FITNESS & HEALTH
Waspadai Gejala Pneumonia Ringan dan Batuk Rejan pada Anak
Medcom
Kamis 04 September 2025 / 14:09
Jakarta: Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah anak-anak yang dirawat di ruang gawat darurat dengan diagnosis pneumonia ringan atau bronkitis akut mengalami peningkatan. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), peningkatan ini mencapai puncaknya pada akhir Agustus, dengan kelompok usia yang paling terdampak adalah anak-anak berusia 2 hingga 4 tahun.
Pneumonia ringan pada anak-anak biasanya disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae, yang dapat menyerang orang dari segala usia. Selain itu, Zachary Hoy, MD., spesialis penyakit menular anak, menyebutkan bahwa peningkatan kasus pneumonia ringan juga bisa disebabkan oleh resistensi antibiotik, yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan memperpanjang masa sakit.
Batuk rejan atau pertusis memiliki ciri khas berupa suara 'whoop' yang terdengar setelah serangan batuk hebat. Namun, dr. Hoy mengingatkan bahwa suara 'whoop' ini terkadang tidak terdengar pada anak-anak yang lebih muda.
Hal ini disebabkan karena otot pernapasan dan pita suara mereka belum cukup kuat untuk menghasilkan suara tersebut. Sebaliknya, orang tua disarankan untuk memperhatikan tanda-tanda klasik pada bayi, seperti serangan batuk yang terus-menerus disertai kemerahan pada wajah dan kemudian berhenti bernapas sejenak.
Pneumonia ringan biasanya lebih ringan pada anak-anak yang lebih tua, tetapi bayi di bawah usia 1 tahun juga sangat berisiko mengalami komplikasi. Dokter. Hoy menjelaskan, anak-anak mungkin memerlukan oksigen atau bernapas terlalu cepat sehingga tidak dapat makan dengan baik dan dapat mengalami dehidrasi.
Orang tua perlu waspada terhadap gejala pilek yang berlangsung lebih dari tujuh hingga sepuluh hari, terutama jika batuk yang menyertai semakin parah atau tidak kunjung sembuh. Gejala pneumonia ringan dapat bervariasi dari anak ke anak, namun beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Demam dengan suhu sekitar 38 derajat celcius atau di bawahnya.
2. Batuk yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
3. Kelelahan yang membuat anak tampak lemas dan kurang bersemangat.
4. Sakit kepala, menggigil, sakit tenggorokan, serta gejala pilek atau flu lainnya.
5. Bernapas cepat atau dengan suara mendengus atau mengi.
6. Kesulitan bernapas yang terlihat dari otot-otot di sekitar rusuk yang tertarik saat bernapas.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pneumonia ringan pada anak-anak biasanya disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae, yang dapat menyerang orang dari segala usia. Selain itu, Zachary Hoy, MD., spesialis penyakit menular anak, menyebutkan bahwa peningkatan kasus pneumonia ringan juga bisa disebabkan oleh resistensi antibiotik, yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan memperpanjang masa sakit.
Mengenali batuk rejan pada anak
Batuk rejan atau pertusis memiliki ciri khas berupa suara 'whoop' yang terdengar setelah serangan batuk hebat. Namun, dr. Hoy mengingatkan bahwa suara 'whoop' ini terkadang tidak terdengar pada anak-anak yang lebih muda.
Hal ini disebabkan karena otot pernapasan dan pita suara mereka belum cukup kuat untuk menghasilkan suara tersebut. Sebaliknya, orang tua disarankan untuk memperhatikan tanda-tanda klasik pada bayi, seperti serangan batuk yang terus-menerus disertai kemerahan pada wajah dan kemudian berhenti bernapas sejenak.
Gejala pneumonia ringan pada anak
Pneumonia ringan biasanya lebih ringan pada anak-anak yang lebih tua, tetapi bayi di bawah usia 1 tahun juga sangat berisiko mengalami komplikasi. Dokter. Hoy menjelaskan, anak-anak mungkin memerlukan oksigen atau bernapas terlalu cepat sehingga tidak dapat makan dengan baik dan dapat mengalami dehidrasi.
Orang tua perlu waspada terhadap gejala pilek yang berlangsung lebih dari tujuh hingga sepuluh hari, terutama jika batuk yang menyertai semakin parah atau tidak kunjung sembuh. Gejala pneumonia ringan dapat bervariasi dari anak ke anak, namun beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Demam dengan suhu sekitar 38 derajat celcius atau di bawahnya.
2. Batuk yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
3. Kelelahan yang membuat anak tampak lemas dan kurang bersemangat.
4. Sakit kepala, menggigil, sakit tenggorokan, serta gejala pilek atau flu lainnya.
5. Bernapas cepat atau dengan suara mendengus atau mengi.
6. Kesulitan bernapas yang terlihat dari otot-otot di sekitar rusuk yang tertarik saat bernapas.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)