FITNESS & HEALTH

Pentingnya Imunisasi Rutin pada Anak dan Waktu yang Tepat

Medcom
Jumat 21 Oktober 2022 / 15:29
Jakarta: Layaknya vaksinasi covid-19, imunisasi pada anak juga penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan pembentukan antibodi yang dapat melindungi anak dan mengurangi keparahan penyakit. Namun, sangat disayangkan angka cakupan imunisasi rutin untuk anak-anak di Indonesia justru menurun selama pandemi berlangsung.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI 2019-2021, ada lebih dari 1,7 juta anak Indonesia yang belum lengkap mendapatkan imunisasi rutin. Selain itu, Survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada 2020 juga mendapatkan setengah dari persentase survei orang tua enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.
 

Memangnya seberapa penting imunisasi rutin pada anak?


Perlu dicatat, jika anak yang tidak lengkap bahkan tidak sama sekali mendapatkan imunisasi rutin, maka akan lebih mudah terpapar penyakit dan cukup sulit mengobatinya, karena faktor kekebalan tubuh berkurang.

"Imunisasi rutin ini sangat penting dan diperlukan bagi anak-anak agar mereka terlindungi dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, bakteri, yang ada di sekitar kita termasuk di air yang tercemar," ujar dr. Prima Yosephine, MKM.

"Padahal penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi. Jangan sampai muncul kejadian luar biasa atau wabah setelah pandemi Covid-19 karena imunisasi rutin anak-anak tidak terpenuhi," sambungnya.
 

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk membawa anak imunisasi rutin?


- 12 Jam sesudah kelahiran

Setelah 12 jam setelah bayi dilahirkan, maka sangat diperlukan untuk vaksin Hepatitis B. Untuk itu sangat penting untuk berkonsultasi terhadap dokter yang membantu persalinan untuk mendapatkan informasi lengkap.

Saat moms dan bayi akan pulang dari tempat bersalin, pastikan juga buah hatimu telah mendapatkan vaksin polio oral, yang selanjutnya diberikan ulang pada usia 2, 4, dan 6 bulan.


- Usia bayi 6 minggu

Pada usia 6 minggu, vaksin DTP pertama dapat diberikan. Setelah pemberian vaksin ini, bayi mungkin akan mengalami demam. Namun ibu tidak perlu khawatir, cukup berikan sang buah hati paracetamol dengan dosis sesuai berat badan.

"Tanyakan pada dokter atau bidan yang memberikan imunisasi terkait berapa dosis parasetamol yang tepat untuk si Kecil anda agar dosisnya cukup untuk menurunkan demam," terang dr. Prima.
 

-Pada usia 2 bulan

Di usia ini vaksin BCG hanya diberikan sekali dan optimal diberikan pada usia dua bulan. Pada pemberian vaksin ini, obat akan disuntikkan di bawah kulit dan meninggalkan lentingan di tempat bekas suntikan.

Bekas tersebut akan hilang dengan sendirinya dan biasanya meninggalkan tanda di lengan kanan. Bila buah hatimu belum mendapat vaksin BCG hingga usia 3 bulan, akan dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu sebelum diberikan vaksin.
 

- Pada usia 9 bulan


Vaksin campak diberikan pada usia 9 bulan dan diulang saat usia 24 bulan. Vaksin morbili-mumps-rubella (MMR) dapat diberikan saat si Kecil berusia 15 bulan dan diulang saat usia 6 tahun. Vaksin pneumokokus dapat diberikan pada usia 2, 4, 6 bulan dan 12-15 bulan (4 kali) untuk mencegah terjadinya infeksi paru, telinga, maupun infeksi  yang disebabkan kuman pneumokokus.


- Usia 2-8 bulan

Vaksin rotavirus dapat diberikan untuk mencegah diare pada buah hatimu dan diberikan 2 dosis (monovalen) dan 3 dosis (multivalen) secara oral dengan jarak 4-8 minggu saat si Kecil berusia 8-32 minggu.


- Usia 6 bulan-2 tahun

Vaksin influenza dapat diberikan saat usia 6 bulan-2 tahun, terutama diperuntukan untuk bayi dengan kekebalan tubuh yang lemah. Dosis pertama baiknya diberikan pada usia lebih dari 6 bulan dan diberi 2 dosis dengan jarak minimal 4  minggu. Vaksin varisela atau cacar air dapat diberikan di atas usia 1 tahun sebelum si Kecil masuk sekolah.

"Kadang kita yang sudah extra care aja anak masih tetap bisa terjangkit suatu penyakit, apalagi kalau kita kurang peduli. Tak hanya menjadi tanggung jawab Ibu, tapi juga peran ayah untuk mengetahui informasi seputar kesehatan anak dan keluarga," ucap Ringgo Agus Rahman, dalam acara konferensi hidup sehat berseri, So Klin.

"Para ayah silakan dampingi anak-anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk kejar imunisasi rutin lengkap, karena mendapatkan jaminan kesehatan adalah hak setiap anak," pungkasnya.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH