FITNESS & HEALTH
3 Berita Terpopuler Gaya: Olaharaga Ringan untuk Ibu Hamil Hingga Kelenjar Keringat
Yatin Suleha
Selasa 16 April 2024 / 06:05
Jakarta: Ada banyak manfaat kesehatan potensial bagi wanita yang berolahraga selama kehamilan, termasuk pengendalian berat badan yang lebih baik, peningkatan suasana hati, dan pemeliharaan tingkat kebugaran.
Olahraga teratur selama kehamilan juga dapat menurunkan risiko komplikasi terkait kehamilan seperti hipertensi akibat kehamilan dan preeklampsia.
Setidaknya 2½ jam olahraga sedang dalam seminggu dianjurkan selama kehamilan. Untuk mendapatkan jumlah olahraga sebanyak ini, kamu bisa mencoba berolahraga minimal 30 menit sehari, 5 hari seminggu. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Senin, 15 April 2024:
Salah satu olahraga yang baik dilakukan oleh ibu hamil yaitu jalan kaki. Jalan kaki dalah salah satu bentuk latihan aerobik terbaik dan teraman pada ibu hamil. Berjalan kaki dapat memudahkan bumil memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian. Ibu hamil dapat membiasakan jalan kaki selama 30 menit per hari.
Cobalah berjalan santai di sekeliling kompleks perumahan atau taman terdekat. Namun, pastikan bahwa trek atau jalanan yang digunakan untuk berjalan sudah aman dan nyaman. Olahraga ringan ini bisa dilakukan saat pagi atau sore hari. Jangan lupa pula untuk membawa air minum untuk mengisi cairan tubuh selama berolahraga.
Selengkapnya klik di sini
Batuk rejan merupakan penyakit virus yang dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan sangat cepat. Dalam laporan baru-baru ini, yang dikutip dari laman The HealthSite, kasus batuk rejan telah meningkat secara eksponensial di Tiongkok, Belanda, dan Republik Ceko.
Dalam dua bulan pertama di Tiongkok, kasus batuk rejan tercatat 20 kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah angka saat ini dalam 2 bulan pertama tahun 2024 di Tiongkok, yaitu 32.000 kasus batuk rejan.
Umumnya, penyakit virus dapat menyebar melalui kontak melalui kulit, udara, permukaan yang mengandung kuman, atau melalui tetesan air liur. Pun dengan batuk rejan. Namun, karena gejala utama penyakit ini adalah batuk, maka sebagian besar penyebarannya melalui tetesan air liur dan udara saat seseorang bersin atau batuk.
Selengkapnya klik di sini
Entah saat berolahraga, cuaca di luar panas, atau berpakaian berlebihan, umumnya kita akan berkeringat, bahkan banyak. Namun, saat sedang tertidur lelap, seharusnya hal itu tidak terjadi. Tapi faktanya, banyak pula orang yang terbangun dari tidur, sudah dalam keadaan mandi keringat.
Mungkin kamu akan berpikir hal ini tidak normal. “Mengalami variasi suhu tubuh saat tidur adalah hal yang wajar, dan terkadang hal ini dapat menyebabkan berkeringat,” jelas Dr Aarthi Ram, ahli saraf dan pengobatan tidur di Houston Methodist.
Meskipun mengganggu, keringat malam terkadang tidak berbahaya. Namun begitu, ada baiknya bila kamu mencari apa penyebab kamu berkeringat di malam hari, serta cara mengatasinya.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Olahraga teratur selama kehamilan juga dapat menurunkan risiko komplikasi terkait kehamilan seperti hipertensi akibat kehamilan dan preeklampsia.
Setidaknya 2½ jam olahraga sedang dalam seminggu dianjurkan selama kehamilan. Untuk mendapatkan jumlah olahraga sebanyak ini, kamu bisa mencoba berolahraga minimal 30 menit sehari, 5 hari seminggu. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Senin, 15 April 2024:
1. 5 Olaharaga Ringan yang Baik untuk Ibu Hamil
Salah satu olahraga yang baik dilakukan oleh ibu hamil yaitu jalan kaki. Jalan kaki dalah salah satu bentuk latihan aerobik terbaik dan teraman pada ibu hamil. Berjalan kaki dapat memudahkan bumil memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian. Ibu hamil dapat membiasakan jalan kaki selama 30 menit per hari.
Cobalah berjalan santai di sekeliling kompleks perumahan atau taman terdekat. Namun, pastikan bahwa trek atau jalanan yang digunakan untuk berjalan sudah aman dan nyaman. Olahraga ringan ini bisa dilakukan saat pagi atau sore hari. Jangan lupa pula untuk membawa air minum untuk mengisi cairan tubuh selama berolahraga.
Selengkapnya klik di sini
2. Waspada, Wabah Batuk Rejan, Ketahui Semua Tentang Penyakit Ini!
Batuk rejan merupakan penyakit virus yang dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan sangat cepat. Dalam laporan baru-baru ini, yang dikutip dari laman The HealthSite, kasus batuk rejan telah meningkat secara eksponensial di Tiongkok, Belanda, dan Republik Ceko.
Dalam dua bulan pertama di Tiongkok, kasus batuk rejan tercatat 20 kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah angka saat ini dalam 2 bulan pertama tahun 2024 di Tiongkok, yaitu 32.000 kasus batuk rejan.
Umumnya, penyakit virus dapat menyebar melalui kontak melalui kulit, udara, permukaan yang mengandung kuman, atau melalui tetesan air liur. Pun dengan batuk rejan. Namun, karena gejala utama penyakit ini adalah batuk, maka sebagian besar penyebarannya melalui tetesan air liur dan udara saat seseorang bersin atau batuk.
Selengkapnya klik di sini
3. Terbangun Tengah Malam dan Berkeringat, Mungkin Ini Penyebabnya
Entah saat berolahraga, cuaca di luar panas, atau berpakaian berlebihan, umumnya kita akan berkeringat, bahkan banyak. Namun, saat sedang tertidur lelap, seharusnya hal itu tidak terjadi. Tapi faktanya, banyak pula orang yang terbangun dari tidur, sudah dalam keadaan mandi keringat.
Mungkin kamu akan berpikir hal ini tidak normal. “Mengalami variasi suhu tubuh saat tidur adalah hal yang wajar, dan terkadang hal ini dapat menyebabkan berkeringat,” jelas Dr Aarthi Ram, ahli saraf dan pengobatan tidur di Houston Methodist.
Meskipun mengganggu, keringat malam terkadang tidak berbahaya. Namun begitu, ada baiknya bila kamu mencari apa penyebab kamu berkeringat di malam hari, serta cara mengatasinya.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)