FITNESS & HEALTH
Upaya Eliminasi TBC di Indonesia Dianugerahi 'Champion of Change Award'
Yatin Suleha
Rabu 26 November 2025 / 07:05
Jakarta: Upaya Indonesia mempercepat eliminasi tuberkulosis (TBC) mendapat pengakuan dunia. Melalui inovasi kebijakan dan pemanfaatan teknologi, termasuk AI, Indonesia dianugerahi “Champions of Change Award” dalam UNION World Conference on Lung Health 2025 di Copenhagen pada Kamis, 20 November 2025.
Penghargaan diterima oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Benjamin Paulus Octavianus (dr. Benny) pada acara Qure.ai High-Level Side Event. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan kesehatan di Indonesia.
“Keberhasilan percepatan eliminasi TB adalah kerja kolektif. Ini bukan hanya agenda sektor kesehatan, tetapi agenda nasional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Wamenkes.
Selain menerima penghargaan, Indonesia juga menjadi sorotan dalam sesi “Scaling with Certainty: The AI Roadmap to Financially Sustainable Global Health”, di mana Wamenkes hadir sebagai Distinguished Special Guest of Honour.
Dalam kesempatan itu, Indonesia memaparkan strategi untuk memastikan keberlanjutan pembiayaan kesehatan sekaligus mengoptimalkan peran AI dalam percepatan eliminasi penyakit.
.jpg)
(Upaya Indonesia mempercepat eliminasi tuberkulosis (TBC) mendapat pengakuan dunia “Champions of Change Award” dalam UNION World Conference on Lung Health 2025 di Copenhagen. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Indonesia kini menjadi salah satu negara yang paling maju dalam pemanfaatan teknologi digital dan AI untuk kesehatan.
Teknologi ini telah digunakan dalam deteksi dini, sistem surveilans terpusat, dan pemantauan pengobatan TBC—yang terbukti mempercepat diagnosis, meningkatkan efektivitas terapi, dan memberikan efisiensi pembiayaan jangka panjang.
Implementasi ini menjadikan Indonesia rujukan global dalam pengembangan strategi eliminasi penyakit berbasis inovasi teknologi.
Kementerian Kesehatan terus memperkuat komitmen percepatan eliminasi TBC melalui transformasi layanan primer, peningkatan kapasitas laboratorium, digitalisasi layanan, serta kolaborasi lintas sektor.
Ke depan, pemanfaatan teknologi, termasuk AI, akan diperluas untuk memastikan deteksi lebih akurat, pengobatan lebih cepat, dan perlindungan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Penghargaan diterima oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Benjamin Paulus Octavianus (dr. Benny) pada acara Qure.ai High-Level Side Event. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan kesehatan di Indonesia.
“Keberhasilan percepatan eliminasi TB adalah kerja kolektif. Ini bukan hanya agenda sektor kesehatan, tetapi agenda nasional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Wamenkes.
Selain menerima penghargaan, Indonesia juga menjadi sorotan dalam sesi “Scaling with Certainty: The AI Roadmap to Financially Sustainable Global Health”, di mana Wamenkes hadir sebagai Distinguished Special Guest of Honour.
Dalam kesempatan itu, Indonesia memaparkan strategi untuk memastikan keberlanjutan pembiayaan kesehatan sekaligus mengoptimalkan peran AI dalam percepatan eliminasi penyakit.
.jpg)
(Upaya Indonesia mempercepat eliminasi tuberkulosis (TBC) mendapat pengakuan dunia “Champions of Change Award” dalam UNION World Conference on Lung Health 2025 di Copenhagen. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Indonesia kini menjadi salah satu negara yang paling maju dalam pemanfaatan teknologi digital dan AI untuk kesehatan.
Teknologi ini telah digunakan dalam deteksi dini, sistem surveilans terpusat, dan pemantauan pengobatan TBC—yang terbukti mempercepat diagnosis, meningkatkan efektivitas terapi, dan memberikan efisiensi pembiayaan jangka panjang.
Implementasi ini menjadikan Indonesia rujukan global dalam pengembangan strategi eliminasi penyakit berbasis inovasi teknologi.
Kementerian Kesehatan terus memperkuat komitmen percepatan eliminasi TBC melalui transformasi layanan primer, peningkatan kapasitas laboratorium, digitalisasi layanan, serta kolaborasi lintas sektor.
Ke depan, pemanfaatan teknologi, termasuk AI, akan diperluas untuk memastikan deteksi lebih akurat, pengobatan lebih cepat, dan perlindungan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)