FITNESS & HEALTH

5 Hal 'Baik' yang Bisa Berdampak Buruk pada Sistem Kekebalan Tubuh

Mia Vale
Senin 19 Mei 2025 / 13:40
Jakarta: Menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Pasalnya, imun tubuh bertindak sebagai garis pertahanan pertama tubuh kita terhadap infeksi dan penyakit. 

Ada beberapa faktor yang berada di luar kendali kita dalam hal mencegah penyakit. Namun, gaya hidup dan pilihan pola makan bisa berdampak besar pada cara tubuh kita melawan penyakit atau infeksi. Memang terkadang, beberapa hal yang dianggap "sehat" dapat secara tidak sengaja membahayakan fungsi kekebalan tubuh. 

Ya, beberapa hal yang kedengarannya baik untuk tubuh, mungkin sebenarnya, tidak begitu baik untuk kesehatan kekebalan tubuh kita. Melalui laman Eating Well, beberapa ahli diet terdaftar akan berbagi beberapa hal "baik" yang justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan kekebalan tubuh. 

Dan para ahli juga akan membantu kamu mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga: Apakah Gen Z Berisiko Terkena Frozen Shoulder? Ini Jawaban Dokter
 

1. Konsumsi zat besi berlebihan 



(Kelebihan zat besi dalam tubuh, terutama jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius salah satunya kerusakan organ vital. Kerang adalah salah satu makanan yang mengandung zat besi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Seng merupakan suplemen populer yang dikonsumsi orang saat merasa tidak enak badan. Apalagi suplemen ini semakin populer setelah data menunjukkan bahwa suplemen seng dapat memberikan dampak positif pada hasil infeksi covid-19 lalu. 

Namun ternyata, "Mengonsumsi suplemen zinc secara berlebihan dapat mengganggu penyerapan zat besi dan tembaga," ungkap Lisa Andrews, M.Ed., RD, LD, seorang ahli diet terdaftar di Cincinnati. 

Tembaga sendiri sangat penting untuk perkembangan dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh, khususnya neutrofil dan limfosit, yang sangat penting untuk pertahanan tubuh terhadap infeksi. 

Jadi disarankan untuk mendapatkan zinc secara alami dari makanan melalui biji-bijian utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, buncis, lentil, unggas, dan sereal yang diperkaya. 
 

2. Terlalu hidup bersih   


Menjaga kebersihan yang baik sangat penting untuk mencegah penyakit. Tapi membersihkan lingkungan dan tubuh secara berlebihan atau terus-menerus dapat membatasi paparan kita terhadap berbagai mikroorganisme yang perlu dipelajari oleh sistem kekebalan tubuh. 

Konsep ini merupakan bagian dari "hipotesis kebersihan," yang menyatakan bahwa kurangnya paparan agen infeksius, mikroorganisme simbiosis, dan parasit pada masa kanak-kanak meningkatkan kerentanan terhadap penyakit alergi dan gangguan autoimun. 

Ketika kita melindungi diri dari organisme ini, sistem kekebalan tubuh kita mungkin menjadi kurang efektif dan lebih rentan bereaksi berlebihan terhadap zat-zat yang tidak berbahaya, yang mengakibatkan alergi atau kondisi terkait kekebalan lainnya. 

Yang harus dilakukan sebagai langkah dasar, jangan lewatkan mencuci tangan. Ingat, kebersihan tangan memainkan peran paling penting dalam kegiatan pengendalian infeksi. 
 

3. Makan makanan rendah lemak 


"Mengonsumsi makanan rendah lemak mungkin tampak seperti hal yang baik. Tapi sayangnya, kamu akan kehilangan lemak sehat yang sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan," jelas Michelle Rauch, M.Sc., RDN, ahli gizi terdaftar untuk The Actors Fund. 

"Lemak sehat meliputi lemak tak jenuh seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan tertentu, serta lemak tak jenuh ganda seperti yang ditemukan dalam ikan berlemak (seperti salmon dan sarden), biji chia, dan kenari. 

Pun dengan asam lemak Omega-3 dan Omega-6, penting untuk kekebalan tubuh. Alasanya, asam lemak Omega-3 dan Omega-6 sangat penting untuk produksi eikosanoid, di mana berperan dalam respons kekebalan tubuh dengan memberi tahu tubuh cara merespons situasi, termasuk cedera atau infeksi.
 

4. Olahraga berlebihan 


Olahraga teratur penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat. Tapi bukan berarti berlebihan. Ketika seseorang melakukan latihan intensitas tinggi atau latihan berkepanjangan tanpa pemulihan yang memadai, tubuh bisa mengalami peningkatan kadar hormon stres, seperti kortisol. 

Peningkatan kortisol dapat menghambat fungsi sel-sel kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. 

Selain itu, olahraga yang berlebihan juga dapat dikaitkan dengan peradangan dan mengganggu keseimbangan bakteri usus yang bermanfaat yang sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat. Pastikan saat melakukan olahraga berat, prioritaskan istirahat dan pemulihan.

Baca juga: Dokter Sebut Lutetium PSMA, Pengobatan Kanker Prostat Minim Efek Samping
 

5. Terlalu mengandalkan suplemen 


Dengan mengandalkan suplemen daripada makanan utuh, kamu mungkin secara tidak sengaja kehilangan senyawa tertentu. Hesperidin, contohnya, menawarkan sifat pelindung dan nutrisi sinergis lainnya yang ditemukan dalam makanan, dan pada akhirnya membahayakan kesehatan kekebalan tubuh secara keseluruhan. 

Misal, mereka sangat bergantung pada suplemen vitamin C untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Tapi mereka mengabaikan asupan buah jeruk, seperti jeruk dan jeruk bali. 

Meskipun vitamin C penting untuk fungsi kekebalan tubuh, buah-buahan ini juga mengandung hesperidin, flavonoid kuat yang menawarkan manfaat kesehatan tambahan, seperti mengurangi peradangan dan memberikan perlindungan antioksidan.

Dengan begitu, artinya hal yang "baik" pun dapat memiliki sisi buruk dalam hal kesehatan kekebalan tubuh. Menerapkan moderasi dan memerhatikan kebiasaan dapat membantu memastikan bahwa faktor-faktor yang tampaknya positif ini berkontribusi pada kesejahteraan kita daripada menguranginya. Ingat, menemukan keseimbangan adalah kunci untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat dan tangguh!


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH