FITNESS & HEALTH
Terlalu Lama Duduk Saat Bekerja, Ini 3 Hal yang Bisa Terjadi
Aulia Putriningtias
Selasa 29 April 2025 / 17:50
Jakarta: Kita sebagai pekerja kantoran memang selalu mengandalkan duduk dalam bekerja. Pekerjaan kantor dapat menyebabkan nyeri punggung dan lemak tubuh berlebih. Perilaku duduk di kantor juga dapat memengaruhi bokong.
Tak sedikit menghubungkan dengan gaya hidup sedentary. Jenis ini dan kebiasaan duduk di kantor dalam waktu lama merupakan faktor risiko diabetes tipe 2, obesitas, penyakit arteri koroner, dan gangguan muskuloskeletal, sebagaimana sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of Lifestyle Medicine.
Bahkan, ada istilah 'office chair butt' yang sedang tren di media sosial. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena ketika duduk dalam waktu lama di kursi kantor menyebabkan ketidakseimbangan otot, terutama di bagian bokong.
Baca juga: Jangan Remehkan Asam Urat, Bisa Berisiko Penyakit Ginjal
Fisioterapis Shazia Shadab dalam HealthShots mengatakan bahwa fenomena ini menyebabkan otot tampak pipih, lemah, atau kurang berkembang.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika orang menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk tanpa melakukan gerakan atau latihan yang tepat, yang memengaruhi bentuk dan kekencangan otot alami bokong.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal Of Environmental Research And Public Health, para peserta yang melakukan pekerjaan duduk di depan komputer selama dua jam. Akibatnya merasakan ketidaknyamanan di seluruh bagian tubuh mereka, terutama di punggung bawah dan area pinggul, paha, dan bokong.
Menurut Shadab, tiga hal ini bisa terjadi ketika kita terlalu banyak duduk, terutama saat bekerja di atas kursi kantor, antara lain:
.jpg)
(Ada istilah 'office chair butt' yang sedang tren di media sosial. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena ketika duduk dalam waktu lama di kursi kantor menyebabkan ketidakseimbangan otot, terutama di bagian bokong. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Tanda paling kentara dari bokong yang sering digunakan di kantor adalah otot bokong yang kempes. Bila menghabiskan waktu berjam-jam duduk tanpa menggerakkan bokong, otot-otot tersebut dapat menjadi lemah dan kurang berkembang. Hal ini membuat bentuk bokong tampak kurang kencang atau membulat, sehingga tampak lebih kempes.
Duduk dalam waktu lama, terutama dengan postur yang buruk, dapat memengaruhi kesejajaran tulang belakang dan pinggul. Hal ini dapat menyebabkan tanda-tanda postur yang buruk seperti bahu yang membungkuk atau membulat.
Selain itu, terjadi pula panggul yang condong ke depan, yang dapat membuat punggung bagian bawah melengkung berlebihan. Pinggul mungkin tampak lebih tertekuk atau terlalu kencang, yang selanjutnya dapat menekankan perataan bokong.
Baca juga: 6 Manfaat Fisioterapi untuk Kehamilan, Salah Satunya Dirasakan Oleh Aaliyah Massaid
Melalui gerakan dan latihan, akan kehilangan kekencangan dan kekencangan otot. Kulit di sekitar bokong mungkin tampak kurang kencang dibandingkan saat otot bokong berkembang dengan baik.
Itulah hal-hal yang dapat terjadi ketika kita terlalu duduk lama tanpa menggerakkan tubuh. Pentingnya untuk tetap menerapkan kebiasaan gaya hidup dan latihan yang benar dalam menghindari hal-hal yang bisa muncul seperti di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tak sedikit menghubungkan dengan gaya hidup sedentary. Jenis ini dan kebiasaan duduk di kantor dalam waktu lama merupakan faktor risiko diabetes tipe 2, obesitas, penyakit arteri koroner, dan gangguan muskuloskeletal, sebagaimana sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of Lifestyle Medicine.
Bahkan, ada istilah 'office chair butt' yang sedang tren di media sosial. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena ketika duduk dalam waktu lama di kursi kantor menyebabkan ketidakseimbangan otot, terutama di bagian bokong.
Baca juga: Jangan Remehkan Asam Urat, Bisa Berisiko Penyakit Ginjal
Fisioterapis Shazia Shadab dalam HealthShots mengatakan bahwa fenomena ini menyebabkan otot tampak pipih, lemah, atau kurang berkembang.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika orang menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk tanpa melakukan gerakan atau latihan yang tepat, yang memengaruhi bentuk dan kekencangan otot alami bokong.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal Of Environmental Research And Public Health, para peserta yang melakukan pekerjaan duduk di depan komputer selama dua jam. Akibatnya merasakan ketidaknyamanan di seluruh bagian tubuh mereka, terutama di punggung bawah dan area pinggul, paha, dan bokong.
Menurut Shadab, tiga hal ini bisa terjadi ketika kita terlalu banyak duduk, terutama saat bekerja di atas kursi kantor, antara lain:
1. Bokong kempes
.jpg)
(Ada istilah 'office chair butt' yang sedang tren di media sosial. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena ketika duduk dalam waktu lama di kursi kantor menyebabkan ketidakseimbangan otot, terutama di bagian bokong. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Tanda paling kentara dari bokong yang sering digunakan di kantor adalah otot bokong yang kempes. Bila menghabiskan waktu berjam-jam duduk tanpa menggerakkan bokong, otot-otot tersebut dapat menjadi lemah dan kurang berkembang. Hal ini membuat bentuk bokong tampak kurang kencang atau membulat, sehingga tampak lebih kempes.
2. Perubahan postur
Duduk dalam waktu lama, terutama dengan postur yang buruk, dapat memengaruhi kesejajaran tulang belakang dan pinggul. Hal ini dapat menyebabkan tanda-tanda postur yang buruk seperti bahu yang membungkuk atau membulat.
Selain itu, terjadi pula panggul yang condong ke depan, yang dapat membuat punggung bagian bawah melengkung berlebihan. Pinggul mungkin tampak lebih tertekuk atau terlalu kencang, yang selanjutnya dapat menekankan perataan bokong.
Baca juga: 6 Manfaat Fisioterapi untuk Kehamilan, Salah Satunya Dirasakan Oleh Aaliyah Massaid
3. Lemah atau kurang kencang
Melalui gerakan dan latihan, akan kehilangan kekencangan dan kekencangan otot. Kulit di sekitar bokong mungkin tampak kurang kencang dibandingkan saat otot bokong berkembang dengan baik.
Itulah hal-hal yang dapat terjadi ketika kita terlalu duduk lama tanpa menggerakkan tubuh. Pentingnya untuk tetap menerapkan kebiasaan gaya hidup dan latihan yang benar dalam menghindari hal-hal yang bisa muncul seperti di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)