FITNESS & HEALTH
Apa Itu Sifilis? Kenali Penyebab, Cara Penularan, dan Pencegahannya
Medcom
Minggu 21 Mei 2023 / 16:00
Jakarta: Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui beberapa cara. Penyakit ini biasanya menyebar tanpa disadari oleh pengidapnya.
Dr. Rizal Fadli dalam Halodoc menjelaskan, sifilis terbentuk karena adanya infeksi bakteri Treponema palidum. Sifilis ini menular melalui sentuhan kulit luka dan selaput lendir seseorang yang terlebih dahulu terpapar sifilis
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2022, total 20 783 jiwa terkonfirmasi sifilis. Sedangkan World Health Organization (WHO) tahun 2020 mengungkapkan total 7,1 juta jiwa orang dewasa di dunia terinfeksi sifilis.
Penularan sifilis paling umum terjadi melalui hubungan seksual yang melibatkan kontak langsung dengan luka terbuka atau ruam yang disebabkan oleh infeksi sifilis. Baik hubungan seksual vaginal, anal, maupun oral dapat menyebabkan penularan penyakit ini.
Sifilis juga dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau ruam yang muncul pada kulit atau selaput lendir penderita. Sentuhan langsung dengan lesi sifilis meningkatkan risiko penularan.
.jpg)
(Sebagian besar kasus sifilis ditularkan melalui kontak seksual dan dapat ditularkan melalui kehamilan. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Meskipun jarang terjadi, penularan sifilis dapat terjadi melalui transfusi darah yang mengandung bakteri Treponema pallidum, penyebab sifilis. Namun, praktik transfusi darah yang aman dan pemeriksaan rutin terhadap darah donor telah mengurangi risiko penularan ini.
Sifilis dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada janin selama kehamilan atau saat persalinan. Infeksi sifilis pada bayi baru lahir dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian. Oleh karena itu, pemeriksaan sifilis rutin selama kehamilan sangat penting.
Untuk mencegah penularan sifilis, penting untuk menggunakan metode pengamanan yang tepat seperti kondom dalam setiap hubungan seksual. Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berbagi informasi dengan pasangan seksual juga penting untuk mengidentifikasi dan mengobati dini infeksi sifilis.
Dr. Meva Nareza via Alodokter juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan menghindari penyalahgunaan NAPZA. Pasalnya, seseorang yang dalam pengaruh alkohol dan NAPZA memiliki potensi yang agresif sehingga risiko berhubungan seks cenderung tidak aman.
Selain itu, ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara teratur. Saat pemeriksaan rutin selama kehamilan, dokter kandungan akan melakukan skrining untuk mendeteksi penyakit sifilis. Biasanya, skrining dilakukan pada trimester pertama dan akhir kehamilan.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dr. Rizal Fadli dalam Halodoc menjelaskan, sifilis terbentuk karena adanya infeksi bakteri Treponema palidum. Sifilis ini menular melalui sentuhan kulit luka dan selaput lendir seseorang yang terlebih dahulu terpapar sifilis
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2022, total 20 783 jiwa terkonfirmasi sifilis. Sedangkan World Health Organization (WHO) tahun 2020 mengungkapkan total 7,1 juta jiwa orang dewasa di dunia terinfeksi sifilis.
Berikut beberapa cara penularan sifilis:
1. Kontak seksual
Penularan sifilis paling umum terjadi melalui hubungan seksual yang melibatkan kontak langsung dengan luka terbuka atau ruam yang disebabkan oleh infeksi sifilis. Baik hubungan seksual vaginal, anal, maupun oral dapat menyebabkan penularan penyakit ini.
2. Kontak langsung dengan luka atau ruam
Sifilis juga dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau ruam yang muncul pada kulit atau selaput lendir penderita. Sentuhan langsung dengan lesi sifilis meningkatkan risiko penularan.
.jpg)
(Sebagian besar kasus sifilis ditularkan melalui kontak seksual dan dapat ditularkan melalui kehamilan. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
3. Transfusi darah
Meskipun jarang terjadi, penularan sifilis dapat terjadi melalui transfusi darah yang mengandung bakteri Treponema pallidum, penyebab sifilis. Namun, praktik transfusi darah yang aman dan pemeriksaan rutin terhadap darah donor telah mengurangi risiko penularan ini.
4. Penularan ibu ke janin
Sifilis dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada janin selama kehamilan atau saat persalinan. Infeksi sifilis pada bayi baru lahir dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian. Oleh karena itu, pemeriksaan sifilis rutin selama kehamilan sangat penting.
Untuk mencegah penularan sifilis, penting untuk menggunakan metode pengamanan yang tepat seperti kondom dalam setiap hubungan seksual. Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berbagi informasi dengan pasangan seksual juga penting untuk mengidentifikasi dan mengobati dini infeksi sifilis.
Dr. Meva Nareza via Alodokter juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan menghindari penyalahgunaan NAPZA. Pasalnya, seseorang yang dalam pengaruh alkohol dan NAPZA memiliki potensi yang agresif sehingga risiko berhubungan seks cenderung tidak aman.
Selain itu, ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara teratur. Saat pemeriksaan rutin selama kehamilan, dokter kandungan akan melakukan skrining untuk mendeteksi penyakit sifilis. Biasanya, skrining dilakukan pada trimester pertama dan akhir kehamilan.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)