FITNESS & HEALTH

Pentingnya Vaksinasi Untuk Cegah Batuk Rejan

Medcom
Rabu 03 September 2025 / 20:06
Jakarta: Batuk rejan atau pertussis merupakan penyakit yang sangat berbahaya terutama bagi bayi yang masih sangat kecil. Bayi memiliki risiko tertinggi terkena batuk rejan karena kondisi biologis mereka yang belum sepenuhnya matang.

Brian Labus, PhD, MPH, REHS, seorang ahli penyakit menular, menjelaskan bahwa “Sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan mereka tidak dapat melawan pertussis atau divaksinasi dengan mudah seperti anak-anak yang lebih tua.”

Baca juga: Meski Sulit Sembuh, Batuk Rejan Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

Selain itu, banyak bayi yang terinfeksi batuk rejan oleh saudara kandung yang lebih tua yang membawa penyakit tersebut dari sekolah atau lingkungan luar. Oleh karena itu, perlindungan terhadap bayi tidak hanya berasal dari vaksinasi langsung, tetapi juga dari orang-orang di sekitarnya.
 

1. Perlindungan melalui vaksinasi orang sekitar (cocooning)


Karena bayi baru lahir terlalu muda untuk divaksinasi sendiri, strategi yang disebut “cocooning” sangat dianjurkan.

Cocooning adalah proses memberikan perlindungan kepada bayi dengan cara memvaksinasi orang-orang yang tinggal serumah dengan bayi, serta anggota keluarga dan teman yang sering berkunjung, seperti kakek-nenek atau sepupu. Dengan cara ini, risiko infeksi pada bayi dapat dikurangi secara signifikan. 

Labus menjelaskan, “Dengan memvaksinasi orang-orang yang tinggal di rumah yang sama dengan bayi, serta anggota keluarga dan teman yang sering berkunjung, seperti kakek-nenek atau sepupu, kami dapat mengurangi risiko infeksi pada bayi.” 
 

2. Pentingnya vaksinasi lengkap untuk seluruh keluarga



(Meskipun vaksin batuk rejan tidak memberikan perlindungan yang sempurna dan kekebalan dapat berkurang seiring waktu, vaksinasi tetap sangat penting. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Courtney Nichols, MD, seorang dokter spesialis penyakit menular di The Ohio State Wexner Medical Center, menekankan pentingnya memastikan seluruh keluarga telah menerima vaksinasi pertusis secara lengkap. “Ini termasuk vaksinasi tepat waktu untuk bayi dan anak-anak, serta dosis booster vaksin setiap 10 tahun untuk dewasa,” ujarnya. 

Selain itu, Zachary Hoy, M.D., spesialis penyakit menular anak di Pediatrix Medical Group, menambahkan bahwa ibu baru sebaiknya divaksinasi untuk pertussis jika belum menerima vaksin selama kehamilan. Vaksinasi pada ibu hamil dapat memberikan perlindungan tambahan bagi bayi yang baru lahir. 

Dr. Hoy juga menyarankan untuk sebisa mungkin menghindarkan bayi dari kontak dengan orang yang sedang batuk atau pilek ringan. Hal ini penting karena meskipun gejala ringan, orang tersebut bisa saja menularkan batuk rejan pada bayi yang rentan.
 

3. Vaksinasi membantu mengurangi keparahan penyakit


Meskipun vaksin batuk rejan tidak memberikan perlindungan yang sempurna dan kekebalan dapat berkurang seiring waktu, vaksinasi tetap sangat penting.

Courtney Nichols menjelaskan, “Meskipun vaksin batuk rejan tidak sempurna dan kekebalan berkurang seiring waktu, pasien yang terkena batuk rejan setelah divaksinasi cenderung mengalami penyakit yang lebih ringan.” 

Artinya, vaksinasi tidak hanya membantu mencegah infeksi, tetapi juga mengurangi keparahan penyakit jika seseorang tetap terinfeksi.

Baca juga: Bisa Fatal, Waspadai Bahaya Batuk Rejan pada Anak

Oleh karena itu, menjaga jadwal vaksinasi dan memastikan booster diberikan secara tepat waktu sangat dianjurkan untuk melindungi seluruh keluarga, terutama bayi yang paling rentan.
 

Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH