahu lebih jelas.
 

1. Stroke iskemik


Stroke iskemik adalah keadaan terjadinya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak. Gumpalan darah bisa terbentuk karena berbagai faktor, seperti penumpukan plak di arteri (aterosklerosis), gangguan irama jantung (aritmia), atau bekuan darah di bagian tubuh lain yang terlepas dan bergerak ke otak (emboli).

Gejala stroke iskemik biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala yang paling umum menurut Hello Sehat, meliputi:
 
  • - Mengalami kelumpuhan atau rasa kebas di sebagian tubuh, terutama pada wajah dan salah satu tangan dan kaki
  • - Kesulitan berbicara 
  • - Sulit mengendalikan gerakan mata
  • - Kesulitan melihat dengan kedua mata
  • - Kesulitan berjalan
  • - Sulit mengkoordinasi gerakan tubuh 
  • - Kehilangan keseimbangan
  • - Pernapasan tidak teratur
  • - Hilang kesadaran
  • - Sakit kepala
  • - Muntah

Penting untuk diketahui bahwa gejala stroke iskemik umumnya muncul dengan cepat dan dapat berlangsung dalam beberapa menit hingga hitungan jam. 

Perawatan utama untuk stroke iskemik biasanya berupa obat yang disuntikkan ke lengan yang disebut “aktivator plasminogen (tPA)” yang memecah bekuan darah.

Obat ini idealnya diberikan dalam waktu 3 hingga 4,5 jam setelah timbulnya gejala stroke. Atau mungkin juga memerlukan pembedahan untuk memecah bekuan darah.

Baca juga: Selain Hipertensi, 5 Penyebab Lain Bisa Akibatkan Perdarahan Otak
 

2. Stroke hemoragik



(Dalam kasus stroke baik iskemik atau pun hemoragik, kamu juga perlu memerhatikan Golden Period. Golden period pada stroke berlangsung pada 4,5 jam pertama dari gejala stroke muncul. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak pecah. Stroke hemoragik menyumbang berkisar 13 persen dari total kasus stroke. Jenis stroke ini menukil Healthline disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol, aneurisma (pelebaran pembuluh darah di otak), atau malformasi arteriovenosa (jaringan abnormal pembuluh darah di otak). 

Gejala dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap dan bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan perdarahan. 

Gejala stroke hemoragik yang paling umum meliputi:
 
  • - Sakit kepala mendadak dan parah
  • - Mual dan muntah
  • - Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh
  • - Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
  • - Gangguan penglihatan
  • - Kejang
  • - Kehilangan kesadaran

Stroke hemoragik biasanya diobati dengan pembedahan untuk memperbaiki pembuluh darah yang bocor atau pecah. Namun, stroke hemoragik lebih mematikan karena dapat mengakibatkan komplikasi. 

Komplikasi ini dapat berupa spasme pembuluh darah, tekanan intrakranial meningkat, dan hidrosefalus. Sehingga bila didiamkan dan tidak segera ditangani bisa memperparah kerusakan pada otak dan menyebabkan kematian.
 

Pencegahan penyakit stroke


Gaya hidup sehat dapat menghindari kamu dari penyakit stroke. Hindari berat badan yang berlebihan atau obesitas karena meningkatkan risiko stroke. Selain itu, jangan lupa untuk tetap rutin melakukan olahraga. 

Pola makan sehari-hari juga perlu diperhatikan dengan baik. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi mengganggu kesehatan pembuluh darah. Selain itu, pilih makanan yang memiliki lemak sehat. 

Mengonsumsi lemak jenuh menyebabkan kolesterol naik yang menyebabkan gumpalan pada aliran darah. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat membantu menurunkan risiko stroke dan menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.
 

Golden period 


Perhatikan golden period atau golden hour pada sakit stroke. Golden hour atau golden period pada sakit stroke adalah periode waktu yang penting untuk ditangani pasien stroke. Golden period pada stroke berlangsung pada 4,5 jam pertama dari gejala stroke muncul. 

Apabila pada rentang waktu tersebut penderita tidak mendapatkan penanganan, maka risiko kerusakan otak permanen akan meningkat.

Golden period adalah waktu yang tepat untuk mengurangi risiko cacat permanen hingga kematian pada penderita. Pasalnya, orang dengan serangan stroke memerlukan oksigen dan nutrisi secepatnya untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Bahkan, akibatnya akan sangat fatal meski hanya terlambat 1 detik saja.

Penanganan yang cepat dan tepat pada periode ini dapat meningkatkan peluang pemulihan total dan meminimalkan kerusakan otak.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH