FITNESS & HEALTH
Batasi Makanan Ini yang Dapat Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Mia Vale
Minggu 09 November 2025 / 18:52
Jakarta: Boleh dibilang cuaca saat ini tidak dapat diprediksi. Kadang pagi hari cerah, namun siang hari turun hujan. Alhasil, penyakit, utamanya flu akan mudah menyerang.
Apalagi bila daya tahan tubuh sedang rendah. Nah, yang harus diingat, selain olahraga, vitamin, pola makan juga memengaruhi seberapa baik fungsi tubuh.
Mengenai pola makan, makanan padat nutrisi dan lengkap mendukung sistem kekebalan tubuh. Namun, makanan rendah nutrisi dan tinggi makanan ultra-olahan dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh.
Memang, semua makanan dapat masuk ke dalam pola makan seimbang. Tapi sayangnya, beberapa makanan di bawah ini justru bisa melemahkan respons imun tubuh.
Dalam tinjauan medis oleh Imashi Fernando, MS, RDN, CDCES, yang ditulis oleh Jillian Kubala, MS, RD dalam Healthline, makanan dan minuman dengan pemanis buatan tertentu telah dikaitkan dengan perubahan komposisi bakteri usus, peningkatan peradangan, dan respons imun yang menurun.
Masih dalam sumber yang sama, pemanis buatan, termasuk sukralosa dan sakarin, dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri usus.
Beberapa peneliti kepada Healthline berpendapat, penggunaan pemanis buatan yang BERLEBIHAN dapat membahayakan kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah menetapkan tingkat konsumsi harian yang dapat diterima untuk pemanis buatan dan menyatakan bahwa pemanis ini aman jika dikonsumsi pada tingkat tersebut.
Tubuh membutuhkan lemak Omega-6 dan Omega-3 untuk berfungsi. Dan ada sebagian orang yang cenderung tinggi lemak Omega-6 dan rendah Omega-3. Akibatnya, dimungkinkan ada peningkatan risiko penyakit dan kemungkinan disfungsi imun.
Pola makan tinggi lemak Omega-6 tampaknya meningkatkan ekspresi lipid (lemak) pro-inflamasi yang dapat melemahkan respons imun.
Sebaliknya, pola makan tinggi lemak Omega-3 mengurangi produksi lipid tersebut dan meningkatkan fungsi imun. Lebih lanjut, studi pada orang dengan obesitas menunjukkan bahwa asupan tinggi lemak Omega-6 dalam makanan dapat menyebabkan disfungsi imun dan peningkatan risiko kondisi tertentu, seperti asma dan rinitis alergi.
.jpg)
(Dr. Airindya Bella dalam Alodokter menyebutkan makan gorengan sebenarnya bukan tidak boleh sama sekali, melainkan harus dibatasi dan dibarengi dengan makanan sehat serta bergizi seimbang. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Makanan yang digoreng mengandung sekelompok molekul tinggi yang disebut produk akhir glikasi lanjut (AGE). AGE terbentuk ketika gula bereaksi dengan protein atau lemak selama pemasakan suhu tinggi, seperti menggoreng. Jika kadar AGE menjadi terlalu tinggi dalam tubuh, bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan sel.
Para peneliti percaya bahwa pola makan tinggi AGE dapat meningkatkan kerentanan terhadap beberapa penyakit, seperti malaria. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko kondisi medis seperti sindrom metabolik, kanker tertentu, dan penyakit jantung.
Imashi Fernando juga menyebut, pola makan tinggi garam dapat memicu peradangan jaringan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun. Oleh karena itu, makanan asin seperti keripik, makanan beku, dan makanan cepat saji dapat mengganggu respons imun tubuh.
Garam juga dapat menghambat fungsi kekebalan tubuh, menekan respons anti-inflamasi, mengubah bakteri usus, dan meningkatkan produksi sel-sel kekebalan yang terlibat dalam penyakit autoimun.
Mengonsumsi karbohidrat olahan tinggi seperti roti putih dan makanan panggang manis terlalu sering dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pola makan kaya karbohidrat olahan dapat mengubah bakteri usus, yang dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.
Ingat, semua makanan di atas dapat berdampak negatif pada fungsi kekebalan tubuh. Untuk meningkatkan kesehatan dan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan sebaiknya konsumsi makanan yang seimbang dan bervariasi, konsumsi makanan utuh dan padat nutrisi sebisa mungkin, dan batasi asupan makanan ultra-olahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Apalagi bila daya tahan tubuh sedang rendah. Nah, yang harus diingat, selain olahraga, vitamin, pola makan juga memengaruhi seberapa baik fungsi tubuh.
Mengenai pola makan, makanan padat nutrisi dan lengkap mendukung sistem kekebalan tubuh. Namun, makanan rendah nutrisi dan tinggi makanan ultra-olahan dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh.
Memang, semua makanan dapat masuk ke dalam pola makan seimbang. Tapi sayangnya, beberapa makanan di bawah ini justru bisa melemahkan respons imun tubuh.
Dalam tinjauan medis oleh Imashi Fernando, MS, RDN, CDCES, yang ditulis oleh Jillian Kubala, MS, RD dalam Healthline, makanan dan minuman dengan pemanis buatan tertentu telah dikaitkan dengan perubahan komposisi bakteri usus, peningkatan peradangan, dan respons imun yang menurun.
Masih dalam sumber yang sama, pemanis buatan, termasuk sukralosa dan sakarin, dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri usus.
Beberapa peneliti kepada Healthline berpendapat, penggunaan pemanis buatan yang BERLEBIHAN dapat membahayakan kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah menetapkan tingkat konsumsi harian yang dapat diterima untuk pemanis buatan dan menyatakan bahwa pemanis ini aman jika dikonsumsi pada tingkat tersebut.
1. Makanan tinggi lemak omega-6
Tubuh membutuhkan lemak Omega-6 dan Omega-3 untuk berfungsi. Dan ada sebagian orang yang cenderung tinggi lemak Omega-6 dan rendah Omega-3. Akibatnya, dimungkinkan ada peningkatan risiko penyakit dan kemungkinan disfungsi imun.
Pola makan tinggi lemak Omega-6 tampaknya meningkatkan ekspresi lipid (lemak) pro-inflamasi yang dapat melemahkan respons imun.
Sebaliknya, pola makan tinggi lemak Omega-3 mengurangi produksi lipid tersebut dan meningkatkan fungsi imun. Lebih lanjut, studi pada orang dengan obesitas menunjukkan bahwa asupan tinggi lemak Omega-6 dalam makanan dapat menyebabkan disfungsi imun dan peningkatan risiko kondisi tertentu, seperti asma dan rinitis alergi.
2. Makanan yang digoreng
.jpg)
(Dr. Airindya Bella dalam Alodokter menyebutkan makan gorengan sebenarnya bukan tidak boleh sama sekali, melainkan harus dibatasi dan dibarengi dengan makanan sehat serta bergizi seimbang. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Makanan yang digoreng mengandung sekelompok molekul tinggi yang disebut produk akhir glikasi lanjut (AGE). AGE terbentuk ketika gula bereaksi dengan protein atau lemak selama pemasakan suhu tinggi, seperti menggoreng. Jika kadar AGE menjadi terlalu tinggi dalam tubuh, bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan sel.
Para peneliti percaya bahwa pola makan tinggi AGE dapat meningkatkan kerentanan terhadap beberapa penyakit, seperti malaria. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko kondisi medis seperti sindrom metabolik, kanker tertentu, dan penyakit jantung.
3. Makanan asin
Imashi Fernando juga menyebut, pola makan tinggi garam dapat memicu peradangan jaringan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun. Oleh karena itu, makanan asin seperti keripik, makanan beku, dan makanan cepat saji dapat mengganggu respons imun tubuh.
Garam juga dapat menghambat fungsi kekebalan tubuh, menekan respons anti-inflamasi, mengubah bakteri usus, dan meningkatkan produksi sel-sel kekebalan yang terlibat dalam penyakit autoimun.
4. Karbohidrat olahan tinggi
Mengonsumsi karbohidrat olahan tinggi seperti roti putih dan makanan panggang manis terlalu sering dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pola makan kaya karbohidrat olahan dapat mengubah bakteri usus, yang dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.
Ingat, semua makanan di atas dapat berdampak negatif pada fungsi kekebalan tubuh. Untuk meningkatkan kesehatan dan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan sebaiknya konsumsi makanan yang seimbang dan bervariasi, konsumsi makanan utuh dan padat nutrisi sebisa mungkin, dan batasi asupan makanan ultra-olahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)