FITNESS & HEALTH
3 Berita Terpopuler Gaya: Tanda Si Kecil DBD Hingga Alzheimer
Yatin Suleha
Minggu 22 September 2024 / 06:56
Jakarta: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu serangan yang selalu datang di Indonesia, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Gejala awal DBD kerap kali disepelekan, padahal tidak boleh, loh!
Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, DBD memiliki risiko yang menyebabkan kematian. Gejala awalnya perlu dikenali.
Anak yang terkena DBD akan mengalami tingkat kesakitan, keparahan, dan kematian yang tinggi. Sekitar 73 persen kasus DBD terjadi pada usia 5-4 tahun, dengan proporsi angka kematian sebesar 49 persen yang terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Sabtu, 21 September 2024:
Bagi anak-anak, gejala DBD yang dialami memiliki ciri yang khas. Gejala tersebut adalah demam yang dapat tiba-tiba turun, tetapi disertai gejala lain seperti nyeri perut dan munculnya pendarahan.
"Ada tiga fase dalam perjalanan penyakit dengue (DBD) selama tujuh hari, yakni fase demam, fase kritis, dan pemulihan," ungkapnya dalam acara Diskusi Media Penanggulangan DBD bersama Takeda Indonesia di Jakarta, Kamis, 19 September 2024.
Turunnya demam tersebut merupakan bagian dari fase kritis perjalanan penyakit DBD. Tak jarang orang tua menganggap ini adalah proses sembuh si anak. Padahal, pada fase kritis begini, perlu segera dtindak dan dipantau agar tidak fatal.
Selengkapnya klik di sini
Siapa bilang pria tak bisa mengalami Menopause? Buktinya pria juga bisa mengalami hal serupa di masa paruh baya. Kondisi ini dikenal dengan sebutan andropause.
Andropause menurut spesialis andrologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Androniko Setiawan Sp. And, adalah penurunan fungsi testis pada pria. Sehingga, situasi ini membuat penurunan kadar hormon testosteron darah.
"Hormon testosteron pria adalah yang paling penting, dan itu diproduksi sekira 95 persen oleh testis. Jika testisnya bermasalah, bakal mengganggu testosteron," ujar dr. Androniko saat Small Group Media Discussion RS Pondok Indah Group: Kenali Andropause, Penurunan Hormon pada Pria.
Selengkapnya klik di sini
Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan bahwa proporsi penduduk di Indonesia umur 60 tahun ke atas diproyeksikan meningkat. Di mana dari 9,0 persen atau 23 juta penduduk pada 2015, menjadi 19,9 persen atau setara dengan 63,3 juta penduduk pada 2045.
Kelompok umur 60 tahun ke atas disebut sebagai 'Tsunami Perak' yang akan mencakup sekitar seperempat dari seluruh populasi Nasional. Secara bersamaan, proyeksi terbaru juga menunjukkan bahwa di Indonesia akan mengalami peningkatan kasus demensia dan penyakit Alzheimer, bentuk demensia yang paling umum.
Data ini menimbulkan pertanyaan penting, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan risiko Alzheimer?
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, DBD memiliki risiko yang menyebabkan kematian. Gejala awalnya perlu dikenali.
Anak yang terkena DBD akan mengalami tingkat kesakitan, keparahan, dan kematian yang tinggi. Sekitar 73 persen kasus DBD terjadi pada usia 5-4 tahun, dengan proporsi angka kematian sebesar 49 persen yang terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Sabtu, 21 September 2024:
1. Moms, Waspada Ya! Tanda Ini Bisa Jadi si Kecil Mengalami DBD
Bagi anak-anak, gejala DBD yang dialami memiliki ciri yang khas. Gejala tersebut adalah demam yang dapat tiba-tiba turun, tetapi disertai gejala lain seperti nyeri perut dan munculnya pendarahan.
"Ada tiga fase dalam perjalanan penyakit dengue (DBD) selama tujuh hari, yakni fase demam, fase kritis, dan pemulihan," ungkapnya dalam acara Diskusi Media Penanggulangan DBD bersama Takeda Indonesia di Jakarta, Kamis, 19 September 2024.
Turunnya demam tersebut merupakan bagian dari fase kritis perjalanan penyakit DBD. Tak jarang orang tua menganggap ini adalah proses sembuh si anak. Padahal, pada fase kritis begini, perlu segera dtindak dan dipantau agar tidak fatal.
Selengkapnya klik di sini
2. Mengenal Andropause, Menopause-nya Pria Paruh Baya
Siapa bilang pria tak bisa mengalami Menopause? Buktinya pria juga bisa mengalami hal serupa di masa paruh baya. Kondisi ini dikenal dengan sebutan andropause.
Andropause menurut spesialis andrologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Androniko Setiawan Sp. And, adalah penurunan fungsi testis pada pria. Sehingga, situasi ini membuat penurunan kadar hormon testosteron darah.
"Hormon testosteron pria adalah yang paling penting, dan itu diproduksi sekira 95 persen oleh testis. Jika testisnya bermasalah, bakal mengganggu testosteron," ujar dr. Androniko saat Small Group Media Discussion RS Pondok Indah Group: Kenali Andropause, Penurunan Hormon pada Pria.
Selengkapnya klik di sini
3. Penuaan tak Dapat Dihindari tetapi Alzheimer Dapat Dicegah dengan Menerapkan Ini
Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan bahwa proporsi penduduk di Indonesia umur 60 tahun ke atas diproyeksikan meningkat. Di mana dari 9,0 persen atau 23 juta penduduk pada 2015, menjadi 19,9 persen atau setara dengan 63,3 juta penduduk pada 2045.
Kelompok umur 60 tahun ke atas disebut sebagai 'Tsunami Perak' yang akan mencakup sekitar seperempat dari seluruh populasi Nasional. Secara bersamaan, proyeksi terbaru juga menunjukkan bahwa di Indonesia akan mengalami peningkatan kasus demensia dan penyakit Alzheimer, bentuk demensia yang paling umum.
Data ini menimbulkan pertanyaan penting, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan risiko Alzheimer?
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)