FITNESS & HEALTH
Apakah Gen Z Berisiko Terkena Frozen Shoulder? Ini Jawaban Dokter
A. Firdaus
Jumat 16 Mei 2025 / 18:51
Jakarta: Frozen shoulder adalah nyeri dan kaku di area bahu yang membuat penderitanya sulit menggerakkan sendi bahu atau lengan atas. Keluhan ini dapat berlangsung selama beberapa bulan, bahkan beberapa tahun.
Sendi bahu memiliki kapsul pembungkus yang berfungsi melindungi tulang, ligamen, dan tendon. Frozen shoulder terjadi ketika kapsul pelindung menebal karena cedera atau tidak digerakkan dalam waktu lama. Akibatnya, pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.
Frozen shoulder atau kapsulitis adhesif, umumnya terjadi pada orang berusia 40 hingga 60 tahun, dengan wanita lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan pria. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, namun memiliki prevalensi sekitar 3-5% pada populasi umum.
Lalu apakah Generasi Z bisa berisiko mengalami frozen shoulder? Spesialis Orthopedi Masalah Siku dan Bahu dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K), Subsp.OBS dalam acara Media Gathering RS Premier Bintaro menekankan, siapa pun bisa berpeluang mengalami kondisi ini, tak terkecuali Gen Z.
Baca juga: Terlalu Lama Duduk Saat Bekerja, Ini 3 Hal yang Bisa Terjadi
Namun, dr. Jefri mengatakan sangat jarang terjadi di usia muda, tapi lebih sering usia 40 tahun ke atas. Sejauh ini penyebabnya karena ada masalah anatomi pada struktur bahu.
"Orang enggak mudah cedera kalau aktivitasnya tidak berat. Tapi kalau ada masalah di postur atau habit posisi duduk yang lama depan komputer, kerja, cenderung berisiko," terang dr. Jefri.
Dokter Jeffri coba memberikan tips agar generasi muda tak mudah terkena frozen shoulder. Yang paling bisa dilakukan adalah, perhatikan kebiasaan dan lingkungan kerja dalam keseharian kamu. Kebiasaan tersebut perlu dilakukan demi menjaga keseimbangan tubuh.
"Kemudian saat kita duduk, pada posisi yang lama selama berjam-jam pastikan duduk di posisi ergonomis. Setiap 1-2 jam berdiri, stretching, perbaiki postur. Selanjutnya rajin-rajinlah olahraga agar postur otot tetap aktif. Misalnya renang, lari, sepeda dan lainnya," papar dr. Jefri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sendi bahu memiliki kapsul pembungkus yang berfungsi melindungi tulang, ligamen, dan tendon. Frozen shoulder terjadi ketika kapsul pelindung menebal karena cedera atau tidak digerakkan dalam waktu lama. Akibatnya, pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.
Frozen shoulder atau kapsulitis adhesif, umumnya terjadi pada orang berusia 40 hingga 60 tahun, dengan wanita lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan pria. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, namun memiliki prevalensi sekitar 3-5% pada populasi umum.
Lalu apakah Generasi Z bisa berisiko mengalami frozen shoulder? Spesialis Orthopedi Masalah Siku dan Bahu dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K), Subsp.OBS dalam acara Media Gathering RS Premier Bintaro menekankan, siapa pun bisa berpeluang mengalami kondisi ini, tak terkecuali Gen Z.
Baca juga: Terlalu Lama Duduk Saat Bekerja, Ini 3 Hal yang Bisa Terjadi
Namun, dr. Jefri mengatakan sangat jarang terjadi di usia muda, tapi lebih sering usia 40 tahun ke atas. Sejauh ini penyebabnya karena ada masalah anatomi pada struktur bahu.
"Orang enggak mudah cedera kalau aktivitasnya tidak berat. Tapi kalau ada masalah di postur atau habit posisi duduk yang lama depan komputer, kerja, cenderung berisiko," terang dr. Jefri.
Dokter Jeffri coba memberikan tips agar generasi muda tak mudah terkena frozen shoulder. Yang paling bisa dilakukan adalah, perhatikan kebiasaan dan lingkungan kerja dalam keseharian kamu. Kebiasaan tersebut perlu dilakukan demi menjaga keseimbangan tubuh.
"Kemudian saat kita duduk, pada posisi yang lama selama berjam-jam pastikan duduk di posisi ergonomis. Setiap 1-2 jam berdiri, stretching, perbaiki postur. Selanjutnya rajin-rajinlah olahraga agar postur otot tetap aktif. Misalnya renang, lari, sepeda dan lainnya," papar dr. Jefri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)