FITNESS & HEALTH
Ini Alasan Anak-anak Jadi Prioritas Vaksinasi Dengue
A. Firdaus
Selasa 30 September 2025 / 17:24
Jakarta: Sekitar 15 ribu anak dari 106 Sekolah Dasar di Jakarta Selatan bakal menjadi prioritas penerapan vaksinasi dengue mulai awal Oktober ini. Langkah tersebut merupakan upaya kolaborasi antara pemerintah dengan swasta.
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama PT Takeda Innovative Medicine bakal menjalankan program pemberian vaksin merek 'Qdenga' dari Takeda. Program ini juga dipantau langsung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pemprov DKI akan memprioritaskan anak-anak kelas 3 dan 4 SD terlebih dahulu. Rencananya, pemberian vaksin Qdenga bakal dilakukan mulai pekan ini dan pekan depan.
Baca juga: Jakarta Selatan Jadi Pilot Project Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue, Ada 9 Puskesmas dan 106 Sekolah yang Terlibat
Hal itu sebagai salah satu bentuk pemantauan aktif vaksinasi dengue di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan. Diharapkan hal itu dapat menekan angka perawatan di rumah sakit.
Ketua Program Vaksinasi Nasional Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A (K) mengatakan, setiap anak akan mendapat vaksin sebanyak dua dosis, dengan rentang jarak pemberian tiga bulan.
"Pemberian vaksin akan melibatkan sebanyak 9 puskesmas di wilayah itu dan 106 sekolah menjadi target sasaran vaksinasi," ucap Prof. Sri, yang juga merupakan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Prof. Sri mengatakan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menyebabkan dehidrasi parah hingga pengentalan darah pada anak.
“Dengue adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, di mana seseorang tinggal, maupun gaya hidup dan bukan hanya saat musim hujan, tetapi, juga mengancam sepanjang tahun,” kata Sri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Prof. Sri juga meminta masyarakat waspada karena DBD dapat mengenai siapa saja dalam keluarga, Pada anak, gejalanya akan semakin parah karena kekebalan tubuhnya tidak sekuat orang dewasa.
Menurut dia, jika tidak tertangani dengan baik, DBD dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah, yang berujung pada kebocoran plasma sehingga darah menjadi kental. Darah yang kental akan memperlambat aliran darah dan menghambat proses penyaluran oksigen ke seluruh tubuh.
"Oksigen adalah salah satu kehidupan kita, kalau berkurang, darahnya akan kolaps. Jadi, syok, tidak sadar dan bisa kejang seperti itu," kata Prof. Sri.
Pemerintah bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) bekerja sama menggenjot cakupan vaksinasi dengue dengan target sasaran utama anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) sebagai bentuk pemantauan aktif vaksinasi dengue di Jakarta.
Pemantauan yang akan berlangsung selama tiga tahun itu juga dijadikan waktu untuk memberikan sosialisasi, pendidikan dan edukasi terkait pentingnya vaksinasi dengue beserta dengan manfaatnya dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bagi anak pada kemudian hari.
Tak hanya Jakarta Selatan, pemantauan juga dilakukan di Palembang dan Banjarmasin. Tiap daerah masing-masing menargetkan 7.500 anak, dengan jumlah vaksin yang tersedia sebanyak 5.000 dosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama PT Takeda Innovative Medicine bakal menjalankan program pemberian vaksin merek 'Qdenga' dari Takeda. Program ini juga dipantau langsung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pemprov DKI akan memprioritaskan anak-anak kelas 3 dan 4 SD terlebih dahulu. Rencananya, pemberian vaksin Qdenga bakal dilakukan mulai pekan ini dan pekan depan.
Baca juga: Jakarta Selatan Jadi Pilot Project Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue, Ada 9 Puskesmas dan 106 Sekolah yang Terlibat
Hal itu sebagai salah satu bentuk pemantauan aktif vaksinasi dengue di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan. Diharapkan hal itu dapat menekan angka perawatan di rumah sakit.
Ketua Program Vaksinasi Nasional Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A (K) mengatakan, setiap anak akan mendapat vaksin sebanyak dua dosis, dengan rentang jarak pemberian tiga bulan.
"Pemberian vaksin akan melibatkan sebanyak 9 puskesmas di wilayah itu dan 106 sekolah menjadi target sasaran vaksinasi," ucap Prof. Sri, yang juga merupakan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mengapa menyasar anak-anak?
Prof. Sri mengatakan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menyebabkan dehidrasi parah hingga pengentalan darah pada anak.
“Dengue adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, di mana seseorang tinggal, maupun gaya hidup dan bukan hanya saat musim hujan, tetapi, juga mengancam sepanjang tahun,” kata Sri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Prof. Sri juga meminta masyarakat waspada karena DBD dapat mengenai siapa saja dalam keluarga, Pada anak, gejalanya akan semakin parah karena kekebalan tubuhnya tidak sekuat orang dewasa.
Menurut dia, jika tidak tertangani dengan baik, DBD dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah, yang berujung pada kebocoran plasma sehingga darah menjadi kental. Darah yang kental akan memperlambat aliran darah dan menghambat proses penyaluran oksigen ke seluruh tubuh.
"Oksigen adalah salah satu kehidupan kita, kalau berkurang, darahnya akan kolaps. Jadi, syok, tidak sadar dan bisa kejang seperti itu," kata Prof. Sri.
Pemerintah bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) bekerja sama menggenjot cakupan vaksinasi dengue dengan target sasaran utama anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) sebagai bentuk pemantauan aktif vaksinasi dengue di Jakarta.
Pemantauan yang akan berlangsung selama tiga tahun itu juga dijadikan waktu untuk memberikan sosialisasi, pendidikan dan edukasi terkait pentingnya vaksinasi dengue beserta dengan manfaatnya dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bagi anak pada kemudian hari.
Tak hanya Jakarta Selatan, pemantauan juga dilakukan di Palembang dan Banjarmasin. Tiap daerah masing-masing menargetkan 7.500 anak, dengan jumlah vaksin yang tersedia sebanyak 5.000 dosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)