FITNESS & HEALTH

Beware Guys, 4 Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Paru-paru Basah

Mia Vale
Minggu 13 Oktober 2024 / 13:06
Jakarta: "Paru-paru basah" merupakan istilah biasa untuk sindrom gangguan pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS). Kondisi ini terjadi ketika paru-paru terisi cairan, bukan udara. 

Cairan di paru-paru basah bisa berupa nanah akibat infeksi, cairan yang tersimpan di paru-paru akibat penyakit jantung, atau darah dari penyakit paru-paru atau jantung.

Paru-paru basah dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Ini adalah keadaan darurat medis dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Artikel di bawah akan menguraikan apa yang perlu kamu ketahui tentang paru-paru basah (ARDS), termasuk gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan.
 

Gejala paru-paru basah


Gejala dan tanda paru-paru basah bisa berbeda-beda, menurut Verywell Health, tergantung penyebab yang mendasarinya. Adapun gejala, seperti:

Baca juga: Apakah Mandi Malam Bisa Sebabkan Pneumonia?

- Masalah pernapasan, bisa berupa sesak napas parah, pernapasan cepat dan dangkal, atau nyeri saat bernapas

- Denyut jantung cepat yanh membuat jantung bekerja lebih keras

- Batuk, bisa berupa batuk kering yang menusuk, atau batuk yang mengeluarkan dahak

- Suara pernapasan tidak normal (rales atau crackles), yang terdengar saat paru-paru diperiksa dengan stetoskop

- Kelelahan, ini terjadi karena kadar oksigen dalam darah dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan ekstrem

- Sianosis, bibir dan kuku kebiruan terjadi karena rendahnya kadar oksigen dalam darah

Dalam kasus di mana paru-paru basah disebabkan oleh infeksi parah seperti sepsis, gejalanya juga bisa berupa tekanan 
darah rendah atau demam. Meskipun sebagian besar penderita paru-paru basah sudah dirawat di rumah sakit karena trauma, infeksi, atau penyakit lain, terkadang gejala ARDS dapat muncul di rumah.

Baca juga: Awas! 3 Gejala Paru-Paru Basah yang Perlu Segera Ditangani Dokter
 

Penyebab paru-paru basah



(Paru-paru basah, atau dikenal sebagai pneumonia, merupakan salah satu penyakit yang kerap menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat. Penyakit ini tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur, tetapi juga dipicu oleh kebiasaan-kebiasaan tertentu yang sering dianggap sepele. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Paru-paru basah terjadi ketika kantung udara kecil yang menukar oksigen dan karbon dioksida (alveoli) rusak karena penyakit atau cedera. Saat kamu menghirup udara ke paru-paru, udara memasuki saluran yang mengantarkannya ke alveoli. 

Oksigen melewati pembuluh darah kecil di alveoli dan masuk ke aliran darah. Dari sana, oksigen diangkut ke jantung, hati, ginjal, otak, dan organ lainnya. 

Ketika alveoli terganggu, cairan seperti nanah atau darah dapat menumpuk di kantung, sehingga paru-paru sulit terisi udara. Hal ini mengganggu transfer oksigen dan karbon dioksida di paru-paru. 

Banyak kondisi dan penyakit berbeda yang dapat menyebabkan paru-paru basah/ARDS. Ini mungkin termasuk:

- Infeksi virus atau bakteri, seperti pneumonia, flu
- Sepsis atau syok septik
- Cedera paru traumatis, termasuk luka bakar
- Inhalasi bahan kimia
- Menghirup muntahan atau makanan secara tidak sengaja
- Pankreatitis akut
 

1. Penggunaan alkohol


Penggunaan atau penyalahgunaan alkohol secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko sepsis, penyebab utama ARDS.

Ingat, minum alkohol dalam jumlah banyak dikaitkan dengan kondisi lain yang dapat menurunkan respons kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang dapat membuat paru-paru basah lebih mungkin terjadi. 

Orang yang menyalahgunakan alkohol kemungkinan besar akan secara tidak sengaja menghirup makanan, minuman, atau muntahan, yang dapat menggantikan udara seperti halnya darah atau nanah.
 

2. Merokok


Ada sejumlah penyakit dan kondisi yang dapat merusak fungsi paru-paru dan menciptakan lingkungan yang mendorong berkembangnya paru-paru basah/ARDS.

Pneumonia adalah salah satu contohnya. Merokok juga dapat menyebabkan kerusakan pada alveoli sehingga menyulitkan paru-paru untuk membersihkan cairan.
 

3. Faktor lingkungan


Paparan bahan kimia beracun atau polusi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang semakin parah seiring berjalannya waktu.

ARDS/paru-paru basah juga dapat terjadi akibat paparan asap kimia berbahaya secara tiba-tiba (atau kombinasi racun, seperti pemutih dan amonia) yang dapat merusak paru-paru dengan cepat.
 

4. Hidup tidak sehat dan kurang olahraga


Menjaga gaya hidup yang sehat dengan olahraga teratur, pola makan seimbang, dan cukup istirahat dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melindungi kesehatan paru-paru

Kondisi berbahaya, ARDS atau paru-paru basah terjadi ketika paru-paru rusak karena penyakit atau cedera dan terisi cairan, bukan udara. Hal ini mengganggu aliran udara di paru-paru dan transfer oksigen ke seluruh tubuh. 

Kegagalan organ dan, dalam beberapa kasus, kematian dapat terjadi. ARDS dapat berkembang secara tiba-tiba dan menyebabkan kerusakan dengan cepat. 

Selain mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko kamu, penting untuk mengetahui tanda-tanda ARDS (kesulitan bernapas, bibir/kuku kebiruan, dan lainnya.)

Segera cari pertolongan medis jika hal itu terjadi. Perawatan dapat membantu mengatasi gejala dan membantu kamu pulih, meskipun efektivitasnya bergantung pada kasusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH