FITNESS & HEALTH
Waspada, Wabah Batuk Rejan, Ketahui Semua Tentang Penyakit Ini!
Mia Vale
Senin 15 April 2024 / 16:05
Jakarta: Batuk rejan merupakan penyakit virus yang dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan sangat cepat. Dalam laporan baru-baru ini, yang dikutip dari laman The HealthSite, kasus batuk rejan telah meningkat secara eksponensial di Tiongkok, Belanda, dan Republik Ceko.
Dalam dua bulan pertama di Tiongkok, kasus batuk rejan tercatat 20 kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah angka saat ini dalam 2 bulan pertama tahun 2024 di Tiongkok, yaitu 32.000 kasus batuk rejan.
Umumnya, penyakit virus dapat menyebar melalui kontak melalui kulit, udara, permukaan yang mengandung kuman, atau melalui tetesan air liur. Pun dengan batuk rejan. Namun, karena gejala utama penyakit ini adalah batuk, maka sebagian besar penyebarannya melalui tetesan air liur dan udara saat seseorang bersin atau batuk.
Virus tersebut menempel pada lapisan tenggorokan orang lain dan kemudian mulai menghasilkan racun tertentu. Racun ini merusak tonjolan seperti rambut yang membersihkan kotoran dan lendir. Ini adalah bagaimana peradangan terjadi di tenggorokan yang menyebabkan batuk berkepanjangan dan kesulitan bernapas.

(Menurut CDC, gejala batuk rejan biasanya timbul dalam waktu 5 hingga 10 hari setelah Anda bersentuhan dengan bakteri penyebabnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pada batuk rejan, mungkin gejala yang muncul tergolong ringan dan menyerupai gejala pilek. Namun, dikemudian hari, gejala disertai demam ringan. Dan seiring perkembangannya, gejalanya bisa menjadi parah. Kamu mungkin akan mengalami gejala seperti muntah. Batuk yang timbul juga bisa berlangsung sangat lama. Sementara bagi anak-anak dan bayi, hal ini juga dapat menyebabkan apnea tidur.
Pengobatan batuk rejan tergantung pada usia dan berapa lama kamu menderita infeksi. Perawatan di rumah sakit biasanya diperlukan jika mengalami batuk rejan yang parah, atau bayi berusia di bawah 6 bulan dan mengalami batuk rejan.
Menukil laman Medline Plus, jika batuk rejan didiagnosis dalam waktu tiga minggu setelah infeksi, kamu akan diberikan antibiotik untuk membantu menghentikan penyebarannya ke orang lain. Antibiotik mungkin tidak mengurangi gejala. Jika menderita batuk rejan selama lebih dari tiga minggu, kamu tidak lagi menularkan penyakit ini dan tidak memerlukan antibiotik.
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan. Ada dua vaksin di Amerika yang dapat membantu mencegah batuk rejan, DTaP dan Tdap. Vaksin ini juga memberikan perlindungan terhadap tetanus dan difteri.
Kamu juga dapat membantu mencegah penyebaran batuk rejan (dan penyakit pernapasan lainnya) dengan:
Ingat, bayi dan orang yang berisiko tinggi terkena penyakit serius harus dijauhkan dari penderita batuk rejan. Terkadang penyedia layanan kesehatan memberikan antibiotik kepada anggota keluarga dari orang yang pernah menderita batuk rejan atau orang yang pernah terpapar batuk rejan. Antibiotik dapat mencegah mereka terkena penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dalam dua bulan pertama di Tiongkok, kasus batuk rejan tercatat 20 kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah angka saat ini dalam 2 bulan pertama tahun 2024 di Tiongkok, yaitu 32.000 kasus batuk rejan.
Umumnya, penyakit virus dapat menyebar melalui kontak melalui kulit, udara, permukaan yang mengandung kuman, atau melalui tetesan air liur. Pun dengan batuk rejan. Namun, karena gejala utama penyakit ini adalah batuk, maka sebagian besar penyebarannya melalui tetesan air liur dan udara saat seseorang bersin atau batuk.
Virus tersebut menempel pada lapisan tenggorokan orang lain dan kemudian mulai menghasilkan racun tertentu. Racun ini merusak tonjolan seperti rambut yang membersihkan kotoran dan lendir. Ini adalah bagaimana peradangan terjadi di tenggorokan yang menyebabkan batuk berkepanjangan dan kesulitan bernapas.
1. Gejala yang timbul

(Menurut CDC, gejala batuk rejan biasanya timbul dalam waktu 5 hingga 10 hari setelah Anda bersentuhan dengan bakteri penyebabnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pada batuk rejan, mungkin gejala yang muncul tergolong ringan dan menyerupai gejala pilek. Namun, dikemudian hari, gejala disertai demam ringan. Dan seiring perkembangannya, gejalanya bisa menjadi parah. Kamu mungkin akan mengalami gejala seperti muntah. Batuk yang timbul juga bisa berlangsung sangat lama. Sementara bagi anak-anak dan bayi, hal ini juga dapat menyebabkan apnea tidur.
2. Antibiotik sebagai pengobatan
Pengobatan batuk rejan tergantung pada usia dan berapa lama kamu menderita infeksi. Perawatan di rumah sakit biasanya diperlukan jika mengalami batuk rejan yang parah, atau bayi berusia di bawah 6 bulan dan mengalami batuk rejan.
Menukil laman Medline Plus, jika batuk rejan didiagnosis dalam waktu tiga minggu setelah infeksi, kamu akan diberikan antibiotik untuk membantu menghentikan penyebarannya ke orang lain. Antibiotik mungkin tidak mengurangi gejala. Jika menderita batuk rejan selama lebih dari tiga minggu, kamu tidak lagi menularkan penyakit ini dan tidak memerlukan antibiotik.
3. Masih bisa dicegah
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan. Ada dua vaksin di Amerika yang dapat membantu mencegah batuk rejan, DTaP dan Tdap. Vaksin ini juga memberikan perlindungan terhadap tetanus dan difteri.
Kamu juga dapat membantu mencegah penyebaran batuk rejan (dan penyakit pernapasan lainnya) dengan:
- - Sering mencuci tangan dengan sabun dan air
- - Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci
- - Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh, termasuk mainan
- - Menutup batuk dan bersin dengan tisu atau lengan baju bagian atas, bukan tangan
- - Tinggal di rumah saat sakit
- - Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit
Ingat, bayi dan orang yang berisiko tinggi terkena penyakit serius harus dijauhkan dari penderita batuk rejan. Terkadang penyedia layanan kesehatan memberikan antibiotik kepada anggota keluarga dari orang yang pernah menderita batuk rejan atau orang yang pernah terpapar batuk rejan. Antibiotik dapat mencegah mereka terkena penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)