FITNESS & HEALTH

Kasus DBD Kian Merebak, Dibutuhkan Penerapan 3M yang Konsisten hingga Vaksin

A. Firdaus
Sabtu 30 Maret 2024 / 08:11
Jakarta: Demam berdarah dengue adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk dengan penyebaran tercepat dan merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang besar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah dengue adalah salah satu ancaman utama kesehatan masyarakat di dunia, dan di Indonesia sebagai salah satu negara hiper-endemis.  

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2023 menyatakan bahwa terdapat total 114.435 kasus demam berdarah dengue selama tahun lalu dengan kematian 894 kasus, turun dari tahun sebelumnya sebanyak 143.266 kasus dan kematian sebanyak 1.237 kasus. Sedangkan, pada 2024, sampai dengan minggu ke-11 saja, tercatat 35.556 kasus dengan kematian 290 kasus.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan sejumlah faktor merebaknya kasus DBD adalah masih banyak kesalahpahaman terkait risiko, tingkat keparahan, dan pencegahan dengue. Di Indonesia, semua orang berisiko terkena DBD, tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, atau gaya hidup.

Baca juga: Kenaikan Kasus DBD Terkendali, Menkes Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Parahnya, DBD memberikan dampak pada populasi usia aktif, dan merupakan penyebab utama kematian bagi anak-anak. Perlindungan melalui vaksinasi direkomendasikan oleh asosiasi medis tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Untuk itu, PT Takeda Innovative Medicines dan Alodokter berkolaborasi dengan melakukan serangkaian kegiatan dan inisiatif, baik yang ditujukan kepada tenaga kesehatan, masyarakat umum, maupun karyawan, untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran virus dengue.

"Kami menyambut baik kemitraan dengan Alodokter untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengetahuan tenaga kesehatan tentang DBD, pencegahannya, serta penanganannya," ujar Andreas.


Kolaborasi Takeda dan Alodokter untuk memerangi DBD. Dok. Ist

"Takeda juga membangun kemitraan dengan Kementerian Kesehatan melalui kampanye bersama #Ayo3MplusVaksinDBD, yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan 3M Plus secara konsisten guna membatasi populasi nyamuk, serta berkonsultasi dengan dokter mengenai intervensi inovatif melalui vaksinasi," sambungnya.

Suci Arumsari, Pendiri dan Presiden Direktur Alodokter, mengatakan Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam penanganan kasus DBD. Meskipun upaya pencegahan dan pengendalian telah dilakukan, namun jumlah kasus DBD tetap menjadi perhatian utama dalam ranah kesehatan di negara ini.

"Faktor-faktor seperti cuaca yang ekstrem, urbanisasi yang cepat, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk menjadi beberapa faktor yang turut berkontribusi terhadap tingginya angka kasus DBD," terang Suci.

"Oleh karena itu, marilah kita terus memperkaya diri kita dengan pengetahuan tentang DBD dan pencegahannya melalui sumber-sumber yang tepercaya, untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai. Bersama kita dapat memerangi DBD dan mencapai tujuan pemerintah Indonesia yaitu Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030," tutup Suci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH