FITNESS & HEALTH

Mengapa Kafein Sering Membuatmu Ingin BAB? Ini Jawabannya

Aulia Putriningtias
Kamis 29 Februari 2024 / 19:00
Jakarta: Masyarakat Indonesia sudah lumrah mengonsumsi kopi. Kafein sering dikatakan menyebabkan peningkatan buang air besar pada manusia. Namun, kira-kira mengapa kita sering mengalami hal tersebut, ya?

Salah satu faktor utama mengapa kopi sering menyebabkan peningkatan buang air besar adalah kemampuannya merangsang produksi gastrin. Gastrin merupakan hormon yang bertanggung jawab mengatur sekresi asam lambung dan motilitas gastrointestinal.

Menurut Avni Kaul selaku Ahli Gizi dalam Healthshots, mengonsumsi kopi, khususnya berkafein, memicu pelepasan gastrin di perut. Gastrin, pada gilirannya, mendorong otot-otot di saluran pencernaan berkontraksi lebih kuat, mempercepat pergerakan makanan melalui sistem pencernaan.

Baca juga: Kopi Membuatmu Lelah? Mungkin Ini 4 Penyebabnya

Namun, ada tiga faktor lainnya mengapa kafein dapat membuatmu merasa ingin buang air besar setelah mengonsumsinya. Adapun tiga faktornya, antara lain:
 

1. Kontraksi usus besar


Kafein merangsang pelepasan katekolamin seperti adrenalin dan noradrenalin, yang merupakan neurotransmiter yang dapat meningkatkan kontraksi usus besar. Kontraksi yang meningkat ini mendorong isi usus besar menuju rektum lebih cepat, sehingga menimbulkan keinginan untuk buang air besar
 

2. Merangsang pelepasan empedu


Alasan lain yang berkontribusi terhadap efek pencahar kopi adalah kemampuannya merangsang pelepasan empedu. Kopi memiliki senyawa yang memicu produksi kolesistokinin (CCK).

CCK adalah hormon yang memberi sinyal pada kantong empedu untuk melepaskan empedu ke usus kecil. Empedu memainkan peran penting dalam pencernaan dan penyerapan lemak.

Pelepasan empedu yang lebih banyak dapat mempercepat pencernaan dan transit makanan melalui usus. Sehingga, ini berpotensi mengakibatkan peningkatan pergerakan usus.
 

3. Keasaman dan produksi asam lambung


Keasaman kafein juga dapat memengaruhi pergerakan usus. Kopi bersifat asam dan ketika masuk ke lambung merangsang pembentukan asam lambung.

Peningkatan keasaman di perut ini dapat mempercepat proses pencernaan, sehingga mempercepat waktu transit melalui saluran pencernaan. Keasamannya mungkin memiliki dampak iritasi langsung pada lapisan lambung dan usus, yang selanjutnya mendorong pergerakan usus.

Itulah tiga faktor lain mengapa kita merasa ingin buang air besar setelah mengonsumsi kafein. Meskipun beberapa orang mungkin mengalami efek pencahar yang nyata, yang lain mungkin tidak menyadari adanya perubahan signifikan pada kebiasaan buang air besar setelah mengonsumsi kopi.

Semua ini kembali kepada individu. Faktor individu seperti toleransi terhadap kafein, kepekaan terhadap komponen asam kopi, dan kesehatan pencernaan secara keseluruhan dapat memengaruhi pengaruh kopi terhadap pergerakan usus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH