Gunungkidul: Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memulai vaksinasi polio pada Selasa, 6 Agustus 2024. Titik awal vaksinasi ini dilakukan di Kelurahan Ngoro-oro, Kecamatan Patuk.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono mengatakan, vaksinasi penting diikuti balita untuk meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh melalui pemberian vitamin A serta mengeliminasi penyakit polio. Balita yang akan divaksinasi harus ditimbang dulu sebagai salah satu cara mengetahui kondisinya.
"Pada bulan Juni, terdapat 34.019 balita yang terdata. Setelah dikurangi balita berusia 0-6 bulan, diperkirakan sekitar 33.000 balita yang akan menerima vitamin A," kata Ismono.
Ismono menjelaskan, capaian imunisasi polio putaran pertama di Gunungkidul telah mencapai 99%. Menurut dia, capaian itu melebihi target WHO sebesar 95%.
"Alhamdulillah, capaian PIN putaran polio tahap pertama sudah mencapai 99%. Hal ini memungkinkan kita untuk melanjutkan ke putaran kedua," ucapnya.
Menurut dia, putaran kedua pekan imunisasi nasional (PIN) polio bertepatan dengan bulan kampanye vitamin dimulai 6 Agustus 2024. Pemberian vitamin A dan penimbangan balita penting dilakukan untuk menekan angka stunting.
"Tujuannya agar capaian vitamin A, polio, dan penimbangan balita bisa tercapai," ucapnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan pentingnya persiapan kesehatan generasi penerus untuk masa depan. Menurutnya, pemerintah akan terus memberikan program-program kesehatan seperti pemberian vitamin A dan imunisasi polio.
"Program-program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat, siap menghadapi masa depan," ujar Sunaryanta.
Gunungkidul: Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memulai vaksinasi polio pada Selasa, 6 Agustus 2024. Titik awal vaksinasi ini dilakukan di Kelurahan Ngoro-oro, Kecamatan Patuk.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono mengatakan, vaksinasi penting diikuti balita untuk meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh melalui pemberian vitamin A serta mengeliminasi penyakit polio. Balita yang akan divaksinasi harus ditimbang dulu sebagai salah satu cara mengetahui kondisinya.
"Pada bulan Juni, terdapat 34.019 balita yang terdata. Setelah dikurangi balita berusia 0-6 bulan, diperkirakan sekitar 33.000 balita yang akan menerima vitamin A," kata Ismono.
Ismono menjelaskan, capaian imunisasi polio putaran pertama di Gunungkidul telah mencapai 99%. Menurut dia, capaian itu melebihi target WHO sebesar 95%.
"Alhamdulillah, capaian PIN putaran polio tahap pertama sudah mencapai 99%. Hal ini memungkinkan kita untuk melanjutkan ke putaran kedua," ucapnya.
Menurut dia, putaran kedua pekan imunisasi nasional (PIN) polio bertepatan dengan bulan kampanye vitamin dimulai 6 Agustus 2024. Pemberian vitamin A dan penimbangan balita penting dilakukan untuk menekan angka stunting.
"Tujuannya agar capaian vitamin A, polio, dan penimbangan balita bisa tercapai," ucapnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan pentingnya persiapan kesehatan generasi penerus untuk masa depan. Menurutnya, pemerintah akan terus memberikan program-program kesehatan seperti pemberian vitamin A dan imunisasi polio.
"Program-program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat, siap menghadapi masa depan," ujar Sunaryanta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)