FITNESS & HEALTH
Selain Hipertensi, 5 Penyebab Lain Bisa Akibatkan Perdarahan Otak
Mia Vale
Minggu 22 Desember 2024 / 11:25
Jakarta: Perdarahan otak atau brain hemorrhage merupakan kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh arteri dalam otak pecah dan menyebabkan masuknya darah ke dalam jaringan otak.
Ini terjadi ketika pembuluh darah yang melemah di otak lalu mulai bocor atau tiba-tiba pecah. Akibatnya, sel-sel otak tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi.
Perdarahan otak menyumbang berkisar 13 persen dari seluruh stroke. Adapun gejala perdarahan otak dapat bervariasi, termasuk sakit kepala, mual, muntah, hingga kehilangan kesadaran.
Bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini berisiko menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti pembengkakan otak, gangguan fungsi kognitif, hingga kelumpuhan. Lantas, apa saja penyebab terjadinya perdarahan otak?
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami selama bertahun-tahun bisa menyebabkan dinding pembuluh darah di otak menjadi rapuh. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati menjadi penyebab utama perdarahan otak yang dapat dicegah.
.jpg)
(Perdarahan otak adalah kondisi pendarahan lokal di jaringan otak yang disebabkan oleh pecahnya arteri atau pembuluh darah otak. Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan otak sekitarnya mati atau bengkak yang dapat mengakibatkan kematian. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Merupakan salah satu penyebab paling umum terjadinya pembuluh darah pecah di otak pada orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun. Seperti yang dijelaskan dalam laman Alodokter, cedera di kepala dapat terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan lalu lintas.
Angiopati amiloid juga bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak. Kondisi ini disebabkan adanya kelainan dinding pembuluh darah akibat penumpukan protein beta amiloid. Angiopati amiloid kerap dialami oleh lansia dan penderita demensia atau penyakit Alzheimer.
Baca juga: Mendadak Meninggal karena Sakit Kepala? Aneurisma Otak atau Stroke, Pahami Bedanya!
Ini merupakam kondisi ketika terjadi pembesaran pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Jika sudah parah, kondisi ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak dan membuat banyak darah masuk ke otak sehingga menimbulkan stroke.
Mengutip dari WebMD, penyebab melemahnya dinding pembuluh darah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi, gaya hidup tidak sehat, dan kelainan pembentukan pembuluh darah otak.
Merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang terjadi karena menumpuknya plak kolesterol di pembuluh darah. Bila terjadi pada pembuluh darah di otak, aterosklerosis dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan pembuluh darah pecah.
Hemofilia dan anemia sel sabit bisa menyebabkan penurunan kadar trombosit, sel darah yang menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan atau pembekuan darah. Jika tidak segera diobati, seiring berjalannya waktu kondisi ini juga bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak.
Bila kamu mencurigai adanya gejala pembuluh darah pecah di otak, segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Ingat, pembuluh darah pecah di otak adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang perlu segera mendapat penanganan di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ini terjadi ketika pembuluh darah yang melemah di otak lalu mulai bocor atau tiba-tiba pecah. Akibatnya, sel-sel otak tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi.
Perdarahan otak menyumbang berkisar 13 persen dari seluruh stroke. Adapun gejala perdarahan otak dapat bervariasi, termasuk sakit kepala, mual, muntah, hingga kehilangan kesadaran.
Bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini berisiko menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti pembengkakan otak, gangguan fungsi kognitif, hingga kelumpuhan. Lantas, apa saja penyebab terjadinya perdarahan otak?
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami selama bertahun-tahun bisa menyebabkan dinding pembuluh darah di otak menjadi rapuh. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati menjadi penyebab utama perdarahan otak yang dapat dicegah.
2. Cedera kepala
.jpg)
(Perdarahan otak adalah kondisi pendarahan lokal di jaringan otak yang disebabkan oleh pecahnya arteri atau pembuluh darah otak. Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan otak sekitarnya mati atau bengkak yang dapat mengakibatkan kematian. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Merupakan salah satu penyebab paling umum terjadinya pembuluh darah pecah di otak pada orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun. Seperti yang dijelaskan dalam laman Alodokter, cedera di kepala dapat terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan lalu lintas.
3. Angiopati amiloid
Angiopati amiloid juga bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak. Kondisi ini disebabkan adanya kelainan dinding pembuluh darah akibat penumpukan protein beta amiloid. Angiopati amiloid kerap dialami oleh lansia dan penderita demensia atau penyakit Alzheimer.
Baca juga: Mendadak Meninggal karena Sakit Kepala? Aneurisma Otak atau Stroke, Pahami Bedanya!
4. Aneurisma
Ini merupakam kondisi ketika terjadi pembesaran pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Jika sudah parah, kondisi ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak dan membuat banyak darah masuk ke otak sehingga menimbulkan stroke.
Mengutip dari WebMD, penyebab melemahnya dinding pembuluh darah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi, gaya hidup tidak sehat, dan kelainan pembentukan pembuluh darah otak.
5. Aterosklerosis
Merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang terjadi karena menumpuknya plak kolesterol di pembuluh darah. Bila terjadi pada pembuluh darah di otak, aterosklerosis dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan pembuluh darah pecah.
6. Kelainan darah
Hemofilia dan anemia sel sabit bisa menyebabkan penurunan kadar trombosit, sel darah yang menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan atau pembekuan darah. Jika tidak segera diobati, seiring berjalannya waktu kondisi ini juga bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak.
Bila kamu mencurigai adanya gejala pembuluh darah pecah di otak, segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Ingat, pembuluh darah pecah di otak adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang perlu segera mendapat penanganan di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)