FITNESS & HEALTH

Moms, Ketahui Jenis Sembelit Pada Anak dan Cara Penanganannya

Aulia Putriningtias
Minggu 12 Mei 2024 / 11:05
Jakarta: Moms, mungkin hanya mengetahui diare sebagai masalah pencernaan pada anak. Padahal, sembelit atau konstipasi juga seringkali terjadi pada masa anak-anak.

Dalam tumbuh kembang anak, masalah pada pencernaan selalu menjadi perhatian utama bagi orang tua. Karena proses penyerapan nutrisi terjadi di saluran cerna, pencernaan yang sehat menjadi kunci tubuh yang sehat.

Memahami berbagai masalah pencernaan anak, tidak hanya penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Namun, juga untuk memastikan bahwa anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Ada beragam masalah pencernaan anak yang sering muncul, mulai dari diare hingga sulit buang air besar atau sembelit. Sembelit atau konstipasi adalah masalah yang sering ditemui pada anak.
 

Apa itu konstipasi atau sembelit pada anak?



(Jika perubahan gaya hidup tidak dapat mengatasi sembelit, dokter akan meresepkan obat pencahar. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan pencernaan akibat penurunan kerja usus. Hal ini merupakan masalah pencernaan ini ditandai dengan keluhan susah buang air besar atau BAB tidak lancar dalam jangka waktu tertentu. 

Menurut dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp. A, Subsp. G. H. selaku Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, anak yang mengalami sembelit memiliki keluhan frekuensi buang air besar (BAB) yang tidak teratur disertai konsistensi tinja yang keras, kering, dan sulit dikeluarkan. Keluhan ini menimbulkan nyeri saat BAB. 

Moms perlu mengetahui bahwa tinja dibagi menjadi beberapa skala. Ini akan mengetahui apakah si kecil mengalami konstipasi atau tidak. Adapun skalanya, yakni:
 
  • - Tipe 1, keras dan mirip seperti kacang (sulit dikeluarkan)
  • - Tipe 2, seperti sosis tetapi masih menggumpal
  • - Tipe 3, berbentuk seperti sosis dan permukaan retak
  • - Tipe 4, mirip seperti sosis atau ular, permukaan halus
  • - Tipe 5, seperti gumpalan, tetapi mudah dikeluarkan
  • - Tipe 6, permukaan halus, mudah cair, sangat mudah dikeluarkan
  • - Tipe 7, tak berbentuk dan sangat cair

Menurut dr. Fierda, tinja yang normal adalah bernomor 3 dan 4. Jika di luar itu, bisa menyebabkan masalah pencernaan. Konstipasi pun ditandai dengan sulitnya tinja untuk keluar.
 

Apa saja jenis konstipasi atau sembelit?


Ada dua tipe konstipasi yang sering dialami anak-anak, di antaranya:
 

1. Konstipasi organik


Konstipasi ini adanya kelainan fungsi organ. Pada kondisi ini, sembelit disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya penyakit celiac, gangguan tiroid, dan kelainan anatomi usus seperti penyakit hirschsprung
 

2. Konstipasi fungsional



(Dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp. A, Subsp. G. H. selaku Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Foto: Dok. Istimewa)

Hal ini dialami sebagian besar anak-anak. Konstipasi ini terjadi ketika anak menahan keinginan untuk BAB. Konstipasi fungsional dapat disebabkan karena anak khawatir mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman, misalnya karena bentuk tinja yang keras

Apabila anak menahan BAB setiap hari, maka beberapa kondisi yang dapat terjadi antara lain:
 
  • - Nyeri perut hebat dan kembung
  • - Nafsu makan menurun
  • - Mual atau refluks aliran balik dari lambung ke kerongkongan
  • - Diare di pakaian dalam akibat kelebihan tinja cair yang merembes
 

Bagaimana menangani konstipasi atau sembelit?


Pengobatan konstipasi bertujuan untuk mempercepat gerakan tinja di dalam usus agar lebih mudah dan lebih teratur dikeluarkan. Metode pengobatannya antara lain:
 

1. Perubahan gaya hidup


Penanganan pertama konstipasi adalah dengan mengubah pola makan atau gaya hidup yang sehat. Hal ini seperti minum air putih, rutin olah raga, makan sayur dan buah.
 

2. Penggunaan obat-obatan


Jika perubahan gaya hidup tidak dapat mengatasi sembelit, dokter akan meresepkan obat pencahar. Hindari sembarangan memberikan obat pencahar untuk anak, ya, Moms!
 

3. Konsultasi dokter


Jika Moms menemukan kesulitan dalam menangani konstipasi atau sembelit pada anak, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter. Terutama, jika mengalami konstipasi akibat obstruksi usus, robekan pada anus (fisura ani), atau prolaps rektum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH