FITNESS & HEALTH

Konsumsi Kopi Bikin BAB Terus? Ini 5 Cara Meminimalisirnya

Aulia Putriningtias
Jumat 01 Maret 2024 / 13:10
Jakarta: Tujuan utama mengonsumsi kopi adalah membangkitkan semangat beraktivitas. Nyatanya, tak jarang ngopi malah membuatmu bolak balik ke toilet, alias buang air besar. Tentu kamu tak ingin terus menerus pergi ke kamar mandi untuk buang air besar gegara ngopi kan!

Salah satu faktor utama mengapa kopi sering menyebabkan peningkatan buang air besar adalah kemampuannya merangsang produksi gastrin. Gastrin merupaka hormon yang bertanggung jawab mengatur sekresi asam lambung dan motilitas gastrointestinal.

Menurut Avni Kaul selaku Ahli Gizi dalam Healthshots, mengonsumsi kopi, khususnya berkafein, memicu pelepasan gastrin di perut. Gastrin, pada gilirannya, mendorong otot-otot di saluran pencernaan berkontraksi lebih kuat, mempercepat pergerakan makanan melalui sistem pencernaan.

Baca juga: Mengapa Kafein Sering Membuatmu Ingin BAB? Ini Jawabannya

Tentu kita tak ingin terus menerus pergi ke kamar mandi hanya karena merasa ingin buang air besar selepas mengonsumsi kafein. Kaul pun membeberkan lima cara untuk meminimalisirnya, antara lain:
 

1. Beralih ke kopi tanpa kafein


Kafein merupakan kontributor utama efek pencahar pada kopi. Beralih ke pilihan tanpa kafein mungkin membantu mengurangi dampaknya pada buang air besar sambil tetap memungkinkan menikmati rasanya.
 

2. Batasi konsumsi


Mengurangi jumlah kopi yang dikonsumsi dalam sekali minum juga dapat membantu mengurangi efek pencaharnya. Menurunkan asupan secara bertahap atau mengurangi konsumsi sepanjang hari mungkin bermanfaat.
 

3. Minum kopi dengan makanan


Mengonsumsi kopi bersamaan dengan makan atau camilan dapat membantu melawan efek stimulasi pada pergerakan usus. Kehadiran makanan di perut bisa memperlambat penyerapan kafein, sehingga berpotensi mengurangi dampaknya terhadap motilitas saluran cerna.
 

4. Pilih kopi rendah asam


Rekomendasi lain dari para ahli adalah memilih kopi cold brew dan jenis kopi rendah asam tertentu. Kopi ini mungkin lebih lembut untuk perut.

Namun, kopi ini kecil kemungkinannya menyebabkan iritasi atau merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, jika dibandingkan dengan kopi seduh biasa.
 

5. Pertimbangkan alternatif lain


Menjelajahi minuman alternatif seperti teh herbal atau pengganti bebas kafein dapat memberikan pilihan yang beraroma tanpa berpotensi merangsang pergerakan usus. Dengan strategi ini, menikmati kopi sambil meminimalkan dampaknya terhadap pergerakan usus, meningkatkan kenyamanan pencernaan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH