FITNESS & HEALTH
6 Sistem Tubuh Ini Berpengaruh Negatif saat Kamu Kurang Tidur
Aulia Putriningtias
Jumat 12 September 2025 / 14:10
Jakarta: Kurang tidur terjadi ketika tidak cukup tidur, atau tak mendapatkan tidur yang baik dan berkualitas. Sistem-sistem tubuh akan berpengaruh ke hal negatif ketika kita mengalami ini.
Tidur adalah sesuatu yang dibutuhkan setiap orang, dan kebanyakan orang membutuhkan jumlah yang sama, tergantung usia. Jumlah tersebut juga berubah seiring bertambahnya usia.
Masalah kurang tidur bisa bersifat jangka pendek, yang memengaruhi satu atau beberapa malam. Namun, bisa juga menjadi masalah kronis yang berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Baca juga: Menjadi 'Burung Hantu Malam' Bisa Berefek pada Kesehatan
Kurang tidur dapat terjadi karena berbagai alasan, banyak di antaranya tidak berbahaya, tetapi juga merupakan gejala utama dari kondisi kesehatan tertentu.
Adapun jumlah rata-rata tidur harian yang dibutuhkan, berdasarkan usia, adalah:
- Bayi baru lahir (hingga usia 3 bulan): 14 hingga 17 jam.
- Bayi (usia 4 hingga 12 bulan): 12 hingga 16 jam, termasuk waktu tidur siang.
- Anak kecil (usia 1 hingga 5 tahun): 10 hingga 14 jam, termasuk waktu tidur siang.
- Anak usia sekolah (6 hingga 12 tahun): 9 hingga 12 jam.
- Remaja (usia 13 hingga 18 tahun): 8 hingga 10 jam.
- Dewasa (18 tahun ke atas): 7 hingga 9 jam.
Kurang tidur bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Bagi sebagian orang, kurang tidur terjadi karena mereka tetap terjaga, alih-alih tidur. Bagi yang lain, mereka tetap tidur, tetapi tidak mendapatkan tidur yang berkualitas, sehingga mereka tetap terbangun dengan perasaan lelah.
Kurang tidur sangat umum terjadi. Para ahli memperkirakan antara 50 juta hingga 70 juta orang dewasa di Amerika Serikat memenuhi kriteria medis untuk kurang tidur pada suatu waktu.
Hampir setiap manusia mengalami kurang tidur di beberapa titik dalam hidup mereka. Bagi sebagian orang, ini hanyalah masalah yang lebih besar atau lebih lama, atau terjadi karena alasan yang lebih serius.
Kurang tidur biasanya bukan masalah besar dalam jangka waktu terbatas dan terisolasi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur kronis dapat menyebabkan atau berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan.
Kurang tidur memiliki berbagai dampak negatif pada tubuh. Dilansir dalam Cleveland Clinic dan Sleep Foundation, dampak negatif tersebut dapat memengaruhi sistem, organ, dan proses tubuh berikut:
Kurang tidur memiliki efek jangka panjang yang merusak kesehatan jantung dan peredaran darah. Orang dengan kurang tidur kronis lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi (hiperlipidemia).
Orang dengan kurang tidur kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Pertahanan alami tubuh terhadap infeksi tidak dapat berfungsi dengan baik jika tidak cukup tidur.
Orang yang kurang tidur cenderung lebih sensitif terhadap rasa sakit, artinya mereka lebih mudah merasakan sakit, rasa sakitnya lebih intens, atau keduanya.
Kurang tidur memiliki efek yang sangat negatif pada kerja otak. Meskipun para ahli belum sepenuhnya memahami peran tidur dalam fungsi otak, mereka tahu bahwa tidur merupakan bagian penting dari cara seseorang belajar dan mengingat.
Kurang tidur juga berdampak negatif pada kesehatan mental, sehingga lebih sulit mengelola dan memproses emosi. Orang yang kurang tidur lebih mungkin mengalami gejala depresi dan kecemasan.
Melihat berbagai dampak kurang tidur di atas, penting bagi kita untuk kembali memperbaiki waktu dan kualitas tidur. Hal ini agar tubuh bisa beristirahat dengan baik sehingga membuat kita lebih siap untuk menjalani hari.
Apabila mengalami masalah gangguan tidur, segera menghubungi tenaga kesehatan untuk melakukan konsultasi dan mendapatkan penanganan secara cepat dan sesuai dengan permasalahan tidur yang dialami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tidur adalah sesuatu yang dibutuhkan setiap orang, dan kebanyakan orang membutuhkan jumlah yang sama, tergantung usia. Jumlah tersebut juga berubah seiring bertambahnya usia.
Masalah kurang tidur bisa bersifat jangka pendek, yang memengaruhi satu atau beberapa malam. Namun, bisa juga menjadi masalah kronis yang berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Baca juga: Menjadi 'Burung Hantu Malam' Bisa Berefek pada Kesehatan
Kurang tidur dapat terjadi karena berbagai alasan, banyak di antaranya tidak berbahaya, tetapi juga merupakan gejala utama dari kondisi kesehatan tertentu.
Adapun jumlah rata-rata tidur harian yang dibutuhkan, berdasarkan usia, adalah:
- Bayi baru lahir (hingga usia 3 bulan): 14 hingga 17 jam.
- Bayi (usia 4 hingga 12 bulan): 12 hingga 16 jam, termasuk waktu tidur siang.
- Anak kecil (usia 1 hingga 5 tahun): 10 hingga 14 jam, termasuk waktu tidur siang.
- Anak usia sekolah (6 hingga 12 tahun): 9 hingga 12 jam.
- Remaja (usia 13 hingga 18 tahun): 8 hingga 10 jam.
- Dewasa (18 tahun ke atas): 7 hingga 9 jam.
Kurang tidur bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Bagi sebagian orang, kurang tidur terjadi karena mereka tetap terjaga, alih-alih tidur. Bagi yang lain, mereka tetap tidur, tetapi tidak mendapatkan tidur yang berkualitas, sehingga mereka tetap terbangun dengan perasaan lelah.
Seberapa umum kurang tidur terjadi?
Kurang tidur sangat umum terjadi. Para ahli memperkirakan antara 50 juta hingga 70 juta orang dewasa di Amerika Serikat memenuhi kriteria medis untuk kurang tidur pada suatu waktu.
Hampir setiap manusia mengalami kurang tidur di beberapa titik dalam hidup mereka. Bagi sebagian orang, ini hanyalah masalah yang lebih besar atau lebih lama, atau terjadi karena alasan yang lebih serius.
Kurang tidur biasanya bukan masalah besar dalam jangka waktu terbatas dan terisolasi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur kronis dapat menyebabkan atau berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan.
Apa saja masalah kesehatan yang bisa terjadi saat kurang tidur?
Kurang tidur memiliki berbagai dampak negatif pada tubuh. Dilansir dalam Cleveland Clinic dan Sleep Foundation, dampak negatif tersebut dapat memengaruhi sistem, organ, dan proses tubuh berikut:
1. Jantung dan sistem peredaran darah
Kurang tidur memiliki efek jangka panjang yang merusak kesehatan jantung dan peredaran darah. Orang dengan kurang tidur kronis lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi (hiperlipidemia).
2. Sistem metabolisme
Orang dengan kurang tidur kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
3. Sistem kekebalan tubuh
Pertahanan alami tubuh terhadap infeksi tidak dapat berfungsi dengan baik jika tidak cukup tidur.
4. Sistem saraf
Orang yang kurang tidur cenderung lebih sensitif terhadap rasa sakit, artinya mereka lebih mudah merasakan sakit, rasa sakitnya lebih intens, atau keduanya.
5. Otak
Kurang tidur memiliki efek yang sangat negatif pada kerja otak. Meskipun para ahli belum sepenuhnya memahami peran tidur dalam fungsi otak, mereka tahu bahwa tidur merupakan bagian penting dari cara seseorang belajar dan mengingat.
6. Kesehatan mental
Kurang tidur juga berdampak negatif pada kesehatan mental, sehingga lebih sulit mengelola dan memproses emosi. Orang yang kurang tidur lebih mungkin mengalami gejala depresi dan kecemasan.
Melihat berbagai dampak kurang tidur di atas, penting bagi kita untuk kembali memperbaiki waktu dan kualitas tidur. Hal ini agar tubuh bisa beristirahat dengan baik sehingga membuat kita lebih siap untuk menjalani hari.
Apabila mengalami masalah gangguan tidur, segera menghubungi tenaga kesehatan untuk melakukan konsultasi dan mendapatkan penanganan secara cepat dan sesuai dengan permasalahan tidur yang dialami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)