FITNESS & HEALTH
Perbaiki Tidur untuk Cegah Serangan Migrain
Kumara Anggita
Minggu 04 April 2021 / 12:00
Jakarta: Untuk kamu yang suka mengalami serangan migrain, tampaknya kamu perlu untuk periksa kebiasaan tidur. Memiliki tidur yang berkualitas mampu mencegah rasa sakit ini muncul.
Mengutip dari Healthline, penelitian terbaru menemukan hubungan antara tidur dan migrain, dengan bukti yang menunjukkan bahwa migrain kronis dan gangguan tidur mungkin berjalan beriringan.
Selain itu, menurut American Academy of Pediatrics tidur yang cukup dapat membantu meringankan sakit kepala yang dialami banyak orang dengan migrain. Jadi, kamu bisa mulai perbaiki tidur kamu dari sekarang. Dinukil dari Healthline, ada beberapa cara yang dapat membantu, antara lain:
Saat kamu tidak bisa tidur nyenyak di malam hari, kamu mungkin mengalami kelelahan di siang hari yang menggoda kamu untuk tidur siang. Namun, kamu mungkin perlu menahannya. Ada beberapa bukti bahwa tidur siang dapat berkontribusi pada siklus migrain dan gangguan tidur.
Sebuah survei tahun 2016 terhadap 147 orang dewasa dengan migrain menemukan bahwa dua pertiga dari mereka yang mengalami sakit kepala biasa juga mengalami insomnia. Sebanyak 60 persen lainnya melaporkan secara teratur tidur siang untuk mengimbangi kurang tidur.
Meskipun tidur siang singkat tampaknya memberi kamu dorongan energi, tidur siang dapat mengganggu jadwal tidur internal tubuh kamu. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan insomnia, yang terkait dengan migrain.
Sebuah tinjauan tahun 2020 dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kafein dapat meredakan migrain. Namun, bila minum terlalu banyak, migrain justru akan menyerang. Ini karena kafein dapat bertahan di sistem kamu selama beberapa jam. Jadi minum kopi, teh hijau, atau minuman lain di sore hari dapat membuat kamu sulit tidur di malam hari.
Olahraga teratur tidak hanya membantu kamu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme, tetapi juga membantu mengurangi pemicu migrain, seperti stres dan kurang tidur. Jadi gunakan aktivitas fisik sebagai bagian dari rencana perawatan migrainmu.
Menurut American Migraine Foundation, mulailah dengan berjalan 5 hingga 10 menit. Melakukan terlalu banyak dan terlalu cepat dapat memicu sakit kepala dan gejala migrain lainnya, jadi mulailah secara bertahap.
Makan sebelum tidur juga dapat mengganggu kualitas tidur kamu terutama jika kamu makan lebih banyak di malam hari. Idealnya, makan terakhir kamu harus empat jam sebelum tidur.
Selain itu, makan tepat sebelum tidur dapat memperburuk rasa mulas. Asam lambung dapat kembali ke kerongkongan akibat berbaring setelah makan, menyebabkan ketidaknyamanan yang mungkin membuat kamu terjaga di malam hari.
Pertimbangan lain adalah jenis makanan yang kamu makan, terutama pada jam-jam terdekat dengan waktu tidur. Hindari makanan yang diketahui memicu serangan migrain, seperti pemanis buatan, makanan pedas, monosodium glutamat, atau MSG, cokelat, buah sitrus, daging merah daging olahan atau asap, pewarna makanan.
Kamu juga perlu menghindari minuman beralkohol. Walaupun minuman malam mungkin memiliki efek sedatif pada awalnya, manfaatnya hanya sementara. Alkohol dapat menghalangi kamu untuk tidur nyenyak, dan juga dapat menyebabkan kamu terbangun di tengah malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Mengutip dari Healthline, penelitian terbaru menemukan hubungan antara tidur dan migrain, dengan bukti yang menunjukkan bahwa migrain kronis dan gangguan tidur mungkin berjalan beriringan.
Selain itu, menurut American Academy of Pediatrics tidur yang cukup dapat membantu meringankan sakit kepala yang dialami banyak orang dengan migrain. Jadi, kamu bisa mulai perbaiki tidur kamu dari sekarang. Dinukil dari Healthline, ada beberapa cara yang dapat membantu, antara lain:
1. Tahan keinginan untuk tidur siang
Saat kamu tidak bisa tidur nyenyak di malam hari, kamu mungkin mengalami kelelahan di siang hari yang menggoda kamu untuk tidur siang. Namun, kamu mungkin perlu menahannya. Ada beberapa bukti bahwa tidur siang dapat berkontribusi pada siklus migrain dan gangguan tidur.
Sebuah survei tahun 2016 terhadap 147 orang dewasa dengan migrain menemukan bahwa dua pertiga dari mereka yang mengalami sakit kepala biasa juga mengalami insomnia. Sebanyak 60 persen lainnya melaporkan secara teratur tidur siang untuk mengimbangi kurang tidur.
Meskipun tidur siang singkat tampaknya memberi kamu dorongan energi, tidur siang dapat mengganggu jadwal tidur internal tubuh kamu. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan insomnia, yang terkait dengan migrain.
2. Hindari kafein di sore hari
Sebuah tinjauan tahun 2020 dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kafein dapat meredakan migrain. Namun, bila minum terlalu banyak, migrain justru akan menyerang. Ini karena kafein dapat bertahan di sistem kamu selama beberapa jam. Jadi minum kopi, teh hijau, atau minuman lain di sore hari dapat membuat kamu sulit tidur di malam hari.
3. Berolahragalah secara teratur
Olahraga teratur tidak hanya membantu kamu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme, tetapi juga membantu mengurangi pemicu migrain, seperti stres dan kurang tidur. Jadi gunakan aktivitas fisik sebagai bagian dari rencana perawatan migrainmu.
Menurut American Migraine Foundation, mulailah dengan berjalan 5 hingga 10 menit. Melakukan terlalu banyak dan terlalu cepat dapat memicu sakit kepala dan gejala migrain lainnya, jadi mulailah secara bertahap.
4. Hindari makan sebelum tidur
Makan sebelum tidur juga dapat mengganggu kualitas tidur kamu terutama jika kamu makan lebih banyak di malam hari. Idealnya, makan terakhir kamu harus empat jam sebelum tidur.
Selain itu, makan tepat sebelum tidur dapat memperburuk rasa mulas. Asam lambung dapat kembali ke kerongkongan akibat berbaring setelah makan, menyebabkan ketidaknyamanan yang mungkin membuat kamu terjaga di malam hari.
Pertimbangan lain adalah jenis makanan yang kamu makan, terutama pada jam-jam terdekat dengan waktu tidur. Hindari makanan yang diketahui memicu serangan migrain, seperti pemanis buatan, makanan pedas, monosodium glutamat, atau MSG, cokelat, buah sitrus, daging merah daging olahan atau asap, pewarna makanan.
Kamu juga perlu menghindari minuman beralkohol. Walaupun minuman malam mungkin memiliki efek sedatif pada awalnya, manfaatnya hanya sementara. Alkohol dapat menghalangi kamu untuk tidur nyenyak, dan juga dapat menyebabkan kamu terbangun di tengah malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)