FITNESS & HEALTH

Kenali RenaCare, Alat Cuci Darah Lokal untuk Tangani Pasien Ginjal

Aulia Putriningtias
Jumat 20 Desember 2024 / 15:07
Jakarta: Indonesia akhirnya memiliki alat hemodialisa (HD) atau dialyzer bernama RenaCare. RenaCare sendiri merupakan alat pencuci darah bagi pasien ginjal.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan, cuci darah dinyatakan sebagai tindakan dengan biaya terbesar keempat pada pengeluaran BPJS dengan pengeluaran tahun 2023 sebesar Rp2,9 triliun.

Sebanyak 85 persen pasien cuci darah ada di rentang usia produktif. Hal ini menyebabkan tingginya dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan jika pasien gagal ginjal tidak terjaga kualitas hidupnya.

Hemodialisis atau cuci darah, merupakan prosedur rutin yang harus dijalani seumur hidup oleh pasien. Pengidap dengan gagal ginjal kronis tahap 5 atau end stage renal disease adalah kriteria yang perlu melakukan cuci darah.

Baca juga: Tren Cuci Darah Meningkat, Mahasiswa Polines Bikin Aplikasi Glukosaw

Pada tahap ini, fungsi ginjal pasien sangat rendah, yaitu di bawah 15 persen. Proses hemodialisis melibatkan penggunaan mesin dialisis dan dialyzer untuk membersihkan darah yang biasanya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu.

Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy menjelaskan, Dialyzer adalah tabung membran berpori-pori, yang dibuat dari bahan khusus. Inj memungkinkan cairan tubuh dan limbah metabolisme dari tubuh untuk secara mudah melewatinya.

Selama ini, Indonesia masih mengimpor alat cuci darah dari beberapa negara, seperti China, Jepang, hingga Eropa. Di Asia Tenggara sendiri, baru hanya ada Malaysia saja.

“Kami sangat bangga Indonesia akhirnya bisa punya dyalizer yang bisa mendukung pasien cuci darah,” ujar Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat dalam keterangannya yang diterima, Kamis, 19 Desember 2024.
 

Manfaat produksi dialyzer dalam negeri


Yvone mengatakan ada sejumlah manfaat yang dirasakan ketika memproduksi dialyzer dalam negeri. Produksi lokal ini membawa sejumlah manfaat di berbagai sektor.

Pada sektor ekonomi, kemandirian industri hemodialisis membantu mengurangi ketergantungan pada impor. Tidak hanya itu, produksi lokal dapat menciptakan lapangan kerja baru.



Pada sektor kesehatan, ketersediaan alat yang lebih terjangkau dan menjamin efisiensi pasokan alat kesehatan. Produksi lokal dialyzer menghilangkan bea impor dan biaya pengiriman internasional, sehingga harga lebih terjangkau dan biaya perawatan hemodialisis menjadi lebih aksesibel bagi pasien dan fasilitas kesehatan

Produksi RenaCare sudah menggunakan komponen lokal dengan estimasi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. Dialyzer tersebut juga telah meraih sertifikasi Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dari Kementerian Kesehatan.

Saat ini, dyalizer RenaCare tengah dalam proses seeding atau distribusi ke beberapa fasilitas kesehatan di kawasan Jakarta. Ini dilakukan sebelum masuk dalam tahap komersialisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH