FITNESS & HEALTH
Untuk Mencapai Target Nol Kematian DBD Diperlukan Peran Aktif Seluruh Pihak
A. Firdaus
Rabu 27 Maret 2024 / 15:10
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI melalui dr. Imran Pambudi, MPHM, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
“Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektror publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk," ungkap dr. Imran.
Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue. Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia.
Baca juga: Peningkatan Angka Kematian Akibat DBD Harus Disikapi dengan Langkah yang Tepat dan Segera.
Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Pada Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo.
"Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD," kata dr. Imran.

Untuk membentuk pondasi yang kuat, Kementerian Kesehatan dan Takeda menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.
Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia.
“Selain melalui program ini, komitmen kami dalam pencegahan DBD juga kami wujudkan melalui partisipasi kami sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada PR Indonesia yang telah merekognisi upaya pencegahan DBD yang kami lakukan," ujar Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht.
"Tentunya, saya juga ingin berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI untuk komitmen yang luar biasa, para mitra, dan yang tidak kalah penting adalah seluruh karyawan Takeda di Indonesia, yang atas dedikasi dan kerja keras merekalah, kami bisa mendapatkan penghargaan ini,” tutup Andreas.
Pada saat yang sama, PT Takeda Innovative Medicines (”Takeda”) hari ini mengumumkan pencapaian yang luar biasa melalui penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta.
Penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektror publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk," ungkap dr. Imran.
Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue. Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia.
Baca juga: Peningkatan Angka Kematian Akibat DBD Harus Disikapi dengan Langkah yang Tepat dan Segera.
Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Pada Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo.
"Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD," kata dr. Imran.

Untuk membentuk pondasi yang kuat, Kementerian Kesehatan dan Takeda menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.
Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia.
“Selain melalui program ini, komitmen kami dalam pencegahan DBD juga kami wujudkan melalui partisipasi kami sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada PR Indonesia yang telah merekognisi upaya pencegahan DBD yang kami lakukan," ujar Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht.
"Tentunya, saya juga ingin berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI untuk komitmen yang luar biasa, para mitra, dan yang tidak kalah penting adalah seluruh karyawan Takeda di Indonesia, yang atas dedikasi dan kerja keras merekalah, kami bisa mendapatkan penghargaan ini,” tutup Andreas.
Pada saat yang sama, PT Takeda Innovative Medicines (”Takeda”) hari ini mengumumkan pencapaian yang luar biasa melalui penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta.
Penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)