FITNESS & HEALTH

Dokter Sebut Gaya Hidup Pasif Jadi Jalan Pintas Menuju Stroke di Usia Muda

Fatha Annisa
Rabu 22 Oktober 2025 / 18:58
Jakarta: Meningkatnya kasus stroke pada usia muda belakangan ini ramai menjadi perbincangan. Lantas, apa sebenarnya pemicu dari peningkatan risiko stroke pada generasi muda?
 
Dr. Zicky Yombana Babeheer, SpN, AIFO-K, DAI FIDN, CPS, Neurolog di Brawijaya Saharjo dan Mayapada Kuningan, mengungkapkan penyebab utamanya justru terletak pada gaya hidup modern yang semakin pasif.

Ditambah lagi dengan kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji. Menurut Dr. Zicky, kedua hal tersebut menjadi kombinasi berbahaya yang mampu memicu hipertensi, salah satu faktor risiko utama stroke.
 
“Kalau dulu orang mau makan, menanam dulu di kebun, cabut singkong. Sekarang tinggal buka HP dan pesan. Belum lagi makanan cepat saji itu biasanya tinggi garam,” jelas Dr. Zicky, dalam acara World Stroke Day 2025: Beware of Your Fib, Push the Stroke Away, di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
 
Baca juga: Penelitian Ungkap Golongan Darah Bisa Pengaruhi Risiko Stroke Dini

 
Ia menggambarkan perbandingan sederhana antara generasi dulu dan sekarang. Dahulu, setelah makan seseorang masih mencuci piring atau melakukan aktivitas lain. Kini, banyak yang bahkan meminta pertolongan orang lain untuk mengambil makanan pesanan hingga membereskannya.
 
“Kalau gaya hidupnya seperti itu, ya jelas risiko tekanan darah tinggi meningkat, disusul obesitas,” ujarnya.
 
Kondisi tersebut, kata Dr. Zicky, kemudian dapat memicu sindrom metabolik, yaitu kumpulan gangguan metabolisme tubuh yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
 
“Orang yang malas bergerak kemungkinan besar akan mengalami tekanan darah tinggi, dan tekanan darah tinggi ini bisa menyebabkan AFib,” tambahnya.

 
Baca juga: Digital Subtraction Angiography: Bantu Dokter ‘Melihat Jalur Macet’ di Pembuluh Darah Otak

 
Ia menjelaskan, hipertensi bisa mempersempit pembuluh darah, sehingga tekanan meningkat dan aliran darah berkurang, termasuk ke otot jantung. Akibatnya, fungsi pompa jantung menurun dan memicu terjadinya fibrilasi atrium atau AFib.
 
“Jadi bukan AFib yang menyebabkan tekanan darah tinggi, tapi justru sebaliknya — darah tinggi yang menyebabkan AFib,” tegasnya.
 
Dari penjelasan tersebut, Dr. Zicky menegaskan bahwa akar permasalahan stroke di usia muda berawal dari gaya hidup yang minim gerak dan pola makan tidak sehat. Ia pun mengingatkan untuk terus aktif bergerak dan menjaga berat badan ideal sejak muda.

 “Lifestyle ini bukan cuma soal makanan atau rokok. Gerak dong. Banyak anak muda umur 25–26 tahun tapi berat badannya dua kali lipat dari saya. Itu alarm serius,” tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)

MOST SEARCH