Jakarta: Menjaga tekanan darah yang sehat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Penyakit ini juga dikenal sebagai hipertensi, tekanan darah tinggi sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya sering kali tidak terdeteksi.
Bahkan penderitanya sering tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut. Jika tidak diatasi, tekanan darah tinggi akan merusak arteri dengan mengurangi elastisitasnya, menurunkan aliran darah, dan menempatkan kamu pada risiko kondisi serius seperti penyakit jantung, serangan jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
Untuk di Amerika sendiri, seperti diutupi dari Hopkins Medicine, diperkirakan 1 dari 25 remaja berusia 12-19 tahun menderita hipertensi.
Sedangkan di Indonesia sendiri, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Fatchanuraliyah, MKM, mengatakan berdasarkan pengukuran pada penduduk berkisar 29,2 persen prevalensi masyarakat berusia sama atau lebih dari 15 tahun terkena hipertensi.
Salah satu faktor risiko terbesar adalah obesitas. Terkadang hal ini disebabkan oleh masalah medis yang mendasari pada bagian tubuh lain seperti penyakit ginjal atau penyakit kardiovaskular. Bisa juga disebabkan oleh obat-obatan tertentu.
Salah satu contoh pengobatan yang umum digunakan oleh remaja adalah kontrasepsi hormonal. Selain itu, jika orang tua khawatir anak remajanya terlibat dalam eksperimen alkohol atau narkoba, hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.
.jpg)
(Peran serta dari orang tua tentu dibutuhkan. Mendorong remaja untuk menjaga pola makan yang sehat sangat penting dalam mencegah hipertensi dan penyakit jantung. Misalnya, menawarkan makanan sehat yang bergizi, rendah natrium, menyertakan buah-buahan dan sayur-sayuran. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan keadaan darurat tekanan darah tinggi (krisis hipertensi) antara lain, sakit kepala, kejang, muntah, nyeri dada, detak jantung cepat, berdebar atau berdebar-debar (palpitasi), sesak napas.
Nah, bila anak, utamanya para remaja mengalami salah satu tanda atau gejala ini, segera dapatkan perawatan medis darurat.
Baca juga: 1 dari 3 Penduduk RI Idap Hipertensi, Silent Killer yang Mengancam Nyawa
Dan faktor risiko anak terkena tekanan darah tinggi bergantung pada kondisi kesehatan, genetika, dan faktor gaya hidup, seperti di bawah ini.
Terjadi dengan sendirinya, tanpa penyebab yang dapat diketahui. Jenis tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada anak usia 6 tahun ke atas. Faktor risiko terjadinya hipertensi primer meliputi:
Hal ini disebabkan oleh kondisi lain dan lebih sering terjadi pada anak kecil. Penyebab lain dari tekanan darah tinggi meliputi:
Peran serta dari orang tua tentu dibutuhkan. Mendorong remaja untuk menjaga pola makan yang sehat sangat penting dalam mencegah hipertensi dan penyakit jantung.
Misalnya, menawarkan makanan sehat yang bergizi, rendah natrium, menyertakan buah-buahan dan sayur-sayuran, mengandung lebih sedikit gula tambahan, serta menawarkan lebih banyak air saat makan dibandingkan soda atau jus.
Membuat jadwal yang mencakup aktivitas fisik harian atau rutin juga penting dalam menjaga berat badan yang sehat dan kesehatan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Pastikan untuk membawa anak remaja untuk pemeriksaan tahunan tepat waktu setiap tahunnya dan mintalah dokter untuk meninjau grafik pertumbuhan dan pengukuran tekanan darah sehingga orang tua mengetahui status kesehatan mereka secara keseluruhan.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Bahkan penderitanya sering tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut. Jika tidak diatasi, tekanan darah tinggi akan merusak arteri dengan mengurangi elastisitasnya, menurunkan aliran darah, dan menempatkan kamu pada risiko kondisi serius seperti penyakit jantung, serangan jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
Untuk di Amerika sendiri, seperti diutupi dari Hopkins Medicine, diperkirakan 1 dari 25 remaja berusia 12-19 tahun menderita hipertensi.
Sedangkan di Indonesia sendiri, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Fatchanuraliyah, MKM, mengatakan berdasarkan pengukuran pada penduduk berkisar 29,2 persen prevalensi masyarakat berusia sama atau lebih dari 15 tahun terkena hipertensi.
Penyebab hipertensi pada remaja
Salah satu faktor risiko terbesar adalah obesitas. Terkadang hal ini disebabkan oleh masalah medis yang mendasari pada bagian tubuh lain seperti penyakit ginjal atau penyakit kardiovaskular. Bisa juga disebabkan oleh obat-obatan tertentu.
Salah satu contoh pengobatan yang umum digunakan oleh remaja adalah kontrasepsi hormonal. Selain itu, jika orang tua khawatir anak remajanya terlibat dalam eksperimen alkohol atau narkoba, hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.
Gejala yang timbul
.jpg)
(Peran serta dari orang tua tentu dibutuhkan. Mendorong remaja untuk menjaga pola makan yang sehat sangat penting dalam mencegah hipertensi dan penyakit jantung. Misalnya, menawarkan makanan sehat yang bergizi, rendah natrium, menyertakan buah-buahan dan sayur-sayuran. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan keadaan darurat tekanan darah tinggi (krisis hipertensi) antara lain, sakit kepala, kejang, muntah, nyeri dada, detak jantung cepat, berdebar atau berdebar-debar (palpitasi), sesak napas.
Nah, bila anak, utamanya para remaja mengalami salah satu tanda atau gejala ini, segera dapatkan perawatan medis darurat.
Baca juga: 1 dari 3 Penduduk RI Idap Hipertensi, Silent Killer yang Mengancam Nyawa
Tekanan darah normal untuk anak-anak
- - Untuk remaja berusia 13 tahun ke atas, tekanan darah normal adalah bila angka sistolik (angka atas) kurang dari 120 dan angka diastolik (angka bawah) kurang dari 80 (120/80 mm Hg)
- - Untuk anak kecil, tekanan darah normal adalah ketika kurang dari persentil ke-90 berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak.
Dan faktor risiko anak terkena tekanan darah tinggi bergantung pada kondisi kesehatan, genetika, dan faktor gaya hidup, seperti di bawah ini.
1. Hipertensi primer (esensial)
Terjadi dengan sendirinya, tanpa penyebab yang dapat diketahui. Jenis tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada anak usia 6 tahun ke atas. Faktor risiko terjadinya hipertensi primer meliputi:
- - Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
- - Memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
- - Menderita diabetes tipe 2 atau kadar gula darah puasa yang tinggi
- - Memiliki kolesterol tinggi Makan terlalu banyak garam
- - Menjadi Kulit Hitam atau Hispanik
- - Menjadi laki-laki
- - Merokok atau paparan asap rokok
- - Tidak banyak bergerak
2. Hipertensi sekunder
Hal ini disebabkan oleh kondisi lain dan lebih sering terjadi pada anak kecil. Penyebab lain dari tekanan darah tinggi meliputi:
- - Penyakit ginjal kronis
- - Penyakit ginjal polikistik
- - Masalah jantung, seperti penyempitan parah (koarktasio) pada aorta
- - Gangguan adrenal
- - Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
- - Penyempitan arteri ke ginjal (stenosis arteri ginjal) - Gangguan tidur, terutama apnea tidur obstruktif
- - Obat-obatan dan obat-obatan tertentu, termasuk yang digunakan untuk meredakan hidung tersumbat (dekongestan), stimulan yang digunakan untuk mengobati gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD), kafein, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan steroid
Cara orang tua mencegah hipertensi
Peran serta dari orang tua tentu dibutuhkan. Mendorong remaja untuk menjaga pola makan yang sehat sangat penting dalam mencegah hipertensi dan penyakit jantung.
Misalnya, menawarkan makanan sehat yang bergizi, rendah natrium, menyertakan buah-buahan dan sayur-sayuran, mengandung lebih sedikit gula tambahan, serta menawarkan lebih banyak air saat makan dibandingkan soda atau jus.
Membuat jadwal yang mencakup aktivitas fisik harian atau rutin juga penting dalam menjaga berat badan yang sehat dan kesehatan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Pastikan untuk membawa anak remaja untuk pemeriksaan tahunan tepat waktu setiap tahunnya dan mintalah dokter untuk meninjau grafik pertumbuhan dan pengukuran tekanan darah sehingga orang tua mengetahui status kesehatan mereka secara keseluruhan.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)